Ada dua pertanyaan penting yang sering muncul sebagai pendidik: Bisakah kita mengajarkan seseorang berpikir kritis? dan Bisakah kita mengajarkannya di sekolah? Meskipun terkait, kedua pertanyaan ini sebenarnya berbeda.
Tantangan Mengukur Berpikir Kritis
Pendidikan sering terobsesi dengan hal yang "berbasis penelitian" dan cara mengukur keberhasilan. Tentu saja, pengukuran itu penting. Hampir semua bidang profesional memiliki metrik atau standar evaluasi tertentu untuk menilai keberhasilan. Namun, berpikir kritis menantang mekanisme seperti itu.
Misalnya, di ruang kelas, banyak elemen yang sudah terstruktur:
- Desain pembelajaran.
- Pola penilaian.
- Sistem pelaporan data.
- Jumlah siswa dalam kelas.
- Waktu pembelajaran per hari atau per tahun.
Semua hal ini dirancang untuk efisiensi, tetapi sering kali tidak selaras dengan sifat berpikir kritis. Berpikir kritis membutuhkan ruang untuk refleksi, eksplorasi, dan fleksibilitas yang sering kali sulit diterapkan dalam kerangka pendidikan formal.
Sifat Berpikir Kritis
Berpikir kritis itu spesifik, tetapi tidak selalu jelas. Prosesnya lambat dan sering kali tidak langsung. Kadang kita berhenti sejenak, mundur, lalu maju lagi. Ini melibatkan:
- Bertanya dan mencoba memahami.
- Merendahkan hati untuk mengakui apa yang belum kita pahami.
- Menguji kembali asumsi yang kita miliki.
Berpikir kritis tidak hanya terbatas pada ruang kelas. Ia menantang cara berpikir biasa, bahkan membuat kita curiga terhadap keyakinan kita sendiri. Ini penting karena tanpa upaya yang sadar, kita berisiko salah memahami dunia di sekitar kita.
Berpikir Kritis Sebagai Pola Pikir
Berpikir kritis lebih tepat dianggap sebagai pola pikir daripada sekadar keterampilan. Ini adalah kesediaan untuk mempertanyakan, menganalisis, dan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Proses ini membutuhkan kesabaran, ketidakpastian, dan kemampuan menunda keputusan,semua hal yang sering kali tidak cocok dengan cara pendidikan tradisional bekerja.
Apakah Sekolah Dirancang untuk Mengajarkan Berpikir Kritis?
Pertanyaan yang lebih besar mungkin adalah: Apakah sekolah dirancang untuk membantu anak-anak berpikir kritis? Jika jawabannya tidak, maka mungkin sudah saatnya kita mempertanyakan apa tujuan sebenarnya dari pendidikan. Jika berpikir kritis tidak dapat diajarkan, kita perlu memeriksa sistem pendidikan kita dan mencari tahu mengapa.
Hal ini juga berlaku untuk kreativitas, empati, dan pola pikir lainnya. Apakah hal-hal ini benar-benar bisa "diajarkan," atau hanya bisa ditemukan dan dikembangkan jika sudah ada?
Berpikir kritis merupakan bagian penting dari kehidupan yang bermakna. Jika pendidikan tidak mendukung pertumbuhan berpikir kritis, maka itu menunjukkan ada masalah mendasar dalam desain sistem pendidikan kita.
Jadi, apakah kita bisa mengajarkan berpikir kritis di sekolah? Jawabannya jelas: Kita bisa. Namun, apakah sekolah dirancang untuk melakukannya? Itu pertanyaan yang perlu kita jawab bersama.
Referensi
Terrell Heick. 2021. Can We Teach Critical Thinking In Schools?
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Menerapkan serta, mengusahakan berfikir kritis membutuhkan ruang untuk refleksi, eksplorasi, dan fleksibilitas. Sedangkan pembelajran sehari - hari bisanya akan diperhatikan itu hanya keberhasilan nilai melalui soal yang dibuat yang diukur kebanyakan mengukur pemahaman, sedangkan menganalisis sesuatu lebih lagi kurang dilakukan banyak siswa menggunakan media google, sosmed lainya untuk mencari jawaban. Hal ini dilakukan siswa hal ini juga terjadi karena terbatasnya media belajar sehingga membuat siswa kurang berfikir kritis terkait satu hal.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Elemen terstruktur seperti desain pembelajaran, pola penilaian, sistem pelaporan data, jumlah siswa dalam kelas, waktu pembelajran per hari atau pertahun. Tentu saja dalam pembelajaran semua pendidik telah melaksanakan elemen pembelajaran yang terstruktur ini. Seorang pendidik boleh menambahkan ide kreatif terkait gimana caranya agar para peserta didik mau berfikir kritis serta ingin tahu lebih terkait suatu materi.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Cara berfikir kritis dianggap sebagai pola pikir. Melakukan pola berpikir kritis ini adalah cara siswa mau mencari tau terkait pertanyaan, menganalisis sesuatu, serta dengan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Agar siswa bisa melakukan hal ini penting sebaiknya memberikan suatu tantangan agar mereka mau berusaha serta tidak membuat siswa kurang bersemangat sehingga menyenangkan dan bermanfaat yang bisa dirasa oleh anak didik. Sehingga siswa dapat melatih membiasakan sebelum bertindak maupun melakukan sesuatu.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Walaupun di sekolah tidak diterapkan penilaian guru dalam membuat siswa berpikir kritis yang dilakukan secara langsung. Namun, sebagai seorang pendidik harus bisa menerapkan hal ini dikelas dalam setiap materi ajar yang diberikan. Serta, harus mampu membuat siswa senang. Serta guru harus menyampaikan manfaat materi sebalik mungkin agar siswa bersemangat mempelajari dan memahami dengan berbagai cara.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Berfikir kritis merupakan bagian penting dalam kehidupan bermakna. Sebagai seorang pendidik harus mencari tau secara kritis terkait sistem pendidikan. Agar ketika menyampaikan materi aka menantang untuk memikirkan cara supaya pembelajran berhasil dalam penerapan sehingga materi bisa bertahan dalam ingatan siswa.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Meskipun di sekolah tidak diberitahu secara langsung terkait penerapan pembelajaran mengharuskan siswa berpikir berfikir kritis. Namun sebagai pendidik bisa membuat ide agar siswa nya dapat berfikir dan keinginan tau lebih banyak tentang materi yang sudah disampaikan. Agar guna melatih pola pikir supaya tidak menyepelekan sesuatu.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Terkait apakah kita bisa membuat dan mengajarkan orang lain berfikir kritis. Jawaban nya tidak tidak jika bukan niat dari individu tersebut yang mau atau keinginan tau yang lebih tentang sesuatu, sebagai pendidik hanya bisa memberikan pembelajaran agar melatih berfikir kritis itu sendiri, karena hal ini berguna untuk perkembangan perserta didik sehingga membuat siswa selalu berfikir logis.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Mengajarkan berfikir kritis sangat diperbolehkan demi keberhasilan pendidikan. Serta, membiasakan siswa berpikir dengan baik- baik seperti menunda sesuatu jika belum ditemukan alasan yang tepat bermakna. Ketika dalam bertindak ketika menerapkan berpikir kritis tentang sebap akibat telah dipertimbangkan makan setiap tindakan kemungkinan besar nya akan lebih baik serta, cara ini melatih agar selalu sabar.