Mengenal Computational Thinking (Berpikir Komputasi) Part 1

Komputer dapat membantu kita menyelesaikan berbagai masalah. Namun, sebelum sebuah masalah dapat diatasi, masalah tersebut harus dipahami terlebih dahulu, termasuk cara-cara yang memungkinkan untuk menyelesaikannya.

Computational Thinking adalah pendekatan yang memungkinkan kita melakukan hal tersebut.

Dengan computational thinking, kita dapat menganalisis sebuah masalah yang kompleks, memahami inti permasalahannya, dan mengembangkan solusi yang mungkin. Solusi ini kemudian dapat disajikan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, manusia, atau keduanya.

Empat Pilar Computational Thinking

Terdapat empat teknik utama (pilar) dalam computational thinking, yaitu:

  1. Decomposition (Dekompisi)
    Membagi masalah atau sistem yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola.

  2. Pattern Recognition (Pengenalan Pola)
    Mencari kesamaan atau pola di dalam atau di antara berbagai masalah.

  3. Abstraction (Abstraksi)
    Berfokus hanya pada informasi yang penting, dengan mengabaikan detail yang tidak relevan.

  4. Algorithms (Algoritma)
    Mengembangkan langkah-langkah sistematis atau aturan untuk menyelesaikan masalah.

Keempat pilar ini sama pentingnya, seperti kaki pada meja. Jika salah satu kaki hilang, meja kemungkinan besar akan roboh. Menggunakan keempat teknik ini dengan benar sangat membantu, terutama saat memprogram komputer.

Computational Thinking dalam Praktik

Masalah kompleks sering kali tampak sulit diselesaikan pada pandangan pertama. Computational thinking membantu kita menguraikan masalah tersebut menjadi serangkaian masalah kecil yang lebih mudah diatasi (decomposition). Setiap masalah kecil ini kemudian dianalisis, mengacu pada solusi dari masalah serupa sebelumnya (pattern recognition), dengan hanya memperhatikan detail penting dan mengabaikan informasi yang tidak relevan (abstraction). Langkah-langkah sederhana atau aturan untuk menyelesaikan masing-masing masalah kecil ini kemudian dirancang (algorithms).

Langkah-langkah tersebut akhirnya digunakan untuk memprogram komputer agar dapat menyelesaikan masalah secara efisien.

Berpikir Secara Komputasional

Berpikir secara komputasional bukan berarti memprogram, juga bukan berarti berpikir seperti komputer, karena komputer tidak memiliki kemampuan berpikir.

Sederhananya, memprogram adalah memberi tahu komputer apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Sementara itu, computational thinking memungkinkan kita menentukan dengan tepat apa yang harus diberitahukan kepada komputer.

Sebagai contoh, jika Anda berencana bertemu teman di tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya, Anda mungkin akan merencanakan rute terlebih dahulu. Anda akan mempertimbangkan rute yang tersedia dan memilih rute terbaik—mungkin yang tercepat, terpendek, atau yang melewati toko favorit Anda. Proses perencanaan ini adalah computational thinking, sementara mengikuti petunjuknya adalah memprogram.

Kemampuan untuk mengubah masalah kompleks menjadi sesuatu yang lebih mudah dipahami adalah keterampilan yang sangat bermanfaat. Faktanya, ini adalah keterampilan yang sudah Anda miliki dan gunakan setiap hari.

Contoh Penerapan Computational Thinking

1. Merencanakan Aktivitas Bersama Teman
Misalnya, Anda dan teman-teman memiliki kesukaan yang berbeda. Anda perlu mempertimbangkan:

  • Apa yang bisa dilakukan.
  • Tempat yang bisa dikunjungi.
  • Siapa yang ingin melakukan apa.
  • Apa yang pernah dilakukan sebelumnya dan berhasil.
  • Biaya aktivitas tersebut.
  • Kondisi cuaca.
  • Waktu yang tersedia.

Dari informasi ini, Anda dapat memutuskan lebih mudah aktivitas dan lokasi yang akan dipilih, sehingga sebagian besar teman merasa puas. Bahkan, Anda bisa menggunakan komputer untuk mengumpulkan dan menganalisis data agar menghasilkan solusi terbaik untuk saat ini maupun masa depan.

2. Bermain Video Game
Dalam video game, untuk menyelesaikan satu level, Anda perlu memahami:

  • Item yang harus dikumpulkan, cara mendapatkannya, dan batas waktu yang tersedia.
  • Lokasi keluar dan rute terbaik untuk mencapainya dengan cepat.
  • Jenis musuh dan kelemahannya.

Dari informasi tersebut, Anda dapat merancang strategi yang paling efisien untuk menyelesaikan level tersebut. Jika Anda ingin membuat video game sendiri, pertanyaan serupa perlu dijawab sebelum Anda dapat memprogram game tersebut.

Pada contoh di atas, computational thinking diterapkan untuk menyelesaikan masalah kompleks:

  • Masalah kompleks dipecah menjadi beberapa keputusan kecil (decomposition).
  • Hanya informasi relevan yang diperhatikan (abstraction).
  • Pengetahuan dari masalah serupa digunakan (pattern recognition).
  • Langkah-langkah sistematis dirancang untuk menyelesaikan masalah (algorithms).

31 Komentar

  1. Nama: Syahrul
    NPM:2386206092
    kelas: 5D

    izin menanggapi tentang compotational thinking, menurut saya sangat menarik dan gampang untuk di pahami karena bapak memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti merencanakan aktivitas bersama teman dan bermain game, karena itu saya mudah paham bagaimana cara berpikir komputasional dlm situasi nyata

    BalasHapus
  2. Nama: Syahrul
    NPM:2386206092
    kelas:5D

    penjelasan mengenai 4 pilar menurut saya sangat jelas. setiap pilar di jelaskan beserta fungsinya dan membuat saya paham peran tiap pilar dalam memecahkan masalah. penjelasan ini juga membuat saya bahkn pembaca yg lain tau kalau berpikir komputasional tidak selalu tentang teknologi tapi berpikir secara logika

    BalasHapus
  3. Nama:Elisnawatie
    NPM:2386206069
    Kelas:VD

    Ternyata saya sudah menerapkan prinsip decomposition ( pemecahan masalah) dan abstraction ya pak ketika saya ingin memasak nasi goreng, saya tidak langsung mencampur semua bahan begitu saja. Saya mulai dengan membagi kegiatan memasak menjadi beberapa langkah kecil, seperti menyiapkan bahan, memotong bumbu, menyalakan kompor, menumis, lalu mencampur nasi. Langkah-langkah kecil itu membantu saya agar tidak bingung dan hasil masakan bisa sesuai dengan yang saya inginkan. Saya juga memperhatikan bahan mana yang benar-benar penting dan mana yang bisa diabaikan, seperti tidak perlu menambah bahan yang tidak tersedia di rumah

    BalasHapus
  4. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Izin menanggapi pak, menurut saya mengenai materi di atas ini sangat bagus pak apalagi dengan adanya 4 pilar computational thingking ini karena sangat membantu kita terutama terkait pemrograman komputer. Karena yang kita tau juga sesuatu yang mengarah pada komputer ini sangat susah dengan adanya 4 pilar ini sangat membantu kita untuk memahami bahwa materi di atas bukan hanya konsep tetapi juga mengajar kan kita untuk cara berpikir yang baik dan kritis yang di mana bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari 🙏

    BalasHapus
  5. Nama : Oktavia Ramadani
    Npm : 2386206086
    Kelas : 5D

    Izin menanggapi pak , ternyata berpikir komputasi ini memang bukan sekedar soal pemrograman saja tetapi tentang cara siswa berpikir logis dan berpikir kritis untuk memecahkan masalah , melalui empat pilar utamanya yaitu dekomposisi , pengenalan pola , abstraksi dan algoritma ini membantu untuk menyederhanakan masalah kompleks menjadi langkah - langkah yang lebih mudah dipahami dan di selesaikan , penjelasannya bisa melalui kehidupan sehari-hari seperti merencanakan kegiatan dan bermain game juga membuat konsep ini terasa praktis .

    BalasHapus
  6. izin menanggapi terkait materi Computational Thinking 1, materi ini menurut saya sangat berguna diterapkan pada dunia pendidikan, dengan 4 pilar yang luar biasa seperti dekomposisi yang bisa memecahkan masalah menjadi bagian-bagian kecil, lalu setelah memecahkan masalah menjadi bagian-bagian kecil langkah selanjutanya menganlisis masalah tersebut dengan sebutaan pilar ke-2 yaitu pengenalan pola, selanjutnya dengan pilar 3 yaitu abstraksi yang mampu menelaah informasi yang penting dalam menyelesaikan masalah dan membuang informasi yang tidak relevan, dan yang terakhir menerapkan pilar ke-4 yaitu abstraksi yang berguna untuk merancang aturan atau menentukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah dan setelah itu dirancang.

    BalasHapus
  7. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Baik Pak saya izin bertanya terkait materi di atas, Apakah penerapan computational thinking ini harus selalu berhubungan dengan pemrograman, atau dapat sepenuhnya diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, tetapi hanya melalui penyusunan algoritmanya tanpa perlu menulis bahasa pemrogramannya pak🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Andi Nurfika
      NPM : 2386206017
      Kelas : VB PGSD

      Saya bantu jawab sedikit ya Isti jadi komputasional thinking ini ndak harus selalu berhubungan dengan pemrograman jadi berpikir komputasional itu intinya cara kita memecahkan masalah secara logis dan teratur bukan cuma soal nulis kode. Jadi tanpa nulis satu baris kode pun kita sudah bisa menerapkan cara berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari kita pemrograman memang bisa membantu melatih itu tapi inti dari berpikir komputasional tetap bisa dipraktikkan di dunia nyata dengan cara yang lebih sederhana. Semoga bermanfaat 🙏🏻

      Hapus
  8. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Izin menanggapi bapak jadi materi di atas sangat tepat karena berpikir komputasional merupakan kemampuan dasar yang penting dalam menghadapi berbagai persoalan di era digital ini. Sebelum menggunakan komputer kita harus bisa menyelesaikan masalah itu sendiri yang paling utama adalah kita harus mengerti dengan komputer dan harus memahami masalah secara menyeluruh. Poin dekomposisi ini dapat membantu kita menyelesaikan masalah besar menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah untuk ditangani. Pengenalan pola juga membuat kita bisa menemukan kesamaan yang dapat mempercepat proses pemecahan masalah. Abstrak mengajarkan kita untuk lebih fokus pada hal yang penting dan mengabaikan atau tidak memperdulikan informasi yang tidak benar. Sementara itu algoritma dapat memberi langkah-langkah agar solusi dapat dijadikan dengan tepat. Dengan menguasai empat pilar di atas seseorang dapat berpikir logis terstruktur dan lebih kreatif karena berpikir komputasional bukan hanya untuk ilmu komputer saja tetapi juga dapat berguna dalam kehidupan kita sehari-hari.

    BalasHapus
  9. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Baik bisa kita lihat lagi bahwa 4 pilar berpikir komputasional yang disebutkan di atas sangat-sangat relevan dalam pembelajaran abad ke-21 dekomposisi membantu siswa belajar untuk menganalisis masalah dengan cara membaginya menjadi kecil. Pengenalan pola juga dapat melatih kemampuan siswa dalam melihat hubungan dan kemiripan antara situasi lain dan lainnya abstrak juga melatih cara berpikir kritis siswa agar siswa fokus pada inti masalah bukan hal-hal yang tidak penting. Algoritma kemudian memberikan arah langkah demi langkah untuk mencari solusi yang tepat dengan ini berpikir konvensional siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi semata tapi juga menjadi pemecah masalah yang bisa dilakukan secara mandiri selain itu juga kemampuan ini memperkuat logika dan kreativitas siswa dalam mengambil keputusan maka dari itu berpikir komputasional penting diajarkan sejak dini agar mereka siap menghadapi tantangan digital di masa depan yang lebih maju lagi.

    BalasHapus
  10. Nama: Zakky Setiawan
    NPM: ( 2386206066 )
    Kelas: 5C
    Ternyata selama ini saya secara tidak sadar telah berpikir secara komputasi, karena untuk menentukan aktivitas bersama teman itu saya pikir terlebih dahulu untuk kepuasan diri saya, seperti merencanakan tempat yang dikunjungi, dari hal tersebut saya akan memikirkan apakah di tempat itu bisa membuat saya puas dari segi lingkungan yang nyaman atau tidak

    BalasHapus
  11. Nama: Zakky Setiawan
    NPM: ( 2386206066 )
    Kelas: 5C
    Berpikir Komputasi bisa di ajarkan ke peserta didik untuk mengatur waktu mereka juga ya tenyata, ambil contoh jika seorang peserta didik ingin kerja kelompok dengan temannya tapi kondisi cuaca tidak memungkinkan, peserta didik harus bisa berpikir untuk kepuasan dirinya sendiri dulu, jika peserta didik memaksa dia akan sakit karena menerobos banjir, jika tidak memaksa mungkin bisa di kerjakan di hari esok sebelum hari pengumpulan tiba, peserta didik harus punya pemikiran tersebut

    BalasHapus
  12. Nama: Stevani
    NPM: (2386206045)
    Kelas: V C PGSD
    Finally sampai sini, berfikir komputasi di santiaji plp kemarin saya sudah mendengarkan materinya secara langsung Dari buyaadin dan yap dia abad 21ini Berpikir komputasi bukan cuma tentang coding atau komputer tapi lebih pada cara menyelesaikan masalah secara sistematis, memecah masalah besar menjadi lebih kecil, mengenali pola, dan berpikir logis anti anti percaya tentang hantu atau tahayul

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi saya juga bertanya-tanya, bagaimana cara mengajarkan berpikir komputasi pada siswa yang belum terbiasa berpikir logis atau sistematis?dan juga strategi apa yang paling efektif untuk mulai melatih keterampilan ini sejak dini?? kemarin dijelaskan tapi saya lupa

      Hapus
    2. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Halo stevani izin menjawab pertanyaan nya yh. Menurut aku cara berpikir komputasi bisa diajarkan kepada siswa dengan cara melatih mereka menyelesaikan masalah langkah demi langkah. Dimana guru dapat memberi contoh dari kegiatan sehari-hari agar siswa lebih mudah memahami, contohnya saat merencanakan sesuatu atau mencari cara paling cepat untuk menyelesaikan tugas. Dalam berpikir komputasi ada empat hal penting yang perlu dilatih seperti yang sudah tertera di materi. Strategi yang dapat digunakan adalah dengan membiasakan siswa berpikir logis melalui kegiatan yang menarik, seperti permainan, proyek kelompok, atau pemecahan masalah nyata di kelas. Dengan latihan seperti ini, siswa akan terbiasa berpikir sistematis, kreatif, dan mampu menemukan solusi dengan cara mereka sendiri🙏🏻

      Hapus
  13. Nama:Elisnawatie
    Kelas:VD
    NPM:3386206069

    Ternyata selama ini saya secara tidak sadar telah berpikir secara komputasi, karena ketika saya ingin membeli suatu barang, saya selalu mempertimbangkan berbagai hal terlebih dahulu, seperti membandingkan harga, kualitas, dan manfaatnya. Dari situ saya akan memikirkan apakah barang tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan bisa memberikan kepuasan bagi saya atau tidak.

    BalasHapus
  14. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Saya baru pertama kali kenal sama istilah computational thinking ini, dan rasanya kaya nemu kunci baru buat memahami cara berpikir yang lebih rapi dan kreatif 😃.

    Ternyata ini bukan soal komputer yaa, tapi soal gimana kita menyelesaikan masalah dengan langkah-langkah yang jelas dan masuk akal.

    BalasHapus
  15. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Setelah berkenalan dengan computational thinking ini saya jadi punya sudut pandang baru dalam melihat proses belajar, terutama untuk anak-anak.

    Empat pilar yang dibahas di artikel ini bukan sekedar teori, tapi bisa banget diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini benar-benar ilmu yang kelihatannya sederhana, tapi berdampak besar!

    BalasHapus
  16. Nama : Aprilina Awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2386206113

    Materi ini menjelaskan betapa pentingnya berpikir secara komputasional dalam menyelesaikan masalah. Dengan computational thinking, kita bisa memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dihadapi. Misalnya, saat kita merencanakan aktivitas dengan teman-teman, kita perlu mempertimbangkan banyak hal, seperti pilihan tempat, biaya, dan waktu. Ini mirip dengan bagaimana kita bermain video game, di mana kita harus mengumpulkan informasi dan merancang strategi untuk berhasil. Jadi, sebenarnya, kita sudah sering menggunakan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari.

    BalasHapus
  17. Nama : Aprilina Awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2386206113

    Ijin bertanya pak,
    Apakah ada contoh lain di luar aktivitas sosial atau video game di mana kita dapat merasa menggunakan prinsip computational thinking?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Izin menjawab yh Aprilina Awing, menurut aku ya pasti ada prinsip ini dapat kita temui dalam. Kehidupan sehari-hari contohnya memasak dimana secara tidak sadar kita sudah menerapkan langkah- langakh yang teratur. Seperti menyiapkan bahannya, mengatur urutan memasak, dan memperkirakan waktu, dimana itu menunjukkan kita menggunakan cara berpikir sistematis seperti algoritma dan dekomposisi, karena masalah besar (memasak) dipecah menjadi beberapa langkah kecil. Jadi, berpikir komputasi tidak hanya digunakan dalam hal yang berhubungan dengan komputer atau game, tetapi juga sangat berguna dalam mengatur kehidupan sehari-hari agar lebih terarah dan efisien🙏🏻

      Hapus
  18. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
    NPM: 2386206085
    Kelas: 5D PGSD

    Wow wow wooow, keren keren.. Sebelumnya saya udah pernah denger dan ga asing di telinga untuk topik ini. Tapi saya paham materinya itu dengan pemahaman yang agak berat karna waktu itu pernah coba baca jurnal tentang ini (bahasanya kaya lebih berat gitu). Eh pas bapak bikin materi ini dan kemudian saya membacanya, ternyata topiknya jadi kelihatan sangat sederhana dan mudah dipahami. Ihhh, Allah keren bangeet yaaa??? Kita punya kemampuan untuk memprogram kayak komputer loh. Komputer yang kita pake sehari hari itu tapi kita ga ngerti dalemnya apa. Ternyata secara ga sadar kita selalu bikin sistem itu di kepala kita.. Luar biasaaaa


    (54)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
      NPM: 2386206085
      Kelas: 5D PGSD

      Emmm tapi pak.. Di dalam otak kita kan punya sistem berpikir secara komputusai ini pak yang secara ga sadar sering kita pake. Emm, terus tadi contoh yang nyatanya banget itu kan kalau kita lagi main game tuh. Nah, berarti anak anak kecil pun udah punya cara berpikir ini dong berarti? Woooowww (ternganga dalam sepi).. Emm, saya jadi mikir, awal mula terciptanya berpikir komputasi di dalam kepala manusia itu dari mana yah? (maksud jawabannya bukan dari Allah yang Maha Mencipta ya tapi lebih ke jawaban sains nyaa).. Eh eh eh.. kan bapak ngajar matematika ya, emm berarti ada kaitannya sama matematika kan pak? Emm kayaknya iyaa.. kan MTK tu bikin kita mikir secara logis.. hmmm :/ :/

      Hapus
    2. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
      NPM: 2386206085
      Kelas: 5D PGSD

      Tapi kayak nya emang iya sih asal muasalnya CT ini dari pelajaran matematika. Soalnya, waktu anak masih toddler tu kita mulai ngajarin hal hal yang ngasah mereka mikir keterkaitan hal. Terus nanti setelah mereka mikir keterkaitan hal lanjut ke penyelesaian masalah sederhana. Nah hal hal kayak gini ni sebenernya konsepnya itu ada di pelajaran MTK. Coba perhatiin deh soal soal MTK, MTK tu selalu ngasih soal yang harus melakukan pemecahan masalah dengan urut. Terus cara berpikir waktu belajar MTK juga harus yang mirip mirip kayak CT ini.

      (56)

      Hapus
    3. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
      NPM: 2386206085
      Kelas: 5D PGSD

      Emm, kan kita jadinya udah tau nih kalau CT itu sering banget jadi sistem berpikir kita sehari hari. Contoh dari CT nya juga ada yang dari hal yang luar biasa sederhana banget kayak main game atau nentuin mau pergi jalan kemana. Nah dari semua yang kita tau tentang CT ini sekarang bahwa dia deket banget ama kita. Sebenernya, untuk CT ini ada tingkatannya gasih pak? Kayak level gitu? Jadi CT nya kayak punya tingkat atau level untuk mengkategorikan cara bepikir nya sampe tingkat yang mana. Kok saya ngerasanya ada ya.. Em atau gaada ya pak? Karna sesederhana milih menu ice cream aja sebnernya udah bisa dikategorikan CT, nah apalagi yang kaya orang orang tu berpikir keras atau kritis terhadap suatu hal yang kesulitannya tinggi.



      (57)

      Hapus
  19. Nama:bella ayu pusdita
    Kelas:5d
    Nim:2386206114
    Materi ini menyajikan pengantar yang sangat jelas dan mendasar mengenai Computational Thinking (CT). Dengan berfokus pada empat pilar utamanya—Dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi, dan Algoritma—artikel ini berhasil demistifikasi CT dari sekadar urusan komputer menjadi pendekatan pemecahan masalah yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  20. Nama:bella ayu pusdita
    Kelas:5d
    Nim:2386206114
    Izin menanggapi lagi pak dari materi diatas yang saya baca dan saya pahami sedikit”terkait materi tersebut saya menanggapi bahwa
    Menggunakan Latihan Pemecahan Masalah Harian Berbasis 4 Pilar. Merancang aktivitas di mana siswa harus secara eksplisit mengidentifikasi Dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi, dan Algoritma yang mereka gunakan dalam memecahkan tugas (misalnya, merencanakan pesta kelas).
    Memodelkan Proses CT dengan Think Aloud. Guru memodelkan proses perencanaan (mirip contoh merencanakan rute) dengan keras, menjelaskan: "Masalahnya besar (Dekomposisi), kita lihat apa yang berhasil minggu lalu (Pengenalan Pola), dan kita abaikan warna baju (Abstraksi). Lalu kita buat daftar langkah 1, 2, 3... (Algoritma)."
    Mengevaluasi Rencana dan Algoritma Siswa. Observasi berfokus pada bagaimana siswa memecah masalah menjadi langkah-langkah kecil (Dekomposisi) dan sejauh mana Algoritma yang mereka buat logis, sistematis, dan efisien.
    Komitmen untuk Membangun Pola Pikir CT Lintas Kurikulum. Guru berkomitmen untuk secara konsisten menggunakan istilah dan kerangka 4 pilar CT dalam setiap mata pelajaran, sehingga siswa menyadari bahwa keterampilan ini adalah alat universal, bukan hanya untuk kelas TIK.

    BalasHapus
  21. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas: 5B PGSD

    Setelah saya membaca materi ini, menurut saya materi ini sangat jelas dan menarik sebab pada materi ini memberitahukan konsep computational thinking secara sederhana dan praktis. Empat pilarnya membantu siswa dalam saat memecahkan masalah, tidak hanya dalam pemrograman tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  22. Nama: Margaretha Elintia
    kelas: 5C PGSD
    NPM: 2386206055

    saya izin bertanya pak, apakah berpikir computational itu hanya berarti membuat daftar langkah-langkah jelas atau wajib menggunakan semua cara lain juga pak?, seperti memecah masalah besar jadi kecil, mencari pola, dan membuang detail yang tidak penting?

    BalasHapus
  23. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Izin menanggapi pak...
    Awalnya saya mau tau inti dari apa itu berpikir komputasi makanya saya baca terlebih dahulu yang part 2 tapi, saat membaca computational thinking part 2 ternyata belum ada konsep yang spesifik dengan berpikir komputasi namun setelah saya baca part 1 ini, ternyata berpikir komputasi yaitu kita belajar menganalisis sebuah masalah yang kompleks dan memecahkan masalah melalui 4 pilar berpikir komputasi secara bertahap untuk melatih kemampuan berpikir siswa dan berpikir komputasi ternyata bisa kita terapkan di kehidupan sehari-hari. Berpikir komputasi ternyata bukan hanya tentang komputer atau pemrograman ya

    BalasHapus
  24. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
    Kelas : VB PGSD
    Npm : 2386206035

    izin menaggapi pak, materi yang bapak berikan ini dapat saya pahami karena menggunakan contoh yang revelan di kehidupan sehari - hari dalam penyelesaian masalah dimana untuk menyelesaikan sebuah masalah yang rumit seperti ini, memudahkan anak - anak maupun guru untuk menyelesaikan masalah secara bertahap . Dengan cara seperti ini siswa maupun guru dapat memecahkan sebuah masalah secara terstruktur mulai dari memahami masalah, memilahnya , memahami inti masalah dan akhirnya menyelesaikan juga mendapatkan solusi.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak