Taksonomi Bloom Revisi Anderson dalam Pendidikan yang digunakan di Indonesia

 

Bagi seorang pendidik ataupun calon pendidik, Siapa yang tidak tahu dengan taksonomi Bloom yang diperkenalkan Benjamin S. Bloom (pada tahun 1956) dalam dunia pendidikan? Pasti sudah mengetahuinya. Kemudian taksonomi Bloom di revisi oleh muridnya Lorin Anderson menjadi taksonomi Bloom Revisi Anderson pada tahun 2001. Taksonomi dalam pendidikan adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengorganisasi tujuan pembelajaran, keterampilan, atau hasil belajar ke dalam kategori yang sistematis dan hierarkis. Taksonomi ini membantu pendidik dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembelajaran secara terstruktur.

Taksonomi Bloom (1956)

Taksonomi Bloom membagi tujuan pembelajaran menjadi tiga domain utama:

  1. Kognitif (berkaitan dengan pengetahuan dan pemikiran),
  2. Afektif (berkaitan dengan sikap dan nilai), dan
  3. Psikomotorik (berkaitan dengan keterampilan fisik).

Fokus utama dari Taksonomi Bloom adalah domain kognitif, yang terdiri dari enam tingkatan berpikir yang disusun secara hierarkis:

  1. Pengetahuan (Knowledge): Mengingat fakta-fakta atau informasi dasar.
    Contoh: Menyebutkan definisi dari suatu konsep.
  2. Pemahaman (Comprehension): Menjelaskan makna atau menginterpretasikan informasi.
    Contoh: Menjelaskan hubungan antara dua konsep.
  3. Penerapan (Application): Menggunakan informasi dalam situasi baru atau nyata.
    Contoh: Menerapkan rumus matematika dalam soal cerita.
  4. Analisis (Analysis): Memecah informasi menjadi bagian-bagian dan memahami hubungannya.
    Contoh: Mengidentifikasi penyebab masalah berdasarkan data.
  5. Sintesis (Synthesis): Menggabungkan informasi untuk menciptakan sesuatu yang baru.
    Contoh: Menulis esai berdasarkan data yang tersedia.
  6. Evaluasi (Evaluation): Membuat keputusan berdasarkan kriteria atau standar tertentu.
    Contoh: Mengevaluasi efektivitas suatu model pembelajaran

Revisi Taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson (2001)

Lorin Anderson, seorang murid Bloom, bersama koleganya merevisi taksonomi ini untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pendidikan dan kebutuhan pembelajaran abad ke-21. Perubahan utamanya meliputi:

  1. Perubahan Kata Kerja Aktif (Action Words)

    • Kata-kata dalam tingkatan taksonomi diubah dari bentuk kata benda menjadi kata kerja aktif untuk lebih mencerminkan proses berpikir.
    • Contoh: "Pengetahuan" menjadi "Mengingat," "Pemahaman" menjadi "Memahami."
  2. Reorganisasi Hierarki

    • Urutan tingkat berpikir diubah, terutama Evaluasi dan Sintesis (yang diubah menjadi "Menciptakan") bertukar tempat.
    • Tingkatan baru adalah sebagai berikut:
      1. Mengingat (Remembering): Mengingat informasi dasar.
        Contoh: Menyebutkan tanggal penting dalam sejarah.
      2. Memahami (Understanding): Menjelaskan ide atau konsep.
        Contoh: Menafsirkan grafik.
      3. Menerapkan (Applying): Menggunakan informasi dalam situasi nyata.
        Contoh: Menggunakan konsep fisika dalam eksperimen.
      4. Menganalisis (Analyzing): Memisahkan informasi menjadi bagian-bagian kecil untuk memahami struktur atau pola.
        Contoh: Mengidentifikasi tema utama dari suatu teks.
      5. Mengevaluasi (Evaluating): Membuat keputusan berdasarkan bukti atau kriteria.
        Contoh: Menilai kualitas argumen dalam debat.
      6. Menciptakan (Creating): Menggabungkan ide untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
        Contoh: Merancang model pembelajaran interaktif.
  3. Dimensi Pengetahuan
    Anderson juga menambahkan dimensi pengetahuan untuk melengkapi tingkatan kognitif:

    • Pengetahuan Faktual: Informasi dasar seperti istilah, definisi.
    • Pengetahuan Konseptual: Hubungan antar konsep atau kategori.
    • Pengetahuan Prosedural: Cara melakukan sesuatu atau langkah-langkah tertentu.
    • Pengetahuan Metakognitif: Kesadaran dan pengaturan proses berpikir sendiri.
Namun, masih ada terjadinya kesalahpahaman terkait taksonomi Bloom ini. Grant Wiggins (2024) menjelaskan sebagai berikut:

1. Tingkat Rendah dan Tingkat Tinggi dalam Taksonomi

Ada anggapan bahwa dua atau tiga tingkat pertama dalam taksonomi melibatkan pemikiran tingkat rendah, sedangkan tiga atau empat tingkat berikutnya mencakup pemikiran tingkat tinggi. Ini tidak sepenuhnya benar.

Tingkat pertama, yaitu "Pengetahuan," memang dianggap sebagai tingkat rendah karena hanya melibatkan kemampuan mengingat informasi. Namun, tingkat kedua, "Pemahaman," sebenarnya membutuhkan proses berpikir yang lebih kompleks. Misalnya, ketika siswa diminta memahami dan menafsirkan ide utama dalam sebuah teks, mereka harus:

  • Menemukan gagasan utama dari komunikasi tertentu.
  • Menyusun hubungan antaride dalam teks.
  • Melampaui sekadar mengulangi bagian-bagian teks untuk memahami makna yang lebih mendalam.

Kemampuan ini membutuhkan penalaran hati-hati, analisis, dan keterampilan interpretasi, yang semuanya adalah bagian dari pemikiran tingkat tinggi.

2. "Applying" Bukan Sekadar Mengikuti Instruksi

Kesalahan lain adalah anggapan bahwa "applying" hanya berarti pembelajaran langsung. Padahal, aplikasi lebih berkaitan dengan penerapan pengetahuan dalam situasi baru tanpa harus diarahkan.

Sebagai contoh, memahami teorema pythagoras tidak hanya berarti dapat mengulang teorema atau rumus perhitungannya, tetapi mampu menggunakannya untuk memecahkan masalah baru. Penerapan memerlukan pemahaman mendalam yang memungkinkan siswa mengidentifikasi prinsip yang relevan dan menggunakannya secara mandiri.

Dalam konteks pembelajaran, ini sering disebut transfer. Transfer adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi yang berbeda dari konteks belajar awalnya. Oleh karena itu, tujuan utama pembelajaran adalah mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan baru dengan kemampuan berpikir yang fleksibel.

3. Kata Kerja dalam Taksonomi Tidak Sama

Ada anggapan bahwa semua kata kerja yang tercantum pada setiap tingkat taksonomi memiliki makna yang serupa. Ini juga tidak benar.

Misalnya, dalam kategori "Pemahaman," terdapat sublevel seperti:

  • Penerjemahan: Mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk lain (misalnya, menjelaskan teks dalam kata-kata sendiri).
  • Penafsiran: Memahami makna mendalam dari informasi (misalnya, menemukan gagasan utama dalam teks).
  • Ekstrapolasi: Membuat kesimpulan atau prediksi berdasarkan informasi yang diberikan.

Setiap sublevel memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, dengan "Ekstrapolasi" biasanya membutuhkan kemampuan kognitif yang lebih tinggi.

4. Taksonomi Tidak Hanya Soal "Memahami"

Beberapa orang mengira taksonomi tidak mendukung tujuan "pemahaman" dalam pembelajaran. Padahal, taksonomi justru membantu mendefinisikan berbagai tingkat pemahaman dengan lebih jelas.

Misalnya, seorang guru dapat menggunakan taksonomi untuk menentukan apakah siswa hanya memahami suatu konsep secara dangkal (seperti menerjemahkan) atau memahami lebih dalam (seperti menafsirkan dan menyimpulkan). Dengan demikian, taksonomi memberikan panduan yang lebih terarah dalam mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.

5. Taksonomi Bukan Sistem yang Sempurna

Bahkan pencipta taksonomi, Benjamin Bloom, mengakui bahwa sistem ini tidak sepenuhnya sempurna. Ia menyadari bahwa perilaku sederhana dapat digabungkan menjadi perilaku yang lebih kompleks, tetapi bukti untuk mendukung hierarki ini tidak selalu kuat.

Bloom juga mengakui keterbatasan teorinya karena tidak ada satu teori pembelajaran yang dapat menjelaskan semua fenomena pendidikan. Oleh karena itu, muncul versi revisi seperti Taksonomi Anderson dan teori lain seperti Kedalaman Pengetahuan Webb untuk melengkapi kerangka awal ini.

Mengapa Pemahaman Taksonomi Itu Penting?

Salah satu kelemahan dalam penerapan taksonomi adalah penggunaan kata kerja yang sering tidak konsisten atau sembarangan, seperti dalam dokumen Standar Inti Umum. Ketidakjelasan ini membuat pendidik sulit menentukan tingkat ketelitian dalam pembelajaran dan penilaian.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi guru untuk memahami taksonomi dengan baik dan menerapkannya secara tepat. Dengan begitu, pembelajaran tidak hanya menjadi lebih terarah, tetapi juga mampu menghasilkan siswa yang siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Referensi

Grant Wiggins. 2024. 5 Common Misconceptions About Bloom’s Taxonomy

346 Komentar

  1. Nama : Diah Anggi Rizkyana
    Kelas : 5D PGSD
    Npm : 2286206107

    kesimpulan dari materi di atas adalah memberikan kerangka yang lebih dinamis untuk memahami dan mengembangkan keterampilan kognitif dalam pendidikan. dalam konteks pendidikan di Indonesia kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa pendekatan ini mendorong pengajaran yang lebih berfokus pada proses berpikir dan pemecahan masalah. Dengan memahami dan mengatasi kesalahpahaman umum serta menerapkan saran-saran di atas kita dapat menciptakan lingkungan belajar lebih baik dan mendukung pengembangan keterampilan kognitif siswa secara menyeluruh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Diah Anggi Rizkyana
      Kelas : 5D PGSD
      Npm : 2286206107

      taksonomi belum revisi Anderson memberikan kerangka penting dalam pendidikan terutama dalam konteks pengajaran di Indonesia. salah satu saran utama adalah pentingnya integrasi taksonomi ini ke dalam kurikulum pendidikan, sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. juga pada pelatihan bagi guru menjadi krusial agar guru memahami cara menerapkan taksonomi ini dalam pengajaran mereka, sehingga dapat merumuskan tujuan pembelajaran yang lebih jelas dan terukur serta terstruktur

      Hapus
  2. Nama : Diah Anggi Rizkyana
    Kelas : 5D PGSD
    Npm : 2286206107

    salah satu kesalahpahaman umum adalah anggapan bahwa taksonomi bloom harus diikuti secara berurutan dari tingkat rendah tertinggi, padahal pembelajaran bersifat nonlinear, dan siswa dapat mengembangkan keterampilan di berbagai tingkat secara bersamaan. selain itu ada anggapan bahwa taksonomi ini hanya berfokus pada hafalan sedangkan sebenarnya lebih menekankan pada pemahaman dan aplikasi konsep. hal ini menunjukkan bahwa taksonomi belum tidak hanya terbatas pada ranah kognitif tetapi juga dapat diterapkan dalam ranah efektif dan psikomotorik yang penting sekali untuk pendidikan yang holistik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Diah Anggi Rizkyana
      Kelas : 5D PGSD
      Npm : 2286206107

      relevansi taksonomi ini di Indonesia juga harus mempertimbangkan konteks budaya dan sosial, sehingga lebih efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. pendekatan yang lebih interaktif dan berbasis proyek dapat meningkatkan keterlibatan siswa, sejalan dengan prinsip-prinsip taksonomi bloom revisi Anderson. Dengan memahami dan mengatasi kesalahpahaman yang ada serta menerapkan saran-saran yang relevan, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung pengembangan keterampilan kognitif siswa secara menyeluruh. oleh karena itu penerapan taksonomi bloom revisi Anderson di Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan asalkan dilakukan dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang sesuai dengan konteks lokal

      Hapus
    2. Nama: uswatun khasanah
      Kelas:5A
      Npm:2286206010
      Saya setuju dengan hal tersebut bahwasanya penilaian tidak hanya berurutan dari tingkat rendah ke tinggi namun juga ada penilaian keterampilan dan sikap

      Hapus
  3. Nama : syahrini
    Kelas : 5D PGSD
    npm : 2286206116


    1. Menganggap taksonomi hanya tentang klasifikasi dan penamaan, bukan memahami hubungan antara organisme.
    2. Menggunakan karakteristik morfologi saja untuk mengklasifikasikan organisme.
    3. Mengabaikan perubahan evolusi dan adaptasi dalam klasifikasi.

    BalasHapus
  4. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas: 5D
    Npm: 2286206111

    Sebagai pendidik, penting untuk memahami dan menerapkan taksonomi dengan baik dan benar. Pendidik sering kali merasa sulit untuk menentukan tingkat ketelitian dalam pembelajaran dan penilaian, dikarenakan penggunaan kta kerja yang tidak konsisten atau sembarangan. Maka dari itu, guru perlu memahami taksonomi dengan baik serta menerapkan nya dalam pembelajaran secara tepat. Dengan penerapan taksonomi yang baik dan benar, maka pembelajaran akan menjadi lebih terarah, dan menjadikan siswa siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

    BalasHapus
  5. Nama : Oktafiana Rosanta kapi
    Npm. :2286206112
    Kelas. :5d

    Dalam pendidikan, taksonomi adalah istilah yang mengacu pada pengelompokan dan pengklasifikasian tujuan pembelajaran, kompetensi, atau keterampilan yang diinginkan untuk diajarkan. Taksonomi ini juga membantu dalam desain dan evaluasi kurikulum, dan juga memberi panduan untuk membangun tujuan pembelajaran yang spesifik. Taksonomi Bloom, yang pertama kali dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956, adalah salah satu contoh taksonomi yang paling terkenal.

    BalasHapus
  6. Nama : Oktafiana Rosanta kapi
    Npm. :2286206112
    Kelas. :5d


    Taksonomi adalah cara untuk mengelompokkan atau mengatur sesuatu agar lebih mudah dipahami. Bagi anak-anak di sekolah menengah, taksonomi bisa diartikan sebagai urutan atau tingkatan yang memudahkan kita belajar.Misalnya, ketika kita belajar tentang tanaman, kita bisa mengelompokkannya berdasarkan jenisnya, seperti pohon, bunga, atau rumput.

    BalasHapus
  7. Nama : oktafiana Rosanta kapi
    Npm. :2286206112
    Kelas. :5d

    Seperti kita menyusun barang-barang di dalam lemari, taksonomi menyusun semua makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Begitu juga dalam belajar, kita bisa mulai dari mengingat informasi, memahami, hingga menganalisis atau menciptakan sesuatu. Dengan begitu siswa bisa mahami arti kehidupan yangana saling berdampingan.

    BalasHapus
  8. Nama : Oktafiana Rosanta kapi
    Npm. :2286206112
    Kelas. :5d

    Dalam matematika, simbol "lebih dari" (>) digunakan untuk menunjukkan bahwa angka di sebelah kiri lebih besar daripada angka di sebelah kanan. Sebagai contoh, 5 lebih besar dari 3, yang berarti bahwa 5 lebih besar dari 3.ini yang perlu kita terapkan pada siswa memberikan pemahaman se singkat mungkin namun berarti dan mudah di mengerti.

    BalasHapus
  9. Nama : Oktafiana Rosanta kapi
    Npm. :2286206112
    Kelas : 5d

    Dari kedua tingkatan antara tinggi dan rendah ini memang sangat di butuhkan. Karena Kedua tingkatan ini sangat penting untuk proses pembelajaran di SD yang mana membantu siswa belajar menghafal dan membuat ide-ide kreatif dan kritis yang dapat mereka gunakan dalam berbagai situasi. Ini merupakan dorongan juga bagi siswa .

    BalasHapus
  10. Nama : Oktafiana Rosanta kapi
    Npm. .:2286206112
    Kelas. : 5d

    Dengan memiliki pengetahuan ini, seseorang dapat melakukan analisis SWOT yang lebih terperinci dan relevan, yang akan membantu dalam pengambilan keputusan strategis untuk meningkatkan kinerja dalam berdiskusi dan berinteraksi dengan sesamanya. Pengetahuan tentang tren dan teknologinya menambah. Perlu juga agar pembelajaran g di buat lebih efektif dan lebih menarik lagi

    BalasHapus
  11. Nama : Astri Putri Handayani
    NPM : 2286206045
    Kelas : 5B
    Taksonomi Bloom diperkenalkan Benjamin S. Bloom pada tahun 1995 dalam dunia pendidikan. Dengan membagi tujuan pembelajaran menjadi 3 domain utama seperti kognitif (pengetahuan dan pemikiran), afektif (sikap dan nilai), dan psikomotorik (keterampilan fisik). Fokus utama dari Taksonomi Bloom adalah domain kognitif yang terdiri dari 6 tingkatan berpikir meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemudian pada tahun 2001 murid dari Benjamin S. Bloom yaitu Lorin Anderson merevisi taksonomi bloom . Perubahan tingkatan baru meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Astri Putri Handayani
      NPM : 2286206045
      Kelas : 5B
      Penerapan berbagai tingakatan taksonomi bloom dalam proses pembelajaran misalnya saat menjelaskan materi pelajaran, guru bisa memulai dengan pertanyaan dasar yang berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman. Tujuannya agar memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dasar sebelum ke tingkat yang lebih tinggi. contohnya, guru menanyakan fakta-fakta dasar tentang topik tertentu sebelum meminta siswa menjelaskan atau mendiskusikan suatu ide.

      Hapus
    2. Nama : Astri Putri Handayani
      NPM : 2286206045
      Kelas : 5B
      Dengan demikian sebagian besar interaksi siswa dikelas cenderung fokus pada tingkat pengetahuan dan pemahaman. Siswa akan merasa sering diminta untuk mengingat informasi atau menjawab pertanyaan langsung tanpa banyak kesempatan untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi tersebut. Hal ini menunjukkan adanya tantangan dalam mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.

      Hapus
    3. Nama : Astri Putri Handayani
      NPM : 2286206045
      Kelas : 5B
      Dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan metode diskusi kelompok kecil dan presentasi gua mendorong siswa berpastisipasi alktif. Namun dalam realisasinya beberapa siswa kurang terlibat dalam kegiatan. Mereka menikmati kegiatan diskusi kelompok tetapi diskusi sering kali tidak cukup mendalam untuk mngembangkan kemampuan berpikir kritsi mereka.

      Hapus
    4. Nama : Astri Putri Handayani
      NPM : 2286206045
      Kelas : 5B
      Tantangan utama adalah kesulitan dalam merancang pertanyaa dan kegiatan yang sesuai dengan berbagai tingkat kognitif. Sehingga siswa dapat terlibat dalam pembelajaran yang bermakna. Siswa juga masih banyak yang terbiasa dengan metode pembelajaran tradional yang membuat mereka kurang terbiasa berpikir kreatif dan kreatif. Selain itu ada keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi yang kompleks, dapat menghambat penerapan strategi pembelajaran berbasis taksonomi.

      Hapus
    5. Nama : Astri Putri Handayani
      NPM : 2286206045
      Kelas : 5B
      Adapun beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penerapan tingkatan taksonomi bloom meliputi :
      a. Peningkatan waktu pembelajaran
      Banyaknya waktu untuk kegiatan diskusi dan eksplorasi materi dapat membantu siswa dalam memahami konsep seacara lebih mendalam.
      b. Pelatiihan profesional bagi guru
      Pelatihan khusus untuk guru mengenai strategi pengajaran berbasis Taksonomi Bloom dapat membantu guru merancang pembelajaran yang lebih efektif dan beragam.

      Hapus
  12. Nama: Fadia
    Npm : 2286206076
    Kelas : 5C

    Taksonomi Bloom Revisi Anderson merupakan alat yang sangat berguna bagi guru untuk merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna. Dengan menerapkan model ini, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Fadia
      Npm : 2286206078
      Kelas : 5C

      Taksonomi Bloom Revisi Anderson juga adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran mulai dari tingkat rendah hingga tinggi. Model ini sangat berguna untuk merancang kegiatan pembelajaran yang efektif dan menilai pencapaian siswa.

      Hapus
  13. Nama : Oktavia Pega wete Kelas : 5 B PGSD NPm : 2286206019 Taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson (2001): Revisi ini lebih relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini, menempatkan kreativitas dan pemecahan masalah di puncak, yang lebih menggambarkan dunia modern. Namun, penerapan di kelas membutuhkan pelatihan lebih intensif bagi guru. Taksonomi Bloom oleh Grant Wiggins (2024): Pendekatan Wiggins menekankan pembelajaran yang lebih otentik dan relevan dengan kehidupan nyata, memberikan ruang untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan secara lebih integratif. Tantangan utamanya adalah penerapan dalam konteks penilaian yang terukur dan praktis.

    BalasHapus
  14. Nama : Oktavia Pega wete Kelas : 5 B PGSD NPm : 2286206019

    setelah saya membaca saya memahami bahwa Taksonomi Bloom 1956: Memberikan dasar yang kuat dalam pendidikan dengan fokus pada urutan kognitif yang jelas, meskipun kurang fleksibel dalam menghadapi perkembangan keterampilan abad ke-21. Saran utama adalah untuk lebih menekankan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

    BalasHapus
  15. Nama : oktavia Pega wete
    kelas : 5 B PGSD
    NPM : 2286206019
    Taksonomi Bloom versi Wiggins yang lebih terfokus pada hasil dan pengembangan keterampilan berdasar konteks dunia nyata memberikan arah baru dalam pembelajaran. Ini menekankan integrasi pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tantangan besar adalah bagaimana mengukur hasil yang lebih terintegrasi ini secara efektif. saran saya Dengan pendekatan Wiggins yang lebih fleksibel dan berorientasi pada hasil, saya rasa ini perlu lebih banyak diterapkan dalam pembelajaran yang berfokus pada pengembangan karakter dan soft skills. Namun, dibutuhkan panduan konkret tentang cara mengintegrasikan taksonomi ini dalam penilaian yang objektif.

    BalasHapus
  16. nama : Oktavia pega wete
    kelas : 5 B PGSD
    NPM : 2286206019
    Revisi Anderson di tahun 2001 membawa perubahan penting dengan mengganti kategori evaluasi menjadi ‘menciptakan’ di puncak taksonomi, yang lebih menggambarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang relevan dengan dunia modern. Ini memberikan lebih banyak ruang bagi siswa untuk berpikir kreatif dan problem-solving, yang sangat relevan dalam konteks pendidikan abad ke-21. dan sara saya Taksonomi Anderson dapat lebih diperkenalkan dalam pelatihan guru, terutama untuk mendukung pengembangan keterampilan berpikir tinggi pada siswa. Namun, implementasinya membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempraktikkan level-level yang lebih tinggi, seperti menciptakan atau mengevaluasi."

    BalasHapus
  17. Nama : Oktavia Pega wete
    kelas : 5 B Pgsd
    NPM: 2286206019
    menurut saya Taksonomi ini menantang siswa untuk berpikir di luar hafalan. Namun, penerapannya masih minim karena keterbatasan waktu dan beban administratif guru. Saran saya, pemerintah perlu menyediakan panduan praktis dan pelatihan untuk mengintegrasikan taksonomi ini ke dalam pembelajaran sehari-hari

    BalasHapus
  18. Nama : Oktavia Pega Wete
    kelas : 5 B PGSD
    NPm : 2286206019
    menurut sayan Pemahaman tentang taksonomi, khususnya dalam konteks pendidikan, sangat penting karena,Taksonomi memberikan kerangka kerja yang jelas untuk menyusun tujuan pembelajaran yang terstruktur, mulai dari yang paling dasar (misalnya mengingat) hingga yang lebih kompleks (misalnya mencipta atau mengevaluasi). Ini memudahkan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang progresif dan terarah, serta memastikan bahwa siswa berkembang secara bertahap dalam keterampilan kognitif mereka.

    BalasHapus
  19. Nama :ike surya anggreini
    Kelas : 5A
    Npm :2286206008
    Bagi peserta didik penerapan taksonomi revisi mendukung strategi pembelajaran ini, dimana siswa di libatkan dalam pemecahan masalah dan proyek matematika yang menuntut kemampuan analisis , evaluasi, dankreasi

    BalasHapus
  20. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Menurut saya sebagai pendidik penting untuk memahami taksonomi bloom dengan baik dan menerapkannya dengan tepat. Karena dapat membuat struktur kerja yang sistematis,vmulai dari tujuan pembelajaran merancang kegiatan pembelajaran dan mengevaluasi nilai hasil peserta didik. Sehingga guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan peserta didik yang siap untuk menghadapi tantangan di perkembangan zaman yang sangat pesat ini.

    BalasHapus
  21. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Taksonomi dalam pendidikan adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengorganisasikan tujuan pembelajaran keterampilan atau hasil belajar ke dalam kategori yang sistematis.Taksonomi bloom ini membantu pendidik dalam merancang mengimplementasikan dan mengevaluasi pembelajaran secara terstruktur. Taksonomi bloom membagi tujuan pembelajaran menjadi 3 domain utama yang pertama ada kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).Fokus utama dari taksonomi bloom adalah domain kognitif yang di mana direvisi oleh Anderson dengan perubahan kata kerja yang awalnya kata benda menjadi kata kerja. Di mana tingkatan berpikir di diubah terutama pada poin 5 dan 6 yang mulanya poin 5 itu sintesis menjadi mengevaluasi dan poin 6 mengevaluasi menjadi menciptakan. Revisi ini dilakukan karena menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pendidikan dan kebutuhan pembelajaran abad ke-21.

    BalasHapus
  22. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Pada kesalahpahaman terkait taksonomi bloom di tingkat rendah dan tingkat tinggi dalam taksonomi itu juga saya alami .Saat pertama kali saya belajar tentang taksonomi bloom, di mana Saya mendengar bahwa tingkat pertama sampai tingkat ke-6 itu sesuai dengan rendah sampai ke tingginya.Padahal sebenarnya tingkat kedua itu membutuhkan proses berpikir yang lebih kompleks misalnya ketika siswa diminta memahami dan menafsirkan ide utama dalam sebuah teks, kemampuan ini membutuhkan penalaran hati-hati analisis dan keterampilan yang semuanya adalah bagian dari pemikiran tingkat tinggi.

    BalasHapus
  23. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Menurut saya memahami taksonomi bloom sangatlah penting, karena taksonomi bloom ini dapat membantu merancang pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna bagi siswa.Akan g, ketika dilihat dari kesalahpahaman akan berdampak pada perumusan tujuan pembelajaran yang tidak tepat, pembelajaran yang kurang efektif dan penilaian yang tidak valid.Menurut saya solusi yang harus kita lakukan untuk menghindari kesalahpahaman itu adalah memahami konsep taksonomi bloom secara mendalam, menggunakan sumber yang terpercaya atau valid, berdiskusi dengan sesama pendidik dan menerapkan taksonomi bloom dengan bijak.

    BalasHapus
  24. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Taksonomi bloom membantu guru merencanakan pembelajaran yang lebih terarah dan sistematis.Dengan memahami berbagai tingkatan kognitif guru dapat merancang kegiatan dan tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Misalnya jika tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat menganalisis suatu teks guru dapat memberikan tugas yang menuntut siswa untuk membandingkan, membedakan dan mengorganisasikan informasi dalam teks tersebut.

    BalasHapus
  25. Nama: uswatun khasanah
    Kelas :5A
    Npm:2286206010
    Dengan adanya taksonomi bloom hal ini dapat membantu guru agar perencanaan pembelajaran lebih terorganisir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Uswatun khasanah
      Kelas:5A
      Npm:2286206010
      Dengan adanya taksonomi bloom juga memudahkan guru untuk melaksanakan penilaian baik dari tingkatan rendah, menengah ataupun atas

      Hapus
  26. Nama: uswatun khasanah
    Kelas:5A
    Npm:2286206010
    Taksonomi bloom juga dapat mengorganisir guru dalam pembuatan soal, soal yang dibuat akan dapat sesuai dengan tingkatan kemampuan siswa, guru juga dapat mudah menilai siswa tersebut pencapaian nya pada tingkatan apa

    BalasHapus
  27. Nama: Uswatun khasanah
    Kelas:5A
    Npm:2286206010
    Saya setuju jika taksonomi bloom dikatakan bukan sistem yang sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Artinya jika dikatakan bukan sistem yang sempurna tentu banyak yang harus diperbaiki dalam sistem tersebut

    BalasHapus
  28. Nama: Maria Novita isa kelas: 5A PGSD NPM: 2286206028 pengerahuan { knowledge} mengngat fakta-fakta atau imformasi dasar ,pemahaman { comprehension} menejelaskan makna atau menginterpretasikan informasi,penerapan,menggunakan informasi dalam situasi baru atau nyata.

    BalasHapus
  29. Nama: Maria Novita isa kelas: 5A PGSD NPM: 2286206028 analisis,memecah informasi menjadi bagian-bagian dan memahami hubungannya.sintesis menggabungkan informasi untuk menciptakan sesuatu yang baru.evaluasi membuat keputusan berdasarkaan kriteria atau standar tertentu

    BalasHapus
  30. Nama: Maria Novita isa kelas: 5A PGSD NPM: 2286206028 revisi taksonomi bloom oleh lorin andersoson di sini menggunakan perubahan kata kerja aktif,kata-kata dalam tingkatan taksonomi diubah daro bentuk kata benda menjadi kata kerja aktif untuk lebihh mencerminkan proses berfikrganisasi reorganisasi hiearikir urutan tingkat berfikifr diubah,terutama evaluasi dan sintesis.

    BalasHapus
  31. Nama: Maria Novita isa kelas: 5A PGSD NPM: 2286206028 kata kerja dalam taksonomi tidak sama ,misalnya daalam kategori pemahaman terdapat sublevel seperti penerjemah mengubah informasi daro satu bentuk ke bentuk lain .penafsiran memahami makna mendalam dari informasi ,ekstrapolasi membuat kesimpulan atau prediksi berdasarkan informasi diberikan.

    BalasHapus
  32. Nama: Maria Novita isa kelas: 5A PGSD NPM: 2286206028 Taksonomi hanya memahami padahal tujuan membantu mendefiniskan berbagai tingkat pemahaman derngan lebih jelas

    BalasHapus
  33. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    penerapan Taksonomi Bloom revisi Andersson di Indonesia yang mengklasifikasikan kemampuan kognitif siswa menjadi 6 tingkatan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta dengan kerja yang komprehensif untuk merancang pembelajaran yang efektif dan mendorong perkembangan berpikir tingkat tinggi, khususnya dalam konteks kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis kompetensi.

    BalasHapus
  34. nama ; waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    meskipun terdapat tantangan adaptasi, seperti keterbatasan sumber daya dan pelatihan guru, implementasi taksonomi ini secara bertahap menunjukkan peningkatan kualitas pembelajaran, terlihat dari kemampuan siswa dalam memecahkan masalah kompleks dan berpikir kritis, yang menjadi tuntutan utama dalam dalam menghadapi tantangan global di era digital.

    BalasHapus
  35. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    penggunaan taksonomi dalam menyusun soal ujian nasional dan ujian sekolah di Indonesia membantu memastikan bahwa penilaian yang dilakukan mengukur kemampuan kognitif siswa secara menyeluruh, tidak hanya sebatas mengingat fakta, tetapi juga kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti menganalisis dan mengevaluasi informasi.

    BalasHapus
  36. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mendorong guru utnuk merancang kegiatan pembelajaran yang lebih variatif dan menantang, sehingga siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, melainkan aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.

    BalasHapus
  37. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    peran pemerintah Indonesia dalam mendukung implementasi Taksonomi melalui pelatihan dan penyediaan sumber daya pembelajaran yang relevan sangat penting untuk memastikan keberhasilan penerapan taksonomi ini di seluruh jenjang pendidikan, dari pendidikan dasar dan pendidikan tinggi.

    BalasHapus
  38. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai tingkat kesulitan dan relevansi setiap tingkatan dalam konteks budaya Indonesia,Taksonomi tetap memberikan panduan yang berharga bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran.

    BalasHapus
  39. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    keterlibatan para ahli pendidikan dalam mengembangkan pedoman dan panduan praktis untuk penerapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa taksonomi ini dipahami dan diterapkan dengan benar oleh para guru.

    BalasHapus
  40. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    evaluasi terhadap implementasi ini diperlukan untyuk mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi, serta untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan gar taksonomi ini dapat terus memberikan manfaat yang optimal bagi peningkatan kualitas pendidikan.

    BalasHapus
  41. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan para ahli pendidikan di Indonesia dalam mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan penting untuk memastikan bahwa taksonomi ini dapat dilakukan secara luas dan efektif di seluruh sekolah.

    BalasHapus
  42. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    meningkatkan literasi digital para guru melalui pelatihan yang mengintegrasikan taksonomi akan memfasilitasi pengembangan dan pemanfaatan berbagai sumber belajar digital yang inovatif dan interaktif, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.

    BalasHapus
  43. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    dengan adanya taksonomi sebagai pedoman dalam pengembangan instrumen penilaian autentik, seperti portofolio dan proyek, memungkinkan guru untuk menilai kemampuan siswa secara holistik dan lebih akurat, karena penilaian tidak hanya berfokus pada hafalan tetapi juga pada kemampuan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan abad ke-21.

    BalasHapus
  44. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Taksonomi Bloom (1956) membantu guru merencanakan dan menilai pembelajaran dengan membaginya dalam tiga aspek: pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (afektif), serta keterampilan fisik (psikomotor). Dalam aspek pengetahuan, ada enam tingkatan berpikir, mulai dari mengingat hingga menilai. Taksonomi ini memberikan panduan yang jelas agar guru bisa menyusun materi dan mengevaluasi hasil belajar siswa dengan lebih baik.

    BalasHapus
  45. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Revisi Taksonomi Bloom oleh Anderson (2001) membuat taksonomi lebih mudah dipahami dengan mengganti kata benda menjadi kata kerja, yang menggambarkan proses berpikir aktif. Mereka juga mengubah urutan tingkatannya, dengan menempatkan Menciptakan di tingkat tertinggi. Revisi ini membuat taksonomi lebih fleksibel dan cocok dengan cara belajar modern sesuai dengan kebutuhan pendidikan abad 21, yang lebih menekankan kreativitas dan pemikiran kritis siswa dan kemampuan mencipta.

    BalasHapus
  46. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Dalam Taksonomi Bloom, Menerapkan (Applying) bukan hanya mengikuti instruksi, tetapi melibatkan penggunaan pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi atau konteks yang baru. Ini berarti siswa harus bisa mengaplikasikan konsep atau prinsip yang dipelajari untuk memecahkan masalah atau melakukan tugas di luar yang diajarkan sebelumnya.

    BalasHapus
  47. Nama : MAria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Taksonomi Bloom lebih dari sekadar soal "memahami". Taksonomi ini mencakup berbagai tingkatan keterampilan berpikir, mulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga menciptakan. Setiap tingkatan ini membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih kompleks, yang penting untuk memecahkan masalah dan menciptakan ide baru, tidak hanya sekadar mengingat informasi.

    BalasHapus
  48. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Taksonomi Bloom memang berguna untuk merencanakan pembelajaran, tetapi tidak sempurna. Proses berpikir siswa tidak selalu mengikuti urutan yang tetap, dan taksonomi ini lebih fokus pada aspek berpikir saja, tanpa memperhitungkan keterampilan sosial atau emosional yang juga penting. Jadi, meskipun bermanfaat, taksonomi ini perlu digunakan dengan fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan situasi pembelajaran.

    BalasHapus
  49. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Taksonomi Bloom sangat penting untuk merancang tujuan pembelajaran dan menilai kemajuan siswa. Namun, salah satu masalah yang sering muncul adalah penggunaan kata kerja yang tidak konsisten, yang bisa membingungkan guru dalam menentukan tingkat keterampilan berpikir yang ingin dicapai. Ketidakjelasan ini dapat membuat tujuan pembelajaran tidak jelas dan menyulitkan guru dalam merancang materi yang tepat.

    BalasHapus
  50. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Sangat penting bagi guru untuk memahami Taksonomi Bloom dengan baik dan menggunakannya dengan benar. Dengan pemahaman yang baik, guru dapat menggunakan kata kerja yang tepat dan konsisten untuk setiap tingkat keterampilan berpikir, mulai dari mengingat hingga menciptakan. Ini akan membantu guru merancang tujuan pembelajaran yang lebih jelas dan sesuai dengan kemampuan siswa.

    BalasHapus
  51. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Pemahaman yang baik juga memungkinkan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa, menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif, dan memastikan bahwa siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir yang diperlukan. Selain itu, penggunaan taksonomi yang tepat memungkinkan guru untuk mengevaluasi pencapaian siswa dengan lebih akurat dan memberikan umpan balik yang bermanfaat.

    BalasHapus
  52. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B
    NPM : 2286206042

    Menerapkan Taksonomi Bloom dengan benar tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih mendalam, dari mengingat informasi hingga menciptakan solusi baru. Hal ini penting agar siswa siap menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.

    BalasHapus
  53. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5b
    NPM : 2286206042

    Taksonomi Bloom tingkat rendah mencakup mengingat, memahami, dan menerapkan informasi, sedangkan tingkat tinggi melibatkan menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan hal baru. Dengan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, siswa dapat berpikir lebih dalam dan kreatif, yang penting untuk memecahkan masalah dan menghadapi tantangan di masa depan.

    BalasHapus
  54. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Revisi Anderson mendorong pembelajaran yang lebih berbasis pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), seperti menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Ini sejalan dengan kebijakan kurikulum Indonesia yang mendorong pembelajaran berbasis proyek.

    BalasHapus
  55. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Dengan penekanan pada "Menciptakan" sebagai tingkat tertinggi, revisi ini relevan untuk mendukung pendidikan vokasi dan kreativitas di Indonesia

    BalasHapus
  56. Nama:ike surya anggreinu
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Kurikulum Merdeka menggunakan prinsip-prinsip yang selaras dengan revisi Anderson, terutama dalam mendorong siswa untuk belajar melalui pengalaman dan eksplorasi mandiri.

    BalasHapus
  57. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Guru di Indonesia harus beralih dari sekadar mengajarkan hafalan ke pengembangan keterampilan berpikir kritis, meskipun perubahan ini membutuhkan pelatihan dan pendampingan.

    BalasHapus
  58. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Tidak semua sekolah memiliki fasilitas untuk mendukung pembelajaran berbasis taksonomi ini, terutama di daerah terpencil.

    BalasHapus
  59. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Kurikulum yang padat sering kali membatasi kesempatan guru untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran tingkat tinggi seperti analisis dan penciptaan.

    BalasHapus
  60. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Dengan kemajuan teknologi di Indonesia, penggunaan taksonomi revisi ini mempermudah guru untuk merancang pembelajaran berbasis digital yang interaktif.

    BalasHapus
  61. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Taksonomi ini sering diterapkan di sekolah-sekolah perkotaan, tetapi implementasinya di daerah terpencil masih minim.

    BalasHapus
  62. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Revisi ini membantu guru dalam menyusun penilaian yang mencerminkan kemampuan siswa secara holistik, tidak hanya pada aspek kognitif tingkat rendah.

    BalasHapus
  63. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Guru diharapkan lebih kreatif dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan tingkatan dalam taksonomi ini.

    BalasHapus
  64. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Aspek evaluasi dan penciptaan dapat dikaitkan dengan penguatan nilai-nilai Pancasila, misalnya melalui pembelajaran berbasis proyek yang berorientasi pada nilai sosial.

    BalasHapus
  65. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Aktivitas di tingkat "Menciptakan" sering kali memerlukan kolaborasi siswa, yang membantu membangun keterampilan kerja tim.

    BalasHapus
  66. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Dengan memfokuskan pada kemampuan seperti analisis dan evaluasi, taksonomi ini membantu siswa untuk menjadi pembelajar mandiri.

    BalasHapus
  67. Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206124
    Taksonomi Bloom Revisi Anderson sangat penting untuk memperbarui pendekatan pendidikan di Indonesia. Dengan penerapan yang tepat, taksonomi ini dapat membantu menghasilkan siswa yang tidak hanya menguasai pengetahuan tapi juga mampu berpikir kritis, kreatif dan memecahkan masalah dengan cara yang inovatif. Penerapan taksonomi ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.

    BalasHapus
  68. Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206124
    Taksonomi memberikan susnan yang jelas untuk merancang tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat keterampilan berpikir siswa. Dengan memahami taksonomi guru dapat merumuskan tujuan yang mencakup berbagai tingkatan mulai dari pengetahuan (tingkat rendah) hingga pemahaman sesuatu yang baru (tingkat tinggi). Dengan ini memastikan bahwa pembelajaran yang diberikan beragam dan mencakup semua aspek kognitif yang diperlukan oleh siswa untuk berkembang.

    BalasHapus
  69. Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206124
    Taksonomi memudahkan guru untuk mengelola pembelajaran dengan lebih baik. Guru dapat mengidentifikasi tahap-tahap perkembangan pembelajaran dan merancang kegiatan yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa. Selain itu taksonomi juga membantu dalam memvariasikan jenis kegiatan dan strategi pengajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, Pemahaman tentang taksonomi juga memungkinkan guru untuk melakukan penilaian yang lebih menyeluruh.

    BalasHapus
  70. Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206124
    Dengan menggunakan taksonomi, guru dapat memastikan bahwa pengajaran mereka lebih terfokus dan efektif, taksonomi memungkinkan guru untuk merancang pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir siswa daripada hanya mengutamakan penyampaian informasi. Setiap materi yang diajarkan akan diarahkan untuk mengembangkan keterampilan berpikir yang berbeda. Hal ini meningkatkan kualitas pembelajaran karena siswa dapat memahami dan menguasai konsep-konsep yang lebih kompleks secara bertahap.

    BalasHapus
  71. Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206124
    Pemahaman tentang taksonomi sangat penting di sekolah dasar karena memberikan struktur yang jelas untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara bertahap dari tingkat dasar hingga tingkat yang lebih kompleks. Gak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran tapi juga mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan mandiri. Dengan menggunakan taksonomi guru dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif, menarik dan beragam, yang akan memberi manfaat jangka panjang bagi perkembangan akademik dan keterampilan hidup siswa.

    BalasHapus
  72. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Penggunaan taksonomi bloom ini untuk mempermudah guru dalam perancangan, implementasi dan evaluasi secara terstruktur. Sebagai calon guru kita tentu harus memahaminya dengan baik, karena fokusnya yang ada pada kognitif. Dengan memahami taksonomi bloom kita dapat mengorganisasikan tugas atau soal serta pengetahuan menyesuaikan tingkatan kognitif yang dapat anak capai sesuai usianya juga.

    BalasHapus
  73. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Revisi taksonomi bloom oleh Anderson mempermudah guru untuk memahami tiap tingkatannya karena penggunaan kata kerja. selain itu, perubahan tingkatan juga dikatakan untuk menyesuaikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan belajar, dan menurut saya bagus karena lebih mudah untuk mengingat serta mempelajarinya (untuk calon guru). Terutama penambahan dimensi pengetahuan yang dilakukan oleh Anderson membuatbya terasa makin terstruktur.

    BalasHapus
  74. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Dan menurut saya pendapat dari Grant Wiggins juga tidak ada salahnya, memang pembagian pemikiran tingkat renda dan tinggi tidak selalu benar. Seperti yang dikatakannya pada tingkatan pemahaman, memerlukan pemikiran yang lebih kompleks dari yang terlihat. Hal ini melibatkan penafsiran ide yang memiliki bagian analisis serta bagaimana ia cara ia materi yang ada.

    BalasHapus
  75. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Taksonomi Bloom revisi Anderson merupakan penyempurnaan dari taksonomi Bloom yang lebih klasik. Serta telah menjadi pedoman penting dalam pendidikan di banyak negara, termasuk Indonesia. Dalam revisi ini, fokusnya bergeser dari dimensi kognitif yang statis ke proses kognitif yang lebih dinamis. Dengan mengganti level pengetahuan menjadi mengingat dan mengubah urutan beberapa kategori, misalnya, menggabungkan sintesis dan analisis ke dalam kategori yang lebih terstruktur. Hal ini sangat penting untuk dipahami karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara bertahap.

    BalasHapus
  76. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Penerapan taksonomi ini di Indonesia bisa sangat bermanfaat. Terutama dalam membentuk kurikulum yang lebih menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Dengan mengganti level pengetahuan menjadi mengingat, dan menambahkan kategori seperti evaluasi dan mencipta di tingkat yang lebih tinggi, taksonomi ini mendorong guru untuk merancang pembelajaran yang tidak hanya fokus pada hafalan. Tetapi juga pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

    BalasHapus
  77. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Penggunaan taksonomi ini di Indonesia dapat memperkuat pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi yang lebih menekankan pada pemahaman konsep, analisis, dan aplikasi pengetahuan dalam situasi yang beragam. Namun ada beberapa tantangan yang sering dihadapi. Seperti kesenjangan dalam penerapan secara konsisten di berbagai jenjang pendidikan, terutama di daerah-daerah yang mungkin masih terfokus pada pengajaran berbasis hafalan dan ujian. Untuk itu, dibutuhkan upaya lebih dalam memberikan pelatihan kepada guru dan mendesain materi pembelajaran yang lebih menantang dan berorientasi pada pengembangan kemampuan kognitif siswa.

    BalasHapus
  78. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Taksonomi Bloom revisi Anderson memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Asalkan diterapkan secara tepat dan berkesinambungan, dengan memperhatikan konteks dan kebutuhan spesifik siswa di berbagai daerah. Taksonomi ini juga mendorong guru untuk merancang pembelajaran yang lebih menantang dan melibatkan siswa dalam kegiatan yang merangsang kreativitas, analisis, dan pemecahan masalah. Ini sejalan dengan upaya untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan, seperti berpikir kritis dan kreatif.

    BalasHapus
  79. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Tantangan yang dihadapi taksonomi Bloom revisi Anderson dalam implementasinya adalah adanya kebiasaan lama yang masih mengedepankan pembelajaran berbasis hafalan dan ujian standar. Untuk dapat memaksimalkan manfaat taksonomi ini, perlu adanya pelatihan yang lebih intensif bagi guru dalam mengadaptasi metode pengajaran yang lebih berbasis pada pengembangan keterampilan berpikir. Selain itu, sistem evaluasi juga perlu diubah untuk mendukung penerapan taksonomi ini. Seperti dengan memberi ruang bagi penilaian yang mengukur kreativitas, analisis, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah.

    BalasHapus
  80. Nama: Gredita Dwi Arung
    Kelas: 5 c Pgsd
    Menurut saya Taksonomi Bloom Revisi Anderson adalah sebuah kerangka kerja yang sangat berguna dalam merancang pembelajaran yang efektif. Dengan mengidentifikasi tingkat kognitif yang ingin dicapai, pendidik dapat menyusun kegiatan belajar yang lebih terarah dan menantang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Gredita Dwi Arung
      Kelas: 5 c Pgsd
      Ada beberapa keunggulan dari taksonomi bloom revisi Penggunaan Taksonomi Bloom Revisi Anderson
      Fokus pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi,Revisi ini mendorong pendidik untuk tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, tetapi juga melatih siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan ide-ide baru. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin menghasilkan lulusan yang kreatif dan inovatif.

      Hapus
  81. Nama: Gredita Dwi Arung
    Kelas: 5 C PGSD
    Tidak semua pendidik memahami secara mendalam konsep-konsep dalam Taksonomi Bloom Revisi Anderson. Hal ini dapat menghambat implementasi yang efektif Terkadang, pendidik kesulitan dalam menemukan sumber daya yang sesuai untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mengacu taksonomi ini Mengubah kebiasaan mengajar dari yang tradisional ke pendekatan yang lebih berpusat pada siswa membutuhkan waktu dan upaya yang cukup besar.

    BalasHapus
  82. Nama: Gredita Dwi Arung
    Kelas : 5 C PGSD
    Taksonomi Bloom Revisi Anderson merupakan alat yang sangat berharga bagi pendidik di Indonesia. Dengan memahami dan menerapkan taksonomi ini, kita dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan dengan kebutuhan siswa di abad 21

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Gredita Dwi Arung
      Kelas: 5 C PGSD
      Taksonomi Bloom Revisi Anderson adalah alat yang sangat berharga bagi pendidik di Indonesia. Dengan penerapan yang tepat, taksonomi ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan.

      Hapus
  83. Nama: Gredita Dwi Arung
    Kelas: 5 C Pgsd
    Banyak pendidik merasa bahwa taksonomi ini memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur untuk merancang pembelajaran. Mereka dapat dengan mudah mengidentifikasi tingkat kognitif yang ingin dicapai dan menyusun kegiatan belajar yang sesuai.dan juga Taksonomi Bloom Revisi Anderson membantu pendidik dalam menyusun soal-soal ujian dan tugas yang lebih variatif dan menantang, sehingga dapat mengukur kemampuan siswa secara lebih komprehensif.

    BalasHapus
  84. Nama : Gredita Dwi Arung
    Kelas : 5 C Pgsd
    Beberapa pendidik merasa kesulitan dalam menerapkan taksonomi ini, terutama dalam menyusun kegiatan pembelajaran yang benar-benar mengaktifkan semua tingkat kognitif.dan Tidak semua pendidik mendapatkan pelatihan yang cukup tentang taksonomi ini, sehingga mereka kesulitan memahami konsep-konsepnya secara mendalam.

    BalasHapus
  85. Nama : Diah Anggi Rizkyana
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2286206107

    taksonomi bloom revisi Anderson menurut saya memberikan struktur yang jelas untuk memahami berbagai tingkat kognitif mulai dari mengingat hingga menerapkan, dini membantu pendidik dalam merancang pembelajaran yang lebih terarah. penerapan taksonomi ini jika diterapkan di Indonesia sangat relevan terutama dalam konteks kurikulum yang menekankan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif sesuai sekali dengan tuntutan pendidikan di abad 21.

    BalasHapus
  86. Nama : Diah Anggi Rizkyana
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2286206107

    dari materi di atas memang ada beberapa kesalahpahaman terkait taksonomi, yakni pandangan bahwa tingkat yang lebih rendah hanya fokus pada memori padahal jika dipelajari lebih lanjut semua tingkat memiliki kompleksitas yang penting. dengan menerapkan taksonomi ini diharapkan pendidikan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu siswa mencapai potensi penuh.

    BalasHapus
  87. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Penerapan taksonomi Bloom revisi Anderson sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek, eksplorasi, dan kreativitas. Hal ini memberikan landasan yang kuat bagi siswa untuk berpikir kritis dan inovatif.

    BalasHapus
  88. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Taksonomi revisi Anderson memberikan panduan yang praktis bagi guru untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mencakup berbagai tingkatan kognitif. Misalnya, guru dapat menyusun soal ujian yang tidak hanya menguji hafalan tetapi juga pemahaman dan analisis.

    BalasHapus
  89. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Taksonomi ini membantu guru menyusun instrumen penilaian yang lebih baik, seperti soal berbasis analisis atau proyek kreatif. Ini sejalan dengan penilaian otentik yang mulai diterapkan di Indonesia.

    BalasHapus
  90. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Kegiatan belajar yang dirancang berdasarkan taksonomi ini, seperti diskusi dan kerja kelompok, mendorong kolaborasi antar siswa. Hal ini mendukung pengembangan keterampilan sosial di samping kognitif.

    BalasHapus
  91. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Taksonomi ini memudahkan guru dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Misalnya, siswa dapat menggunakan aplikasi digital untuk menganalisis data atau menciptakan proyek multimedia.

    BalasHapus
  92. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Taksonomi Bloom revisi Anderson sejalan dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang menekankan pada pengembangan potensi peserta didik secara utuh, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

    BalasHapus
  93. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Dengan penerapan yang tepat, taksonomi Bloom revisi Anderson memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, mempersiapkan siswa menjadi individu yang kritis, kreatif, dan inovatif.

    BalasHapus
  94. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Dengan adanya berbagai tingkat tantangan dalam pembelajaran, taksonomi ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk terus belajar dan mencapai tingkatan kognitif yang lebih tinggi.

    BalasHapus
  95. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Meskipun memiliki banyak kelebihan, penerapan taksonomi ini sering terkendala di sekolah-sekolah terpencil di Indonesia. Kurangnya pelatihan guru dan fasilitas pendukung menjadi hambatan utama.

    BalasHapus
  96. Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
    NPM: 2286206041
    Kelas: 5B PGSD
    Penempatan "memahami" setelah "mengingat" menunjukkan bahwa siswa harus benar-benar memahami materi sebelum dapat menerapkannya. Dalam konteks Indonesia, ini membantu siswa belajar dengan lebih mendalam.

    BalasHapus
  97. Nama : Ana Fajar Wati
    Kelas : 5A
    NPM : 2286206003

    Pentingnya memahami taksonomi yaitu penerapan penggunaan kata kerja yang sering tidak konsisten atau sembarangan, dengan ini pentingnya memahami bagaimana taksonomi tersebut.

    BalasHapus
  98. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:2286206111
    Taksonomi Bloom sangat membantu bagi guru dalam merencanakan pembelajaran. Dengan menggunakan taksonomi ini, guru bisa merancang materi yang tidak hanya fokus pada menghafal, tapi juga melatih kemampuan berpikir siswa. Dengan kelima tingkatan yg telah dijelaskan, guru bisa menyusun tujuan belajar yang lebih jelas, dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks. Ini memungkinkan siswa untuk tidak hanya paham, tapi juga mampu menganalisis dan menciptakan hal-hal baru.

    BalasHapus
  99. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Selain itu, Taksonomi Bloom juga sangat berguna dalam menyusun penilaian yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan taksonomi ini, guru dapat menentukan jenis soal atau tugas yang akan diberikan berdasarkan tingkat kognitif yang ingin dicapai siswa. Misalnya, pada tingkat kognitif yang rendah, guru dapat memberikan soal yang menguji kemampuan siswa dalam mengingat fakta. Namun, pada tingkat yang lebih tinggi, guru dapat memberikan soal yang menuntut siswa untuk menganalisis atau menciptakan sesuatu yang baru. Hal ini memastikan bahwa penilaian yang dilakukan benar-benar mencerminkan perkembangan kemampuan berpikir siswa, bukan hanya sekadar menguji kemampuan menghafal.

    Dalam konteks pendidikan di sekolah dasar, pemahaman tentang Taksonomi Bloom sangat penting bagi mahasiswa PGSD untuk mempersiapkan diri sebagai guru yang mampu merancang pembelajaran yang efektif, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.






    BalasHapus
  100. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Pendapat tentang Revisi Taksonomi Bloom yang Lebih Kontekstual dengan Pendidikan Modern, oleh Lorin Anderson pada tahun 2001 membuat kerangka taksonomi ini menjadi lebih relevan dan kontekstual dengan pendidikan modern. Salah satu perubahan yang signifikan dalam revisi ini adalah penggunaan kata kerja aktif seperti mengingat (remembering), memahami (understanding), dan mencipta (creating), yang mencerminkan bahwa proses belajar bukanlah sesuatu yang pasif, tetapi aktif dan dinamis. Dalam konteks pendidikan masa kini, siswa tidak hanya dituntut untuk menerima informasi, tetapi juga memproses, menerapkan, dan menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang mereka peroleh. Dengan adanya revisi ini, guru dapat menyusun pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa di abad ke-21, yang menuntut keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

    BalasHapus
  101. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Revisi Taksonomi Bloom juga menjadi lebih fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tuntutan global. Dalam dunia pendidikan modern, penggunaan teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar-mengajar. Guru harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah yang kompleks. Revisi taksonomi ini, yang menempatkan "mencipta" (creating) sebagai tingkat kognitif tertinggi, sangat relevan dengan tuntutan zaman, di mana kreativitas dan inovasi menjadi keterampilan yang sangat dihargai di dunia kerja dan masyarakat global.

    BalasHapus
  102. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Selain itu, revisi ini lebih memperhatikan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan modern. Dalam pendidikan tradisional, pembelajaran cenderung terfokus pada kemampuan mengingat dan memahami. Namun, dalam revisi taksonomi, siswa didorong untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta solusi dari berbagai permasalahan. Ini sesuai dengan paradigma pendidikan masa kini yang berfokus pada pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) dan pembelajaran yang kontekstual. Bagi mahasiswa, terutama calon guru, pemahaman tentang revisi Taksonomi Bloom ini sangat penting untuk menyiapkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses berpikir kritis yang akan bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan nyata.

    BalasHapus
  103. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Tentang Perubahan Kata Kerja Menggambarkan Proses Dinamis Belajar dalam Revisi Taksonomi Bloom, Perubahan kata kerja dalam revisi Taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson pada tahun 2001 menggambarkan bahwa proses belajar adalah sesuatu yang aktif dan dinamis, bukan sekadar aktivitas pasif menghafal informasi. Dalam taksonomi asli yang dirancang oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956, kategori kognitif menggunakan kata benda seperti "pengetahuan" dan "pemahaman," yang seolah-olah menggambarkan hasil akhir yang statis. Namun, dalam revisi taksonomi, kata kerja seperti "mengingat" (remembering), "memahami" (understanding), dan "mencipta" (creating) lebih mencerminkan bahwa belajar adalah proses yang berkesinambungan, di mana siswa harus aktif berpartisipasi dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka.

    Penggunaan kata kerja dalam taksonomi revisi menunjukkan bahwa belajar bukan hanya tentang memperoleh informasi, tetapi juga tentang bagaimana siswa memproses, menggunakan, dan mengembangkan informasi tersebut. Misalnya, pada tingkat awal "mengingat," siswa harus mengaktifkan ingatan mereka untuk mengakses fakta-fakta dasar. Setelah itu, mereka naik ke tingkat yang lebih kompleks, seperti "menerapkan" dan "menganalisis," yang menuntut siswa untuk memanfaatkan pengetahuan mereka dalam berbagai konteks. Proses ini kemudian berlanjut hingga ke tingkat tertinggi, yaitu "mencipta," di mana siswa diharapkan mampu menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan pemahaman mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran bukanlah proses linear yang berhenti pada satu tahap, tetapi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan siswa dan situasi di lapangan.

    BalasHapus
  104. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Perubahan kata kerja dalam revisi Taksonomi Bloom sangat relevan dengan pendekatan pembelajaran modern yang berfokus pada keterampilan abad ke-21. Dalam dunia yang penuh dengan tantangan global dan perkembangan teknologi yang pesat, siswa perlu memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Kata kerja aktif dalam revisi taksonomi ini mengarahkan guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih aktif dan bermakna, di mana siswa terlibat dalam proses eksplorasi, diskusi, pemecahan masalah, dan penciptaan solusi. Sebagai mahasiswa calon guru, pemahaman tentang perubahan ini sangat penting agar kita mampu menyusun pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hafalan, tetapi juga mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mandiri di sepanjang proses belajar mereka.

    BalasHapus
  105. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Revisi Taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson menambahkan dimensi pengetahuan yang lebih komprehensif, yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi. Penambahan ini membuat tujuan pembelajaran menjadi lebih detail dan terarah, sehingga guru dapat dengan lebih jelas menentukan jenis pengetahuan yang harus dikuasai siswa. Dalam taksonomi asli, pengetahuan dianggap sebagai sesuatu yang statis, namun dalam revisi, pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang dinamis dan berlapis-lapis. Pengetahuan faktual mencakup informasi dasar, pengetahuan konseptual melibatkan pemahaman hubungan antar konsep, pengetahuan prosedural berfokus pada bagaimana sesuatu dilakukan, dan metakognisi mencakup kesadaran siswa terhadap proses berpikir mereka sendiri.

    BalasHapus
  106. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Penambahan dimensi ini memberikan panduan yang lebih rinci bagi guru dalam merancang tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sebagai contoh, ketika mengajarkan mata pelajaran IPA di sekolah dasar, guru tidak hanya menyampaikan fakta-fakta ilmiah, tetapi juga membantu siswa memahami konsep-konsep ilmiah, langkah-langkah dalam melakukan eksperimen, dan bagaimana mereka dapat mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri selama pembelajaran. Pengetahuan metakognitif sangat penting dalam pendidikan modern karena mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan reflektif, di mana mereka dapat mengatur strategi belajar yang efektif dan mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan dalam proses belajarnya.

    Dengan adanya penambahan dimensi pengetahuan ini, tujuan pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata, bukan sekadar teori di kelas. Pengetahuan konseptual dan prosedural, misalnya, membantu siswa menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan situasi di dunia nyata, seperti menyelesaikan masalah atau membuat keputusan.

    BalasHapus
  107. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Menyesuaikan dengan tuntutan pendidikan global, karena menekankan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang sangat dibutuhkan di dunia modern, seperti pemikiran kritis, kreativitas, dan inovasi. Dalam era globalisasi yang penuh dengan perubahan cepat, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan pengetahuan dasar, tetapi juga untuk mempersiapkan siswa menjadi individu yang mampu memecahkan masalah, berinovasi, dan beradaptasi dengan situasi yang kompleks. Dengan menempatkan "mencipta" (creating) sebagai kategori tertinggi dalam ranah kognitif, revisi ini menyoroti pentingnya keterampilan inovasi, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja dan masyarakat global saat ini.

    BalasHapus
  108. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Taksonomi Bloom merupakan salah satu kerangka kerja yang digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkat kesulitan kognitif. Pada awalnya, taksonomi Bloom dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956. Namun, seiring berjalannya waktu, taksonomi ini mengalami revisi oleh Anderson dan Krathwohl pada tahun 2001. Revisi ini penting dalam konteks pendidikan modern, terutama di Indonesia, untuk menyesuaikan dengan perkembangan teori pembelajaran dan kebutuhan kurikulum yang semakin kompleks. Taksonomi Bloom revisi memberikan panduan yang lebih terstruktur bagi guru dalam merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran yang lebih efektif.

    BalasHapus
  109. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Taksonomi Bloom revisi terdiri dari enam kategori yang dikelompokkan dalam dua dimensi utama: dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan. Dimensi kognitif terbagi menjadi enam tingkat yang mencerminkan urutan kemampuan berpikir yang semakin kompleks: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan dimensi pengetahuan dibagi menjadi empat kategori, yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Revisi ini lebih menekankan pada dinamika dan keterkaitan antara dimensi-dimensi tersebut, yang membantu guru dan siswa dalam merumuskan tujuan dan evaluasi pembelajaran.

    BalasHapus
  110. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Penerapan taksonomi Bloom revisi dalam pendidikan di Indonesia sangat relevan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam konteks kurikulum yang berlaku, khususnya Kurikulum 2013 (K13), taksonomi ini memberikan panduan bagi guru untuk merancang pembelajaran yang mendorong siswa tidak hanya untuk mengingat informasi, tetapi juga untuk berpikir kritis dan kreatif. Misalnya, pada tingkat dasar, siswa diharapkan untuk mengingat fakta dan mengerti konsep, sementara pada tingkat lanjut, mereka diharapkan untuk mampu menganalisis dan menciptakan solusi berdasarkan pengetahuan yang telah mereka pelajari.

    BalasHapus
  111. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Di Indonesia, taksonomi Bloom revisi digunakan untuk mengembangkan soal-soal ujian yang lebih mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. Alih-alih hanya menguji kemampuan mengingat fakta, ujian kini lebih banyak berfokus pada kemampuan siswa dalam menganalisis informasi, mengevaluasi situasi, dan menciptakan solusi. Ini sejalan dengan tujuan pendidikan Indonesia untuk menciptakan siswa yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  112. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Guru-guru di Indonesia juga diharapkan untuk menggunakan taksonomi Bloom revisi dalam merancang pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Pembelajaran jenis ini sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan kolaboratif dan kreatif siswa, di mana siswa diberikan kesempatan untuk mencipta dan menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam situasi nyata. Misalnya, dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, siswa dapat merancang eksperimen untuk menguji teori tertentu, yang akan melibatkan berbagai tingkat kognitif seperti menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

    BalasHapus
  113. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Selain itu, taksonomi Bloom revisi juga mendorong penggunaan teknologi dalam pembelajaran di Indonesia. Dalam era digital seperti sekarang, teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Misalnya, aplikasi pembelajaran atau platform online dapat membantu siswa dalam mengingat fakta, memahami konsep, dan bahkan menciptakan proyek-proyek yang relevan dengan pembelajaran mereka. Teknologi juga memungkinkan siswa untuk mengevaluasi dan menganalisis berbagai sumber informasi yang dapat memperkaya pemahaman mereka.

    BalasHapus
  114. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Dalam konteks pendidikan di Indonesia, taksonomi Bloom revisi juga berperan dalam pengembangan asesmen formatif. Asesmen formatif, yang dilakukan sepanjang proses pembelajaran, bertujuan untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan menggunakan taksonomi Bloom revisi, guru dapat merancang asesmen yang tidak hanya mengukur pemahaman siswa, tetapi juga kemampuan mereka dalam menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Asesmen ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sejauh mana siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

    BalasHapus
  115. Penerapan taksonomi Bloom revisi juga memberikan kontribusi dalam pengembangan karakter siswa di Indonesia. Pendidikan tidak hanya berfokus pada penguasaan materi, tetapi juga pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. Dengan merancang pembelajaran yang melibatkan analisis, evaluasi, dan penciptaan, siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap kritis, kreatif, dan kolaboratif. Keterampilan ini sangat penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks dan dinamis.

    BalasHapus
  116. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Meskipun taksonomi Bloom revisi memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, tantangan dalam penerapannya di Indonesia tetap ada. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya, baik dari segi fasilitas pendidikan, pelatihan guru, maupun waktu yang tersedia untuk merancang pembelajaran yang mendalam dan berbasis tingkat kognitif tinggi. Oleh karena itu, penting bagi pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, untuk bersama-sama menciptakan solusi yang dapat mengatasi kendala-kendala ini, sehingga taksonomi Bloom revisi dapat diterapkan secara efektif untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

    BalasHapus
  117. FANI RIZKA SILVIANA
    2286206069
    VC

    Bagi saya alasan Mengapa Pemahaman Taksonomi Bloom Penting, Merancang Pembelajaran yang Efektif, Taksonomi Bloom membantu guru menyusun tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, dari kemampuan dasar hingga berpikir tingkat tinggi ; Memfasilitasi Proses Berpikir Tingkat Tinggi, pemahaman taksonomi mendorong guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang menantang siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan problem-solving; Meningkatkan Kualitas Penilaian, dengan taksonomi ini, guru dapat menyusun penilaian yang lebih beragam, mulai dari tes pilihan ganda hingga proyek kreatif ; Menyesuaikan Pembelajaran dengan Perkembangan Siswa, taksonomi membantu guru menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa ; Mengurangi Ketergantungan pada Hafalan, Guru yang memahami taksonomi akan lebih fokus pada pemahaman konsep, bukan sekadar hafalan fakta ; Mendukung Pembelajaran Aktif dan Kontekstual, taksonomi Bloom mendukung pembelajaran aktif, di mana siswa berpartisipasi dalam proses berpikir, diskusi, dan mencipta ; Mempersiapkan Siswa untuk Tantangan Abad 21, dengan taksonomi ini, guru dapat menyiapkan siswa menghadapi dunia yang kompleks dan membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

    BalasHapus
  118. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Taksonomi bloom pendidikan pada dunia perkuliahan baru saya kenal pada semester 5 ini. Jadi, materi ini sudah pernah sebelumnya diperkenalkan dan diajarkan pada mata kuliah evaluasi pembelajaran.

    BalasHapus
  119. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Taksonomi bloom (1956) yang membagi tujuan pembelajarannya menjadi 3 bagian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan berfikir. Pada ranah afektif berhubungan dengan sikap. Dan pada ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik. 

    BalasHapus
  120. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Lalu pada mata kuliah evaluasi pembelajaran materi ini lebih dibahas lanjut yaitu cara membuat soal sesuai tingkatan yang lebih dominan kognitif. Dimulai dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi atau sebutan lainnya C1-C6.

    BalasHapus
  121. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Taksonomi bloom yang direvisi oleh Lorin Anderson (2001), ketika saya mengingat dan melihat kembali materi ini memang benar hasil yang sudah revisi berubah. Dari penggunaan kata kerja menjadi kata kerja aktif (awalan huruf me-), urutan yang sebelumnya dari evaluasi dan sintesis (mencipta) yang bertukar tempat, dan adanya tambahan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif).

    BalasHapus
  122. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Menurut saya benar tingkat rendah dan tingkat tinggi pada taksonomi bloom memang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Misalnya dengan kemampuan tingkat rendah mengingat perlu digabungkan dengan tingkat tinggi proses berpikir lebih dalam. Maka, diperlukan pemahaman makna yang lebih dalam untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

    BalasHapus
  123. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Applying adalah kemampuan pengetahuan yang dimiliki dipergunakan secara mandiri. Dengan sudah dapat mengingat dan memahami, ketika dihadapkan dengan masalah baru applying diharapkan dapat dipergunakan ketika harus menghadapi soal yang baru dan penuh tantangan.

    BalasHapus
  124. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Kata kerja dalam taksonomi tentulah berbeda-beda maknanya. Semakin kita mempelajari materi ini lebih dalam maka kita akan mengetahui bahwa di tiap tingkatannya semakin sulit dan dari C1-C6 bisa digunakan sesuai kebutuhan.

    BalasHapus
  125. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Taksonomi lebih dari sekadar memahami. Taksonomi membantu pemahaman lebih jelas dan memberikan evaluasi panduan yang lebih terarah sesuai tingkatan siswa.

    BalasHapus
  126. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Benjamin Bloom mengakui bahwa taksonomi yang ia buat tidaklah sempurna dengan keterbatasannya saat itu. Tetapi, teori Bloom akhirnya direvisi dan disempurnakan oleh taksonomi Anderson dan teori lain yang semakin melengkapi.

    BalasHapus
  127. Nama : Elisabet
    NPM : 2286206052
    Kelas : PGSD 5C

    Harapannya dengan adanya teori taksonomi Bloom ini, semakin banyak guru dapat memahami cara menerapkannya dengan tepat. Dengan begitu, semakin banyak siswa yang akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan penggunaan teori taksonomi Bloom ini.

    BalasHapus
  128. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Taksonomi Bloom, yang pertama kali dibuat oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956, telah diubah secara substansial pada tahun 2001 oleh Lorin Anderson dan David Krathwohl. Taksonomi Bloom revisi telah digunakan di Indonesia untuk menyusun kurikulum dan perencanaan pembelajaran. Tujuan revisi ini adalah untuk memperbarui dan menyesuaikan taksonomi dengan kebutuhan pendidikan modern serta untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang tujuan pembelajaran. Diharapkan bahwa taksonomi ini akan meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan struktur yang jelas dalam proses belajar mengajar dan membantu guru membuat tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

    BalasHapus
  129. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Taksonomi Bloom awalnya dibuat ulang oleh Lorin Anderson dan David Krathwohl untuk lebih sesuai dengan kebutuhan pendidikan kontemporer. Ini adalah sistem klasifikasi tujuan pembelajaran yang dimaksudkan untuk membantu pendidik dalam merumuskan dan mengukur hasil belajar siswa mereka.Akibatnya, taksonomi Bloom terus menjadi alat penting dalam bidang pendidikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjamin bahwa setiap siswa memiliki akses ke pendidikan berkualitas tinggi.

    BalasHapus
  130. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Taksonomi Bloom digunakan untuk membuat tujuan pendidikan yang jelas dan dapat diukur. Taksonomi Bloom berfungsi sebagai panduan untuk menyusun penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam situasi ini. Pendidik dapat menggunakan dimensi kognitif seperti mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan untuk menetapkan apa yang ingin dicapai siswa selama proses belajar. Dengan menggabungkan evaluasi dengan tujuan yang telah ditetapkan, pendidik dapat mengevaluasi sejauh mana siswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan.

    BalasHapus
  131. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Banyak lembaga pendidikan di Indonesia mengadakan pelatihan guru tentang penggunaan taksonomi Bloom dalam perencanaan pembelajaran dan penilaian. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru tentang bagaimana menggunakan taksonomi secara efektif dalam kelas.

    BalasHapus
  132. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Ada beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh guru di Indonesia untuk memaksimalkan penggunaan Taksonomi Bloom. Untuk memulai, guru harus membuat tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik yang sesuai dengan kemampuan siswa dan materi yang akan diajarkan. Tujuan ini harus mencakup semua tingkatan kognitif taksonomi, dari mengingat hingga menciptakan. Untuk menentukan kompetensi yang ingin dicapai siswa, guru harus mengetahui kemampuan awal mereka setelah menetapkan tujuan. Hal ini membantu merancang pembelajaran yang sesuai dan tidak membebani siswa.

    BalasHapus
  133. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Tujuan pembelajaran dalam Taksonomi Bloom terbagi menjadi dua kategori utama berdasarkan tingkat kompleksitas berpikir: Kemampuan Berpikir Tingkat Rendah (LOTL) dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTL). Pendidikan yang efektif seharusnya menekankan pengembangan HOTL agar siswa tidak hanya dapat mengingat informasi tetapi juga dapat menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan berdasarkan apa yang mereka ketahui. Oleh karena itu, Taksonomi Bloom membantu guru membuat pengalaman belajar yang lebih luas dan mendalam untuk siswa.

    BalasHapus
  134. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Menurut Taksonomi Bloom, kemampuan berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skills (LOTL) terdiri dari dua level pertama dari enam tingkat kognitif yang ada. Meskipun LOTL dianggap sebagai tingkat berpikir yang lebih rendah, penguasaan kemampuan ini sangat penting bagi siswa sebelum mereka dapat beralih ke tingkat berpikir yang lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills). Agar mereka dapat menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan ide baru, siswa harus memiliki pemahaman yang kuat tentang informasi dasar.

    BalasHapus
  135. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Higher Order Thinking Skills (HOTL) adalah tingkat yang lebih tinggi dalam Taksonomi Bloom dan mencakup empat level kognitif yang lebih kompleks yang berfokus pada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan analitis. Dengan menerapkan HOTL dalam pembelajaran, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi dan dapat menerapkannya dengan cara yang kreatif dan relevan. Dengan menggunakan pendekatan pengajaran yang interaktif dan berbasis proyek, guru harus dapat membuat pengalaman belajar yang menantang siswa untuk berpikir kritis.

    BalasHapus
  136. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Dengan memahami dan menerapkan kata kerja operasional (KKO) dalam proses pembelajaran yang didasarkan pada Taksonomi Bloom, pendidik dapat menciptakan pengala. KKO juga digunakan untuk menentukan tujuan pembelajaran khusus dan membantu mereka membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    BalasHapus
  137. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Taksonomi Bloom sangat penting untuk dunia pendidikan. Memahami taksonomi ini memiliki banyak manfaat besar bagi guru dan siswa. Memahami taksonomi ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka selama proses belajar.

    BalasHapus
  138. Nama : Ahmad Bayu Setiawan
    Kelas : 5C
    Npm : 2286206075

    Taksonomi Bloom, yang berfokus pada kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif (HOTS), membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Hal ini sangat penting di era informasi saat ini, di mana kemampuan untuk menganalisis dan menganalisis data menjadi semakin penting. Taksonomi memungkinkan guru mengubah metode pembelajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan dan tingkat perkembangan kognitif siswa mereka. Ini memungkinkan pengalaman belajar yang lebih relevan dan efektif bagi setiap siswa.

    BalasHapus
  139. Nama : Maria Fampilia Tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    Dari yang saya baca Saya mengetahui bahwa taksonomi bloom telah direvisi oleh muridnya yaitu Lorin Andreson pada tahun 2001. Yang mana artinya taksonomi dalam pendidikan adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengorganisasi tujuan pembelajaran, keterampilan, atau hasil belajar ke dalam kategori sistematik dan hierarkis.

    BalasHapus
  140. Nama : Maria Fampilia Tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    Pemahaman taksonomi itu penting karena bagi seorang guru pembelajaran akan lebih terarah, dan mampu menghasilkan siswa yang siap menghadapi tantangan dunia nyata.

    BalasHapus
  141. Nama : Maria Fampilia Tea
    Kelas : Maria Fampilia Tea
    Npm : 2286206026

    Dari yang saya baca bahwa beberapa orang mengira taksonomi tidak mendukung tujuan pemahaman dalam pembelajaran padahal taksonomi justru membantu mendefinisikan berbagai tingkat pemahaman dengan lebih jelas misalnya seorang guru dapat menggunakan taksonomi untuk menentukan apakah siswa hanya memahami suatu konsep secara dangkal seperti menerjemahkan atau memahami lebih dalam.

    BalasHapus
  142. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  143. Nama : Maria Fampilia Tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    Taksonomi Bloom dapat membantu guru dalam menyusun soal ujian yang menguji berbagai tingkat kemampuan berpikir siswa, mulai dari mengingat hingga mencipta.

    BalasHapus
  144. Nama : Maria Fampilia Tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    Sangat bagus dalam penggunaan applying di mana aplikasi ini lebih berkaitan dengan penerapan pengetahuan dalam situasi baru tanpa harus diarahkan. Bisa berupa transfer dimana kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi yang berbeda dari konteks belajar awalnya.

    BalasHapus
  145. Nama : Maria fampilia Tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    Dengan memahami kata kerja dalam taksonomi Bloom, pendidik dapat lebih efektif dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mendesain aktivitas belajar, dan menilai kemampuan berpikir siswa.

    BalasHapus
  146. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Taksonomi bloom (1956) sangat membantu tenaga pendidik dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembelajaran secara terstruktu agar mempermudah pendidik.

    BalasHapus
  147. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Di atas dikatakan bahwa taksonomi bloom berfokus pada tujuan pembelajaran yaitu kognitif merupakan tahapan awal yang harus di miliki peserta didik

    BalasHapus
  148. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Namun seiring berkembangnya ilmu pendidikan, Lorin Anderson dan koleganya merevisi taksonomi untuk menyesuaikan dengan pembelajaran 21 agar dapat berjalan dengan baik.

    BalasHapus
  149. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Ada enam tingkatan berpikir utama yang harus diimplementasikan guru kepada peserta didik. Bukan hanya mengimplementasi tetapi bagaimana para peserta didik dapat memahami dan menjalankannya.

    BalasHapus
  150. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Dalam pembelajaran juga tidak hanya berfokus pada kognitif ( pengetahuan dan pemikiran ) tetapi juga berkaitan dengan afektif ( sikap dan nilai ) bagiamana seorang peserta didik dapat bersikap dan bernilai dengan baik dalam pembelajaran disekolah maupun di luar sekolah.

    BalasHapus
  151. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Dalam pembelajaran psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan fisik yaitu bagaimana peserta didik dapat menerapkan keterampilan ini dalam pembelajaran

    BalasHapus
  152. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Dalam mengimplementasikan enam tingkatan diperlukan memperhatikan kondisi peserta didik tidak semata-mata mengimplementasikan tetapi memperhatikan tingkatan kelas peserta didik

    BalasHapus
  153. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Taksonomi bloom revisi membantu guru dalam menguji tahap berpikir siswa mulai dari mengingat hingga menciptakan

    BalasHapus
  154. Nama : Riska Kristianti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206009

    Penting untuk memahami bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda, sehingga perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Aulia Zalzabila
      Kelas:5D
      Npm:2286206111
      Betul, kita sebagai guru harus paham kebutuhan dan kemampuan siswa. Sebagai seorang guru kita sebaiknya memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Jadi perancangan pembelajaran perlu dipertimbangkan terlebih dahulu.

      Hapus
  155. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:2286206111
    Taksonomi Bloom revisi ini membantu guru atau pendidik untuk merancang pembelajaran yang lebih dinamis dan menantang, sekaligus membantu siswa untuk lebih memahami dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting di dunia modern ini.Revisi ini memodifikasi kategori-kategori dalam taksonomi untuk lebih relevan dengan cara kita berpikir dan belajar saat ini.

    BalasHapus
  156. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049
    Pemahaman yang saya dapatkan yaitu Taksonomi dalam dunia pendidikan itu merupakan sistem klasifikasi yang biasanya digunakan untuk mengorganisasi tujuan pembelajaran, keterampilan, atau hasil belajar ke dalam kategori yang sistematis dan hierarkies. Taksonomi juga membantu pendidik mengimplementasikan, merancang, dan mengevaluasi pembelajaran secara terstruktur dengan baik.

    BalasHapus
  157. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049
    Taksonomi bloom juga membagi tujuan pembelajaran itu menjadi tiga yaitu kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Lalu yang menjadi fokus utama dari Taksonomi bloom ini adalah kognitif yang dimana terdiri dari enam tingkatan berpikir secara hierarkis.

    BalasHapus
  158. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049
    Dalam penerapan Taksonomi terdapat kelemahan yaitu penggunaan kata kerja yang sering tidak konsisten atau sembarang. Sehingga ketidakjelasan ini membuat pendidik kesulitan dalam menentukan tingkat ketelitian dalam pembelajaran dan penilaian.

    BalasHapus
  159. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049
    Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi guru untuk memahami Taksonomi dengan baik dan menerapkannya dengan tepat. Guru dapat diberikan pelatihan, dalam membantu pendidik dalam memahami Taksonomi sehingga dapat diterapkan di kelas.

    BalasHapus
  160. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049
    Dengan adanya pelatihan bagi pendidik. Maka, pembelajaran tidak hanya menjadi terstruktur, tetapi juga mamapu mengahasilkan siswa yang siap menghadapi tantangan dunia nyata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Riska Wanti
      Kelas: 5 A PGSD
      Npm: 2286206004

      Saya setuju, pelatihan bagi pendidik tidak hanya berdampak pada sekolah, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan siswa. Siswa yang belajar dalam lingkungan yang didukung oleh proses yang baik akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan, baik dalam bidang akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari.

      Hapus
  161. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm; 2286206087

    Mengapa Taksonomi Bloom Revisi Anderson relevan untuk pendidikan di Indonesia?
    Pendekatan yang Lebih Holistik dan Terstruktur: RBT lebih sistematis dalam mengorganisir tujuan pembelajaran berdasarkan tingkat kerumitan dan tingkat keterampilan berpikir. Dengan adanya dimensi pengetahuan, pendidik dapat merancang pembelajaran yang lebih seimbang dan mendalam, mencakup tidak hanya pemahaman materi, tetapi juga kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan, menganalisis informasi, dan bahkan mencipta ide-ide baru. Ini penting karena pendidikan di Indonesia kini menuntut siswa tidak hanya sekadar mengingat informasi, tetapi juga mampu mengolah dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  162. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm; 2286206087

    Mendukung Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Dalam pendidikan Indonesia, terdapat kebutuhan untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis di kalangan siswa. Taksonomi Bloom Revisi Anderson sangat mendukung hal ini dengan memfokuskan pada analisis, evaluasi, dan penciptaan ide. Tingkat-tingkat ini mengharuskan siswa untuk lebih kritis dalam mengolah informasi dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman yang mendalam, yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang.

    BalasHapus
  163. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm: 2286206087

    Fleksibilitas dalam Menyusun Pembelajaran: RBT memberikan fleksibilitas dalam merancang tujuan pembelajaran, mulai dari yang sederhana (mengingat dan memahami) hingga yang lebih kompleks (mencipta dan mengevaluasi). Ini membantu guru untuk menyusun pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan perkembangan kognitif siswa, dan memastikan bahwa siswa dapat membangun pengetahuan secara bertahap. Di Indonesia, di mana siswa memiliki latar belakang dan kemampuan yang beragam, pendekatan ini memungkinkan guru untuk lebih mudah menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu.

    BalasHapus
  164. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm: 2286206087

    Relevansi dengan Kurikulum Nasional: Kurikulum pendidikan nasional di Indonesia, khususnya yang berlaku saat ini (seperti Kurikulum Merdeka), menekankan pada pengembangan kompetensi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Taksonomi Bloom Revisi Anderson sangat selaras dengan tujuan ini, karena model ini tidak hanya berfokus pada pencapaian pengetahuan dasar, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, yang sangat relevan dengan prinsip profil pelajar pancasila yang diusung oleh Kurikulum Merdeka.

    BalasHapus
  165. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm: 2286206087

    Kemampuan Menilai Pembelajaran Secara Komprehensif: Dengan memecah tujuan pembelajaran menjadi berbagai tingkat kognitif, RBT juga memungkinkan guru untuk menilai pencapaian siswa dengan lebih tepat. Sebagai contoh, jika seorang siswa mampu mencipta solusi untuk suatu masalah, ini menunjukkan pemahaman yang lebih dalam dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi dibandingkan hanya sekadar mengingat fakta. Ini membantu guru dalam memberikan umpan balik yang lebih konstruktif dan spesifik.

    BalasHapus
  166. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm: 2286206087

    Namun, meskipun sangat bermanfaat, penerapan RBT di Indonesia menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

    Kesiapan Guru dan Sumber Daya: Banyak guru di Indonesia yang masih terbiasa dengan pendekatan pembelajaran yang lebih tradisional, yang cenderung berfokus pada hafalan dan ujian berbasis pengetahuan faktual. Implementasi RBT memerlukan pelatihan dan penyesuaian metode pembelajaran agar bisa menerapkan berbagai tingkat keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Ini membutuhkan dukungan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru.

    BalasHapus
  167. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm; 2286206087

    Tantangan dalam Pengukuran dan Penilaian: Penilaian berbasis RBT yang mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti analisis, evaluasi, dan penciptaan memerlukan metode penilaian yang lebih kompleks dan beragam. Ujian tradisional yang hanya mengukur kemampuan mengingat tidak lagi cukup. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menciptakan alat penilaian yang lebih komprehensif, seperti penilaian berbasis proyek, presentasi, atau portofolio.

    BalasHapus
  168. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm: 2286206087

    Waktu dan Beban Kurikulum: Kurikulum yang padat dan beban belajar yang berat seringkali menjadi hambatan untuk melaksanakan pembelajaran yang mendalam dan berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian dalam perencanaan pembelajaran agar guru dapat memberikan ruang bagi siswa untuk berlatih berpikir kritis dan menciptakan solusi inovatif.

    BalasHapus
  169. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm: 2286206087

    Menurut saya, Taksonomi Bloom Revisi Anderson (juga dikenal dengan nama Revised Bloom's Taxonomy atau RBT) adalah salah satu model yang sangat berguna dalam merancang kurikulum dan evaluasi pendidikan di Indonesia. Taksonomi ini memberikan struktur yang jelas untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tujuan pembelajaran, yang dapat membantu para pendidik untuk merancang pembelajaran yang lebih efektif dan menyeluruh. RBT lebih fokus pada proses berpikir dan tingkat kognitif yang dapat dicapai oleh siswa selama pembelajaran, serta mengadaptasi cara pandang terhadap pengetahuan yang lebih fleksibel dan dinamis.

    BalasHapus
  170. Nama: erienda cahya clarissa
    kelas: 5D
    Npm: 2286206087

    Secara keseluruhan, Taksonomi Bloom Revisi Anderson adalah alat yang sangat relevan dan bermanfaat untuk pendidikan di Indonesia, terutama dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih komprehensif, kritis, dan kreatif. Dengan mengadaptasi model ini, pendidik di Indonesia dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan faktual, tetapi juga mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, analitis, dan kreatif, yang merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan abad 21. Namun, penerapannya tentu memerlukan penyesuaian dan dukungan yang memadai, baik dalam hal pelatihan guru, perencanaan kurikulum, maupun pengembangan metode penilaian yang lebih kompleks.

    BalasHapus
  171. Nama: Riska Wanti
    Kelas: 5 A PGSD
    Npm: 2286206004

    Menurut saya cara guru dapat memahami dan menerapkan Taksonomi Bloom dengan baik salah satunya adalah guru dapat memilih metode pembelajaran dengan gaya belajar siswa yang berbeda, dan melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

    BalasHapus
  172. Nama: Riska Wanti
    Kelas: 5 A PGSD
    Npm: 2286206004

    Dengan menerapkan Taksonomi Bloom dengan baik maka sangat bermanfaat bagi siswa seperti siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami konsep belajar, dan siswa merasa tertantang dan terlibat dalam pembelajaran.

    BalasHapus
  173. Nama: Riska Wanti
    Kelas: 5 A PGSD
    Npm: 2286206004

    Taksonomi Bloom yang baru atau versi revisi lebih cocok untuk belajar anak anak zaman sekarang karena lebih sesuai dengan cara berpikir mereka bukan cuman hasil akhirnya saja yang penting, tapi juga bagaimana cara mereka mendapatkan jawaban tersebut. Jadi mereka akan lebih paham dan bisa berpikir kritis.

    BalasHapus
  174. Nama: Riska Wanti
    Kelas: 5 A PGSD
    Npm: 2286206004

    Misalnya, ketika siswa membuat permainan, mereka tidak hanya menggunakan kemampuan kognitif (menciptakan, menganalisis), tetapi juga kemampuan afektif (berkolaborasi, berkomunikasi) dan psikomotorik (membuat permainan).

    BalasHapus
  175. Nama: Riska Wanti
    Kelas: 5 A PGSD
    Npm: 2286206004

    "Applying" (menerapkan) adalah proses yang lebih kompleks daripada sekedar pembelajaran langsung. Contoh penerapan dalam matematika seperti menyelesaikan soal cerita yang tidak pernah dipelajari sebelumnya.

    BalasHapus
  176. Nama: Riska Wanti
    Kelas: 5 A PGSD
    Npm: 2286206004

    Dengan menggunakan taksonomi ini, pendidik dapat memastikan bahwa siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga mampu menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan mereka.

    BalasHapus
  177. Nama:Resky Amelia
    Kleas:5D
    Npm:2286206119
    Taksonomi bloom sering digunakan sebagai dasar dalam perumusan tujuan pemebalajaran guru menggunakan tingkatan dalam taksonomi untuk merumuskan tujuan pemebelajaran yang spesifik dan diukur daam pelaksanaan pembelajaran.

    BalasHapus
  178. Nama:Resky Amelia
    Kelas:5D
    Npm:2286206119
    Tingkatan dalam taksonomi telah digunakan hampir setengah abad sebagai dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan pendidikan,penyusunan tes dan kurikulum.revisi juga dilakukan terhadap taksonomi yaitu perubahan dari kata benda menjadi kata kerja.perubahan ini dbuat agar sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.tujuan pendidikan ini bawhwa peserta didik akan melakukan sesuatu yang ada.

    BalasHapus
  179. Nama:Resky Amelia
    Kelas:5D
    Npm:2286206119
    Satu hal yang sangat penting dalam taksonomi tujuan instruksional merupakan adanya hierarki yang dimulai dari tujuan instruksional pada jenjang terendah sampai jenjang yang tinggi. dengan demikian,tujuan pada jenjang yang lebih tinggi tidak dapat dicapi sebelum tercapai tujuan jenjang dbawahnya.harus yang juga perlu diingat bahwa tidak ada batasan yang jelas antara ranah satu dengan rana yang lain.

    BalasHapus
  180. Nama: Agustinus Bernadinus Pati
    Kelas: 5A
    Nom : 2286206025
    Menurut saya Taksonomi Bloom revisi Anderson merupakan kerangka konseptual yang digunakan untuk menyusun tujuan pendidikan, evaluasi, dan pembelajaran yang lebih efektif. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pandangan masyarakat terhadap penerapannya bervariasi, tergantung pada pemahaman dan implementasinya di lapangan.

    BalasHapus
  181. Nama: Agustinus Bernadinus Pati
    Kelas: 5A
    Npm: 2286206025
    Kemudian relevansi dengan pendidikan modern, atau fokus pada ketrampilan tingkat tinggi Taksonomi Bloom revisi menekankan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher-Order Thinking Skills/HOTS), seperti menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Ini sejalan dengan kebutuhan dunia modern yang menuntut siswa mampu berpikir kritis dan kreatif.

    BalasHapus
  182. Nama: Agustinus Bernadinus Pati
    Kelas: 5A
    Npm : 2286206025
    Ada pun hal yang harus di perhatikan oleh guru yaitu mendorong pembelajaran yang lebih bermakna
    banyak pendidik dan masyarakat meyadari bahwa kerangka ini membantu siswa untuk tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  183. Nama: Agustinus Bernadinus Pati
    Kelas: 5A
    Npm : 2286206025
    Selain itu juga mendukung kebijakan pendidikan di Indonesia dengan Kesesuaian dengan Kurikulum Merdeka taksonomi ini dianggap relevan dengan pendekatan kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis proyek dan pengembangan kompetensi siswa.

    BalasHapus
  184. Nama: Agustinus Bernadinus Pati
    Kelas: 5A
    Npm : 2286206025
    Dukungan pada evaluasi HOTS atau
    Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Asesmen Nasional (AN) telah mengadopsi soal berbasis HOTS, yang sesuai dengan tujuan taksonomi Bloom revisi.

    BalasHapus
  185. Nama: Agustinus Bernadinus Pati
    Kelas: 5A
    Npm : 2286206025
    Kemudian meningkatkan kualitas guru atau peningkatan kompetensi guru dengan penerapan taksonomi Bloom revisi, guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam merancang tujuan pembelajaran dan evaluasi yang lebih efektif. Hal ini mendorong pelatihan profesional yang lebih berkualitas.

    BalasHapus
  186. Nama: Agustinus Bernadinus Pati
    Kelas: 5A
    Npm : 2286206025
    Menurut saya tidak semua guru memahami secara mendalam tentang taksonomi Bloom revisi. Beberapa hanya menerapkan kerangka ini secara formalitas tanpa memahami esensi utamanya. Karena itu ketimpangan kualitas pendidikan di daerah terpencil, keterbatasan sumber daya dan pelatihan membuat penerapan taksonomi Bloom revisi menjadi sulit.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak