Sejak diresmikan pada tahun 2000, PISA telah memberikan dampak besar terhadap reformasi pendidikan global, serta kebijakan pendidikan nasional di negara-negara yang berpartisipasi. Hal ini telah menjadi alasan penting bagi pengembangan pendidikan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara, dan mendapatkan perhatian dari seluruh dunia. Di negara Indonesia sejak tahun 2021 dengan di tiadakan UN berubah menjadi AKM, yang dimana materi yang di ujikan untuk AKM yakni mengetahui kemampuan literasi dan numerisasi dari peserta didik. Apakah ini proses perbaikan pendidikan atau proses verifikasi terhadap PISA itu sendiri?
Kita menengok dari negara Finlandia yang dikatakan sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan yang luar biasa baik di dunia. Sahlberg (2021) dalam bukunya bahwa
"para pendidik Finlandia tidak terlalu tertarik dengan PISA OECD seperti yang diharapkan oleh orang asing. Banyak guru dan kepala sekolah di Finlandia berpikir bahwa PISA hanya mengukur spektrum pembelajaran di sekolah secara sempit dan tidak menjelaskan apa pun tentang bagaimana anak-anak mempelajari kompetensi non-akademik yang sering kali merupakan prediktor yang lebih baik untuk keberhasilan dalam hidup dan studi lebih lanjut dibandingkan apa yang dimasukkan dalam PISA"
lebih lanjut bagaimana yang tertuang dalam buku Sahlberg (2021) bahwa
"David Spieghalter (2013) dari Universitas Cambridge, yang menulis di Guardian, “Jika PISA mengukur sesuatu, maka itu adalah kemampuan untuk melakukan tes PISA. Menyelaraskan kebijakan dengan satu indikator kinerja dapat berdampak buruk. Kita perlu melihat gambaran keseluruhannya.” Yong Zhao dari Universitas Kansas berargumentasi bahwa meskipun negara-negara di Asia Timur menikmati nilai tertinggi dalam tes PISA, mereka sama sekali tidak puas dengan hasil pendidikan mereka. “Mereka telah menyadari,, “kerusakan pendidikan mereka sejak lama dan telah mengambil tindakan untuk mereformasi sistem mereka.”."
David Berliner (Sahlberg, 2023) berargumen bahwa " 1) PISA berupaya memprediksi kualitas angkatan kerja serta pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam perekonomian masa depan berdasarkan nilai ujian siswa berusia 15 tahun di sekolah; 2) nilai penilaian PISA bukan merupakan fungsi dari sekolah tempat siswa bersekolah, melainkan lebih ditentukan oleh kondisi sosial sekolah dan komunitas siswa. ; 3) PISA telah mempercepat peralihan ke “kembali ke dasar” dalam kurikulum sekolah, yang berarti memberikan prioritas pada membaca, matematika, dan literasi sains sebelum mata pelajaran atau topik lain dalam proses belajar mengajar.
Fischman (Sahlberg, 2021) mengatakan bahwa PISA juga berdampak serupa pada sistem pendidikan nasional. Perkataan tersebut dirasa benar untuk negara kita saat ini. Hal menarik lanjutnya bahwa Sahlberg (2021) menyampaikan bahwa
"...Meskipun argumen optimis tentang bagaimana modal pengetahuan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi telah terbukti salah dalam beberapa penelitian (Komatsu & Rappleye, 2017, 2020; Ramirez dkk., 2006), argumen yang sama tampaknya lebih berlaku dan sekali lagi juga dalam strategi Bank Dunia, Uni Eropa, dan sejumlah lembaga pemikir neoliberal. Pada tahun 2019, Komisi Eropa mempekerjakan Eric Hanushek dari Hoover Institute (Stanford University) dan Ludger Woessmann dari Pusat Ekonomi Pendidikan (Universitas Munich) untuk memberikan nasihat kepada negara-negara Eropa tentang reformasi sistem pendidikan mereka di masa depan. Laporan berjudul “Manfaat Ekonomi dari Peningkatan Prestasi Pendidikan di Uni Eropa: Pembaruan dan Perluasan” (Hanushek & Woessmann, 2019) mengulangi klaim yang sama yang dibuat OECD dalam laporannya tahun 2010 yang disebutkan di atas: Dengan meningkatkan skor PISA, negara-negara anggota dapat mengharapkan keuntungan yang signifikan dalam perekonomian nasional mereka. Janji-janji tersebut tidak hanya didasarkan pada analisis ekonomi yang salah dan kemungkinan pengukuran keterampilan siswa yang salah, namun juga bisa berbahaya bagi pemerintah yang mencamkan janji-janji tersebut. Misalnya, perdana menteri Australia dan Denmark, didorong oleh janji-janji palsu ini, melanjutkan untuk menetapkan tujuan pendidikan nasional mereka dengan mengharapkan negara mereka berada di posisi 5 teratas dalam PISA pada awal tahun 2020an. Sam Sellar dan rekannya juga memperingatkan para pemimpin sistem pendidikan agar tidak terjerumus ke dalam perangkap perlombaan pendidikan global.".
Indonesia bagaimana saat ini? Saat tulisan ini dipost, terdapat menteri baru dalam pendidikan di Indonesia, Sebelumnya menjadi satu menteri untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kini menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Kebudayaan. Selamat bertugas bapak Menteri untuk pendidikan di Indoensia 5 tahun kedepan dan membuat pendidikan Indonesia yang menciptkan penerus bangsa yang semakin banyak ikut serta di kancah dunia.
Semoga dengan adanya hasil PISA yang di lakukan oleh OECD dan hasil lainnya seperti TIMSS, PIRLS, atau NAEP yang telah ada sebelum-sebelumnya, menjadikan para pemangku kebijakan pendidikan di Indonesia terus memberikan usaha dengan nantinya didapatkan dampak lebih baik pendidikan di Indonesia dan menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia, bukan mengcopy paste budaya negara lain yang karakteristiknya berbeda dengan Negara Kita. Demi menciptakan Generasi Emas 2045, bukan Generasi (C)Emas 2045.
Referensi
Sahlberg, P. 2021. Finnish Lessons 3.0: What can the world learn from educational change in Finland?. New York: Teachers College Press
Saya sebagai mahasiswa merasa bahwa hasil PISA bagi Indonesia adalah indikasi yang penting dan perlu untuk difleksikan keadaan pendidikan di negara kita. Dapat dikatakan bahwa hasil ini dapat dilihat sebagai tantangan suatu kesempatan. Di satu sisi, kita perlu memperhatikan fakta bahwa PISA merupakan tes yang, walaupun melibatkan literasi dan numerasi, mungkin tidak mencakup faktor-faktor penting lain dalam pendidikan, yaitu keterampilan sosial dan emosional siswa. Pandangan Sahlberg membawa Kita dengan sistem pendidikan Finlandia di mana yang paling penting adalah dibentuknya manusia yang utuh – bukannya kualifikasi yang bertingkat-tingkat. Di sisi lain, perubahan dari UN ke AKM dapat digolongkan sebagai usaha untuk memperbaiki evaluasi pendidikan. Tetapi, apakah sudah cukup? Kita harus ingat bahwa hasil dari pendidikan bergantung tidak hanya pada sistem kurikulum tapi juga pada konteks sosial dan lingkungan belajar untuk mencapai target Generasi Emas.
BalasHapusNama : Diah Anggi Rizkyana
BalasHapusKelas :5D PGSD
npm : 2286206107
menanggapi materi diatas PISA dapat menjadi tantangan, yakni bahaya jika tidak ditanggapi dengan baik, bahkan menjadi ketimpangan pada pendidikan du indonesia. dapat kita ketahui bahwa saat ini indonesiia masih dalam ketimpangan pendidikan yang signifikan antara daerah dan perkotaan dan pedesaan, sehingga jiak terlalu fokus pada hasil PISA tanpa adanya perbaikan infrastruktur serta distrinusi maka akan menambah kesulitan dan ketimpangan ini.
Nama: Achmad Kurniawan
BalasHapusKelas : 5D PGSD
Pada saat itu harusnya indonesia membuat pendidikan sendiri meskipun ada campur tangan dari negara lain seperti amerika maupun dari negara lain karena indonesia sering kali fokus dengan budaya negara lain dan mencopy paste nya. Semoga dengan pisa indonesia dapat memiliki usaha yang bagus dalam pendidikan dan tidak di berikan janji palsu oleh pihak lain.
Nama : Maria Novita Isa
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206028
Pisa , para pendidik Finlandia tidak terlalu tertarik dengan oisa OECD yang di harapkan orang asing,banyak guru dan kepala sekola di Finlandia mereka berfikir bahwa Pisa hanya spektrum Pembalajaran di sekolah secara sempit dan tidak menjelaskan apapun tentang bagimana anak-anak mempelajari kompetensi non akademik,sering kali terjadi predikator yang lebih baik untuk keberhasilan hidup.
Nama: Uswatun khasanah
HapusKelas:5A
Npm:2286206010
Yaa menurut saya jika pembelajaran terlaksana secara sempit dan tidak ada penjelasan tentang kompetensi non akademik maka anak hanya memiliki sedikit wawasan
Nama : Maria Novita Isa
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206028
Pada tahun 2013 David speighalter,jika PISA mengukur sesuatu kemapuan untuk melakukan tes PISA ,menyelaraskan kebijakan satu indikator kinerja dapat berdampak buruk .kita perlu melihat gambaran keseluruhannya.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Hasil PISA (Program for International Student Assessment) Indonesia seringkali menimbulkan berbagai reaksi, baik positif maupun negatif. Secara umum, Indonesia sering mendapatkan peringkat yang rendah dalam tes PISA, yang mengukur kompetensi siswa dalam tiga area utama: membaca, matematika, dan sains.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Bahaya nya adalah hasil PISA yang buruk bisa dianggap sebagai bahaya bagi masa depan pendidikan dan daya saing Indonesia. Peringkat yang rendah mencerminkan adanya kesenjangan dalam kualitas pendidikan yang diterima siswa, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki akses yang setara terhadap fasilitas dan pengajaran berkualitas. Hal ini juga berisiko memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi, karena pendidikan yang tidak memadai dapat membatasi peluang generasi muda untuk berkembang.
Selain itu, hasil yang buruk dalam PISA bisa memberi gambaran bahwa sistem pendidikan Indonesia belum sepenuhnya mampu menyiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan di abad 21, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan keterampilan teknis lainnya yang penting di dunia kerja.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Usaha nya adalah ini namun, hasil ini juga bisa dilihat sebagai usaha untuk melakukan perubahan. Meskipun peringkat Indonesia dalam PISA cenderung rendah, hasil tes ini bisa menjadi indikator yang jelas bahwa reformasi pendidikan di Indonesia perlu diprioritaskan. Pemerintah dan berbagai pihak terkait bisa menggunakan data ini untuk merumuskan kebijakan yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan, misalnya dengan memperbaiki kurikulum, melatih guru, dan memperbaiki akses pendidikan di seluruh Indonesia. PISA juga bisa dianggap sebagai tantangan untuk melakukan perbaikan. Di beberapa negara yang sebelumnya peringkatnya rendah, hasil PISA yang buruk justru menjadi pemicu untuk melakukan reformasi yang signifikan. Sehingga, meskipun hasil PISA Indonesia saat ini mungkin mencemaskan, ia bisa menjadi fasilisator untuk perubahan menuju sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Jadi menurut saya kesimpulan nya adalah secara keseluruhan, hasil PISA Indonesia bisa dilihat sebagai tanda peringatan yang mendesak pemerintah dan masyarakat untuk melakukan perbaikan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berusaha lebih keras dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
Menurut sumber yang saya baca hasil PISA di Indonesia pada 2022 menjadi angka terkecil dari beberapa tahun belakangan
Di karenakan adanya covid19 di tahun sebelumnya yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran.
Nama : Auda Ratu Araiganie
BalasHapusKelas : 5D
NPM : 2286206110
Pisa penting untuk memiliki standar penilaian yang konsisten dan objektif untuk mengukur kinerja siswa di seluruh dunia. PISA tidak selalu menjadi tolak ukur yang sempurna untuk menilai kualitas pendidikan. Kita harus fokus pada kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Nama : Auda Ratu Araiganie
BalasHapusKelas : 5D
NPM : 2286206110
PISA memang meliliki pengaruh besar, tetapi PISA hanya mengukur sebagian kecil dari pendidikan. Kita perlu fokus pada pengembangan individu, bukan hanya mengejar skor tinggi.
Nama : Auda Ratu Araiganie
BalasHapusKelas : 5D
NPM : 2286206110
Penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan . Kita harus mendorong orang tua, guru, dan pembuat kebijakan untuk memahami bahwa pendidikan bukan hanya tentang nilai ujian.
Nama:Resky Amelia
BalasHapusKelas:5D
Npm:2286206119
Tidak semua sekolah -sekolah luar negeri melakukan pisa kaerna pisa hanya mengukur bukan menghasilkan pengetahuan dan keterampilan buat anak-anak dan pisa juga tidak menjelaskan tentang kompetensi non akademik.
Nama : Retno Wahyuningrum
BalasHapusKelas : 5C
NPM : 2286206068
PISA bagi indonesia bisa dijadikan usaha apabila dikelola dan dipergunakan secara baik. Akan tetapi jika dunia pendidikan dicampur tangan oleh dunia politik apalagi perekonomian demi kepentingan sendiri akan sangat berbahaya dan berdampak buruk terhadap hasil proses belajar di Indonesia. Kita bisa menjanjikan dunia pendidikan dengan perekonomian untuk kemajuan,namun jika tidak ada bukti maka itu semua hanyalah omong kosong yang digunakan sebagai penenang saat pihak tertentu melakukan protes atau pembelaan terhadap kebijakan pemerintah.
Nama : Retno Wahyuningrum
BalasHapusKelas : 5C
NPM : 2286206068
Setelah pergantian presiden pada tahun ini ,kita sudah mendengar bahwa menteri sebelumnya menjadi 1 menteri pendidikan di Indonesia dan sekarang menteri pendidikan di Indonesia dipisah menjadi 3. Nah semoga dengan dipecahnya pendidikan di Indonesia lebih bisa berfokus untuk mengembangkan karakter siswa,memiliki karakteristik tersendiri dalam dunia pendidikan dan memiliki dampak besar terhadap perubahan pendidikan di Indonesia serta dunia pendidikan tidak ada campur tangan dengan dunia politik.
nama : Ahmad Bayu Setiawan
BalasHapuskelas : 5C
npm : 2286206075
Hasil PISA di Indonesia menunjukkan bahwa sistem pendidikan nasional menghadapi banyak masalah. Meskipun skor telah meningkat, penurunan yang terlihat di setiap bidang menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dilakukan secara lebih serius dan direncanakan. Sangat penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum, metode pengajaran, dan dukungan bagi guru dan siswa untuk mencapai target RPJMN dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kondisi ini dapat berlanjut dan berdampak pada generasi mendatang dalam jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik.
Nama:siti samsiah handayani
BalasHapusKelas:5B
Npm:2286206070
Nah pisa ini kan banyak dipergunakan juga ya untuk pendidikan hal ini berdampak ni bagi Indonesia kita tau kan pengembangan pendidikan diluar Indonesia ini lebih pesat karna di bagian pengembangan di Asia, eropa, dan Amerika ini dapat perhatian diseluruh dunia hal ini digunakan untuk mengembangkan pendidikan di negara-negara dengan pendidikan yang tinggi dan berbagai upaya ni dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari negara-negara yang ada diseluruh dunia
Nama:siti samsiah handayani
BalasHapusKelas:5B
Npm:2286206070
Nah pisa ini menekankan kemampuan literasi dan numerisasi dari peserta didik Literasi dan numerasi merupakan dasar pembelajaran seumur hidup dan partisipasi penuh dalam masyarakat. Keterampilan ini membantu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, serta mencapai potensi penuh mereka.hal ini yang dipergunakan katanya untuk perbaikan pendidikan yang ada didunia
Nama:siti samsiah handayani
BalasHapusKelas:5B
Npm:2286206070
Sekarang kita ngomongin literasi ya literasi ini Kemampuan membaca, menulis, memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi dalam berbagai konteks. Literasi juga mencakup kemampuan memahami konsep di balik tulisan, simbol, angka, dan grafik. Yang bener haris dikuasi dalam dunia pendidikan karna ini merupakan hal yang penting untuk dipelajari kepada pendidikan dan peserta didik.
Nama:siti samsiah handayani
BalasHapusKelas:5B
Npm:2286206070
Sedangkan numerisasi Kemampuan untuk memahami angka, simbol numerasi, dan menghitung secara tepat. Numerasi dapat membantu mengasah pengetahuan dan keterampilan tentang angka, grafik, diagram, data, dan tabel. Serta pembelajaran yang termasuk didalamnya
Nama:siti samsiah handayani
BalasHapusKelas:5B
Npm:2286206070
Dalam hal ini menjadi banyak pertimbangan dan tantang didunia pendidikan yang tahun-tahun yang akan berlalu memiliki dampak dan pengembangan yang pesat maka banyak perbaikan atau perubahan dalam dunia pendidikan mengikuti perkembangan zaman yang ada hal ini perbaikan di literasi dan numerisasi ini memang penting tapi dilihat lagi disetiap negara yang memang bisa digunakan atau tidaknya tes pisa ini.
Nama : Maria Elisa Ugha Wua Bhoko
BalasHapusNpm : 2286206024
Kelas : V A
Saya berpendapat bahwa baik adanya PISA ini di Indonesia sebagai bahan evaluasi & refleksi bagi para pendidik, dll. Namun, jika PISA hanya untuk menguji & mengukur kemampuan siswa-siswi di bidang akademik, bagaimana dengan non-akademik? Sebab semua manusia memiliki kemampuan nya masing-masing, ada siswa yang berbakat di bidang akademik dan ada juga di bidang non-akademik. Kemampuan non-akademik juga merupakan salah satu faktor yang lebih baik untuk menunjang keberhasilan dalam hidup & studi lebih lanjut.
Nama : Maria Elisa Ugha Wua Bhoko
BalasHapusNpm : 2286206024
Kelas : V A
Saya berpendapat bahwa PISA merupakan sebuah usaha untuk mengevaluasi kemampuan siswa sehingga ini dapat menjadi bahan evaluasi bersama. Harapannya sama seperti di atas, kiranya dengan adanya hasil hasil PISA dan hasil lainnya, dapat menjadikan para pemangku kebijakan pendidikan di Indonesia terus memberikan usaha demi menciptakan Generasi Emas 2045, bukan Generasi Cemas.
Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
BalasHapusKelas : 5D
Npm : 2286206124
Hasil PISA di indonesia sering menunjukkan rendahnya peringkat dalam beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan adanya kesenjangan dalam sistem pendidikan, ini memerlukan upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama mengembangkan keterampilan berpikir kritis, problem solving dan akses pendidikan ang merata di seruluh daerah.
Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
BalasHapusKelas : 5D
Npm : 2286206124
Bahaya nya indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengingkatkan kualitas pendidikan agar dapat bersaing dnegan negara-negara lain dalam hal pendidikan dan keterampilan berpikir kritis, apabila tidak di tangani dnegan serius, kesenjangan pendidikan ini dapat mengahambat perkembangan sosial dan ekonomi negara di masa depan.
Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
BalasHapusKelas : 5D
Npm : 2286206124
Usaha nya, hasil yang rendah memberika kesempatan bagi pemerintah untuk menilai dan merancang ulang sistem pendidikan agar fokus dalam mengembangkan kualitas pengajaran, pelatihan guru dan kurikulum yang lebih tepat , meskipun ada banyak tantangan hasil ini juga menunjukkan potensi besar untuk perbuatan dan perkembangan yang lebih baik, jika mengoreksi pendidikan di lakukan dengan serius indonesia bisa memperbaiki hasil tersebut dalam beberapa tahun.
Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
BalasHapusKelas : 5D
Npm : 2286206124
Hasil PISA di indonesia menunjukkan kinerja yang masih rendah dalam literasi membaca, matematika dan sains di bandingkan dengan negara lain, dengan ini adanya tantangan dalam kualitas pendidikan, meskipun indo nesia masi tertinggal seharusnya menjadi motivasi untuk memperbaiki pendidikan yang lebih baik walaupun hasilnya menunjukkan kekurangan tetapi ada peluang untuk meningkatkan sistem pendidikan yang pada akhirnya akan memberikan manfaat dengan jangka panjang bagi negara.
Nama : Denisha Sepiani Ananda Salong
BalasHapusKelas :5D
Npm : 2286206124
Dengan hasil yang menunjukkan kekurangan dlam literasi membaca, matematika dan sains, dengan ini PISA memotivasi perubahan dalam kurikulum, pengajaran dan pelatihan guru dengan dorongan untuk meningkatkan kualitas keterampilan siswa, hasil PISA memberika wawasan tentang di mana letak kelemahan dalam pendidikan di indonesia bisa lebih fokus untuk mendukung perkembangan keterampilan kritis yang di butuhkan oleh generasi muda untuk mengahadapi tantangan di masa depan.
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas: 5D
npm; 2286206087
alam perkembangannya, PISApada tahun 2015 menetapkan literasi sains terdiri atas empat dimensi (aspek) besar yang saling berhubungan yaitukompetensi (proses sains), pengetahuan atau kontensains, kontekssains, dan sikap.Aspek yang pertama yaitu aspek kompetensi,biasa disebut pula dengan proses sains merupakan aspekdari literasi sains yang berartiproses seseorang dalam menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan masalahilmiah. Untuk membangun kemampuan literasi sainspada diri siswa, yang berlandaskan pada logika, penalaran dananalisis kritisdan kreatif, maka kompetensi sains yang diukur dalam kemampuan literasi sains menurutPISA dibagi menjadi tiga indikator, yaitumengidentifikasi isu-isu atau pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah dan menggunakan bukti ilmiah
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas: 5D
npm:2286206087
Rendahnya kemampuan literasi sains yang dimilikimahasiswa PGSD dikhawatirkan akan berdampak nantinya terjadisalah penafsiran konsep pada siswa SDsehingga mengakibatkan menurunnya kualitas dan hasil belajar baik dari segi pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (afektif)dan keterampilan (psikomotor). Mahasiswa PGSD sebagai calonguruSDsebagai tenaga pengajar IPA di SD harus mempunyai pengetahuan IPA (teori dan praktik pada pembelajaran IPA) yang memadai agar para siswa mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam mempelajari IPA, terutama yang berhubungan dengan konsep-konsep dasar sains. Selain menguasai konsep dasar sains secara teoritis, calon guru juga harus memiliki pengetahuan (teori IPA) yang baik mengenai penerapanteori konsep dasar sains dalam praktikum IPA.
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas: 5D
npm: 2286206087
Guru tidak hanya punyatanggung jawab untukmenanamkan konsep dan proses dalam pembelajaran, tetapi juga menanamkan atitude (sikap)kepada para siswanya yang tidak dapat diberikan oleh mediapembelajaranapapun. Sagala (2008) mengemukakan bahwa “guru bertugas merencanakan dan melaksanakanproses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan latihan, melakukan penelitian dan pengkajian, serta membukakomunikasi dengan masyarakat”. Calon guru SD (mahasiswa PGSD) juga harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih baik agar nanti pada saatnya melaksanakan tugas sebagai guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, sangat penting bagi para mahasiswa PGSD untuk memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai ilmu sains. Dengan kata lain mahasiswa PGSD harus mempunyai kemampuan literasi sains yang baik.
nama; erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas:5D
npm:2286206087
Konteks PISA mencakup bidang-bidang aplikasi sains dalam bentuk personal, sosial dan global, yaitu: (1) bidang kesehatan; (2) sumber daya alam; (3) mutu lingkungan; (4) bahaya; (5) dampak perkembangan mutakhir sains dan teknologi(Jufri, 2017, h.136).Aspek yang terakhir dalam literasi sains yaitu aspek sikapilmiah,sikap ilmiah yang sering juga disebutsikap terhadapsains berperan penting dalam keputusan peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan sains lebih lanjut, melanjutkankarir dalam sains, dan menggunakan konsep dan metode ilmiah dalam kehidupan mereka(Jufri, 2017, h.137). Dengan begitu, pandangan PISA akan kemampuan literasi sains salah satunya yaitu bagaimana sikap seseorangterhadapsains. Kemampuan literasi sains seseorang didalamnya memuat sikap-sikap tertentu, seperti rasa ingin tahu, tanggung jawab, percaya diri, punya motivasi tinggi, pemahaman diri, dan nilai-nilai. Komponen sikap pada literasi sains diantaranya adalah rasa ingin tahu, kemampuan aplikatif, kemampuan berpikir ilmiah dan kritis, kemandirian, pengembangan sikap peduli dan tanggung jawabterhadap lingkungan alam dan sosial.
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas; 5D
npm: 2286206087
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Penelitian deksriptif adalah suatu penelitian yang menjelaskan atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. Penelitian deskriptif ditunjukan untuk memaparkan, menggambarkan dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir tertentu. Penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Pembuatan jadwal penelitian ini dimaksudkan agar langkah penelitian dapat dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh serta sistematis agar waktu penelitian dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Ada dua jenis sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil tes literasi sains mahasiswa, hasil angket mengenaikemampuan literasi sains mahasiswa dan hasil wawancaramahasiswa selama proses perkuliahan (pembelajaran) di kelas, sedangkan data sekunder berasal dari studi dokumen berupa dokumentasi (foto-foto) dan dokumen pendukung lainnya.
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas; 5D
npm: 2286206087
Penyusunan instrumen tes yang berbasis literasi sains merupakan salah satuupaya untuk mengukur kemampuan literasi siswa terutama dalam bidangsains atau IPA. Kedudukan sebuah asesmen sebagai alat penilaian sangatvital dalam dunia Pendidikan untuk mengukur kemampuan literasi sains siswa dapat digunakan beberapa soaldari PISA. terdapat empat kategoriliterasi sains yaitu sains sebagai batang tubuh pengetahuan (a body ofknowledge), sains sebagai cara untuk berpikir (a way of thinking), sainssebagai cara untuk menyelidiki (a way of investigating), dan interaksi antarasains, teknologi, dan masyarakat (interaction between science, technology,and society).
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas: 5D
npm: 2286206087
Tingkat literasi sains peserta didik di Indonesia yang rendah berdasarkan hasil PISA dari tahun ke tahun (2000-2018) menjadi salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia. Literasi sains yang rendah menyebabkan kurangnya kecakapan peserta didik mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kreatif dalampemanfaatan ilmu pengetahuan dikehidupan sehari-hari, kesulitan dalam pemecahanmasalah, dan lambat menentukan serta mengambil keputusan. Dampak lain dari rendahnya literasi sains yaitu peserta didik kurang tanggapterhadap permasalahan dan perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, seperti fenomena alam dan karakteristik lokal daerah. Berdasarkan dampak-dampak tersebut, maka diperlukan analisis terhadap rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik di Indonesia berdasarkan hasil PISA dan berbagai faktor penyebabnya, sehingga dapat diketahui aspek apa saja yang perlu diperbaharuidan dibenahi pada pembelajaransesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas: 5D
npm: 2286206087
Kemampuan literasi sains bersifat penting dan harus dimiliki oleh peserta didik Indonesia sejak dini, karena persaingan teknologi dan informasi di abad ke-21 menuntut individu untuk dapat berkompetisi dan mengikuti arus global. Penekanan sains sebagai tubuh pengetahuan adalah dengan menampilkan, mendiskusikan, atau mengajukan pertanyaan untuk mengingat fakta/kejadian, konsep, prinsip, hukum, dan teori satu sama lain. bahwa pemenuhan keberhasilan belajar peserta didik yakni apabila sesuatu yang telah mereka pelajari dalam suatu pembelajaran dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari melalui literasi sains. Peserta didik perlu mengetahui apa saja pentingnya mempelajari sains, dan hal tersebut akan membangun persepsi peserta didik tentang kegunaan, kebermaknaan, dan kebutuhan sains dalam kehidupan.
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas: 5D
npm: 2286206087
Orang tua dan masyarakat memiliki peran yang krusial bagi kemampuan literasi sains peserta didik. Saat tidak lagi berada di sekolah, maka orang tua dapat memberikan aktivitas bermuatan edukasi melalui hal yang menyenangkan seperti berjalan-jalanmengamati gejala alamdi lingkungan sekitar. Masyarakat sebagai komunitas besar yang bersifat interdependen atau bergantung satu sama lain dapat memberikan suatu inovasi seperti gerakan persuasif untuk meningkatkan literasi sains, seperti membuka pojok membaca, mengkampanyekan pentingnya literasi sains dan relevansinya terhadapkejadian nyata di kehidupansehari-hari(kontekstual).
nama: erienda cahya clarissa
BalasHapuskelas; 5D
npm: 2286206087
Faktor penyebab rendahnya literasi sains peserta didik berdasarkan tabel di atas meliputi peserta didik, guru, dan sekolah. Faktor peserta didik di antaranya: 1) peserta didik belum memahami konsep dasar sains yang diajarkan oleh guru, tetapi malas untuk bertanya; 2) pembelajaran IPA di sekolah diselenggarakan masih secara konvensional; 3) kurangnya kemampuan peserta didik dalam menginterpretasikan tabel atau grafik; 4) pengabaian pentingnya kemampuan membaca/ literasi dan menulis sebagai kompetensi yang wajib dimiliki peserta didik (Hidayah, dkk.,2019); dan 5) kurangnya minat peserta didik untuk membaca serta mengulang materi pembelajaran. bahwa peserta didik hanya membaca buku pelajaran dan mengulang kembali materi saat akan menghadapi ujian atau ada tugas dari guru.Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya literasi sains peserta didik ialah peran guru. Guru menempati posisi yang krusial dan berpengaruh dalam kemampuan literasi sains peserta didik. Guru yang kurang melatih peserta didik mengerjakan soalatau pertanyaanliterasi sains menyebabkan peserta didik tidak terbiasa menghadapi persoalan terkait literasi sains.
Nama :Oktavia Pega Wete
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206019
Rendahnya hasil PISA tidak hanya tanggung jawab sekolah atau guru, tetapi juga orang tua, pemerintah, dan sektor swasta. Semua pihak perlu berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem belajar yang mendukung, termasuk memperbaiki infrastruktur pendidikan dan menyediakan sumber belajar berbasis teknologi.dan Salah satu penyebab rendahnya hasil PISA adalah budaya belajar yang terlalu berorientasi pada nilai ujian, bukan pada pemahaman dan kemampuan aplikatif. Jika sistem ini terus dipertahankan, kita akan melahirkan generasi yang pintar secara teori namun kurang mampu memecahkan masalah nyata.
Nama: Oktavia Pega wete
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206019
Pendapat saya tetang hasil PISA ini, Hasil PISA menunjukkan rendahnya tingkat literasi siswa Indonesia. Saya perhatikan, kebiasaan membaca di kalangan anak-anak masih rendah, baik di sekolah maupun di rumah. Perlu ada program yang menanamkan cinta membaca sejak dini, seperti pojok baca di setiap kelas atau kampanye membaca nasional.
Nama: Oktavia Pega Wete
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206019
Salah satu penyebab rendahnya hasil PISA adalah kualitas pengajaran. Program pelatihan guru perlu diperkuat, agar para guru mampu mengintegrasikan metode pembelajaran berbasis kompetensi yang relevan dengan tuntutan global.Hasil PISA menunjukkan bahwa performa siswa Indonesia di bidang membaca, matematika, dan sains masih di bawah rata-rata internasional. Hal ini menjadi sinyal bahwa sistem pendidikan kita memerlukan reformasi yang lebih mendalam untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam keterampilan berpikir kritis dan analitis.
Nama : Winda Tuti Dayanti
HapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Saya setuju dengan pendapat anda, bahwa program pelatihan guru perlu diperkuat karena pemahaman guru terhadap pembelajaran Pisa sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memahami filosofi tujuan dari metodologi PISA, guru dapat menerapkan pembelajaran yang lebih efektif dan relevan yang pada akhirnya akan meningkatkan keterampilan literasi siswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan pada abad 21 ini.Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan profesional guru tentang pembelajaran berbasis kisah perlu ditingkatkan dan didukung oleh semua pihak.
Nama : Teovani Mela
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206065
Menurut saya Indonesia perlu mempertimbangkan lagi dan mengatur kembali sistem pendidikan di Indonesia. Jadi, usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan perubahan pada aspek AKM. Karena menurut saya hal ini, para peserta didik dapat meningkatkan kemampuan/keterampilan dan literasi matematika mereka. Kita perlu juga memastikan kesuksesan sistem pendidikan kita secara transparan dan akurat dengan metode konfirmasi atas PISA. Indonesia juga dapat meniru Finlandia selaku negara yang sukses dalam sistem pendidikan mereka. Akan tetapi, dengan tidak memasukan unsur politik maka pendidikan di negeri kita Indonesia akan bisa seperti Finlandia. Karena kalau pendidikan digabungkan dengan politik maka akan sulit untuk berkembang malah mungkin akan ada penurunan bagi penerus bangsa.
Saya sangat menyukai sistem pendidikan di Finlandia, kenapa ? karena negara Finlandia ini/para pejabat benar-benar menyayangi penerus bangsanya. Karena Finlandia memberikan pembelajaran seperti kemampuan spiritual, estetika, sosial, fisik, intelektual, emosional dan non akademik pada siswanya. Terlihat Finlandia menerapkan kesejahteraan pada peserta didiknya dan memberikan pengalaman mendalam pada belajarnya. Menurut saya juga pendekatan ini bisa diikuti oleh negara kita Indonesia untuk mengelola kembali sistem pendidikan Indonesia.
BalasHapusNama : Teovani Mela
HapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206065
Nama : Winda Tuti Dayanti
HapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Saya setuju dengan pendapat anda, bahwa pendidikan di Finlandia merupakan pendidikan yang sangat baik.Karena memiliki prinsip kesetaraan jadi semua siswa terlepas dari latar belakang bisa untuk belajar dan berpendidikan. Sistem pendidikan Finlandia juga fokus pada pembelajaran dan pengembangan siswa bukan pengujian.Para guru juga merupakan berkualitas tinggi dan sangat dihormati dan juga kesejahteraan siswa di Finlandia sangat baik, sekolah juga menyediakan layanan dukungan yang komprehensif seperti konseling layanan, kesehatan dan makanan gratis serta pendidikan di Finlandia juga gratis. Menurut saya, pendidikan di Finlandia bisa kita jadikan contoh dalam menerapkan di Indonesia tetapi kita tidak mengcopy paste ,kita dapat belajar dan mengadaptasi beberapa prinsip dan praktik terbaiknya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan ciri khas bangsa Indonesia kita sendiri.
Nama: Selly Marsenia
BalasHapusKelas: PGSD 5A
Npm: 2286206049
Membahas tentang PISA, jika dilihat lagi PISA ini Hanya fokus pada penilaian berbasis internasional, yang dimana fokus pada penilaian akademis seperti literasi, matematika, dan sains. Sehingga mengabaikan nilai-nilai, sosial budaya, emosional, kujujuran, dan keadilan dalam pendidikan. PISA juga tidak melihat sistem dan kualitas pendidikan disetiap negara itu berbeda-beda.
Nama: Selly Marsenia
BalasHapusKelas: PGSD 5A
Npm: 2286206049
Dari teks bacaan diatas, negara Finlandia tidak terlalu tertarik pada PISA OECD. Karena banyak guru di Finlandia berpikir bahwa PISA hanya mengukur keadaan pembelajaran si sekolah secara sempit dan tidak menjelaskan apa pun secara rinci, bagaimana anak-anak mempelajari kompetensi non-akademis yang merupakan hal utama untuk keberhasilan dalam hidup dan studi mereka lebih lanjut dan dibandingkan apa yang di masukkan dalam PISA.
Nama: Selly Marsenia
BalasHapusKelas: PGSD 5A
Npm: 2286206049
Saya berharap PISA OECD dapat memperhatikan penilaian pada nilai, sosial budaya, kejujuran, keadilan, emosional dan kompetensi non-akademis anak-anak, bukan hanya pada penilaian akademis saja. Agar anak-anak berhasil dalam hidup dan studi lebih lanjut di masa yang akan datang.
Nama: Uswatun khasanah
HapusKelas:5A
Npm:2286206010
Ya benar karen nilai sosial budaya, kejujuran,keadilan, sopan santun itu menurut saya juga sangat penting
Nama : Winda Tuti Dayanti
HapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Saya setuju dengan pendapat anda, bahwa nilai-nilai yang membentuk karakter siswa itu diperlukan dalam pembelajaran karena dapat membuat siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan siap menghadapi dunia nyata serta tantangan yang ada di abad 21 ini.Menurut saya, PISA tidak harus berfokus pada tiga fokus saja yakni membaca, matematika dan sains tetapi, bisa juga dengan seni, musik ataupun olahraga.Karena minat dan bakat setiap siswa itu berbeda-beda, kadang ada siswa yang kurang dalam matematika tetapi dia berbakat dalam seni atau musik.
Nama: Nur Annisha Puspita Sari
BalasHapusNPM: 2286206095
Kelas: 5D
Jika berkaitan dengan pengetahuan terutama dalam pemahamannya menurut saya Indonesia harus benar-benar memperhatikan dan mengevaluasinya. Peringkat PISA yang rendah, membuktikan adanya serangkaian komponen atau sistem yang harus diperbaiki. Menurut saya, salah satu alasannya karena ketimpangan pendidikan, seperti yang kita ketahui masih banyak sekolah dengan sarana dan prasarana yang tidak memadai untuk lingkungan belajar yang nyaman serta guru dengan keterampilan pedagogi yang baik.
Nama: Nur Annisha Puspita Sari
BalasHapusNPM: 2286206095
Kelas: 5D
Namun, disatu sisi saya sendiri menyetujui gagasan Sahlberg yang menyatakan bahwa PISA hanya mengukur lingkup pembelajaran sekolah secara sempit dengan memprioritaskan pada pengukuran membaca, matematika, dan literasi sains. Memang sih pada dasarnya sekolah dalam pemikiran umum tempat pembangunan kerangka berpikir yang baik dengan pembelajaran yang diprioritaskan dapat merefleksikan bagaimana cara siswa berpikir dan memecahkan masalah. Tapi disisi lain, saya juga setuju mengenai pendapat sahlberg mengenai kompetensi non akademik juga sangat penting dan bahkan seringkali menjadi faktor penentu keberhasilan hidup.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Hasil PISA (Programme for International Student Assessment) untuk Indonesia sering kali memunculkan beragam reaksi, terutama terkait dengan rendahnya posisi Indonesia dalam rangkaian evaluasi global ini. PISA mengukur kemampuan siswa usia 15 tahun dalam tiga area utama: membaca, matematika, dan sains. Di tahun-tahun sebelumnya, Indonesia konsisten berada di peringkat bawah dalam hasil PISA, yang menimbulkan keprihatinan bagi para pemangku kepentingan di sektor pendidikan.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Hasil PISA sebagai Indikator Tantangan dalam Pendidikan:
Dari perspektif yang lebih kritis, hasil PISA Indonesia menunjukkan adanya tantangan besar dalam sistem pendidikan kita. Posisi yang rendah bisa dianggap sebagai peringatan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari standar internasional. Faktor-faktor seperti ketimpangan akses pendidikan, kualitas pengajaran, dan kurangnya pelatihan profesional bagi guru menjadi isu yang perlu segera ditangani.
Misalnya, banyak sekolah di Indonesia yang masih menghadapi keterbatasan fasilitas, materi ajar yang kurang relevan, dan metode pembelajaran yang belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan abad 21, seperti keterampilan berpikir kritis dan kreatif. PISA dapat dilihat sebagai "cermin" yang mengungkapkan masalah struktural dalam sistem pendidikan Indonesia.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Hasil PISA sebagai Dorongan untuk Perbaikan:
Namun, meski hasilnya mencerminkan tantangan yang ada, hasil PISA juga bisa dilihat sebagai usaha untuk meningkatkan sistem pendidikan. Sering kali, hasil ini justru mendorong perubahan yang lebih positif. Peringkat rendah dalam PISA memberikan dorongan kuat bagi pemerintah dan pihak terkait untuk mengevaluasi kembali kebijakan pendidikan, memperbaiki kurikulum, dan melatih guru agar dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif.
Misalnya, setelah melihat hasil PISA, beberapa kebijakan di Indonesia mulai berfokus pada reformasi kurikulum, meningkatkan pelatihan guru, dan mengimplementasikan teknologi dalam pembelajaran. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Upaya Menghadapi Hasil PISA yang Mendorong Perubahan:
Ada banyak inisiatif yang sudah mulai dilaksanakan untuk menghadapi tantangan ini. Salah satunya adalah peningkatan kualitas pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa di bidang sains dan matematika. Pemerintah juga mulai mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk pendidikan serta memperkenalkan pelatihan berkelanjutan bagi guru.
Namun, perubahan besar dalam sistem pendidikan tidak dapat terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu, investasi, dan upaya yang konsisten untuk mencapai perbaikan yang signifikan. Karena itu, meskipun hasil PISA Indonesia saat ini mungkin terlihat memprihatinkan, hal tersebut seharusnya menjadi titik tolak untuk usaha jangka panjang dalam memperbaiki kualitas pendidikan, bukan hanya sekadar indikator kegagalan.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Kesadaran Global dan Keterlibatan Semua Pihak:
Indonesia juga perlu melibatkan lebih banyak stakeholder dalam usaha perbaikan pendidikan, termasuk sektor swasta, masyarakat, dan organisasi internasional. Kerja sama yang kuat antara berbagai pihak akan mempercepat perbaikan kualitas pendidikan. Menghadapi hasil PISA bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua elemen masyarakat yang peduli dengan masa depan pendidikan di Indonesia.
Nama: Rahma Yunita
BalasHapusKelas: 5B
Npm: 2286206031
Jadi kesimupulannya menurut saya Hasil PISA untuk Indonesia seharusnya tidak dipandang sebagai bahaya yang membuat kita merasa putus asa, tetapi lebih sebagai titik awal usaha untuk melakukan perubahan. Meskipun peringkat yang rendah mencerminkan tantangan besar, hal ini juga membuka kesempatan bagi reformasi sistem pendidikan yang lebih baik. Dengan pendekatan yang terencana dan kerja keras dari berbagai pihak, hasil PISA bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk mendorong kemajuan dalam pendidikan Indonesia.
Nama : Winda Tuti Dayanti
HapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Saya setuju dengan pendapat Anda, penerapan PISA di Indonesia merupakan proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen dari semua pihak.Dengan memanfaatkan hasil PISA secara efektif dan mengatasi tantangan yang ada, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat dan mampu bersaing di kancah dunia.Dan juga diharapkan Indonesia bisa menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia bukan mengcopi paste budaya negara lain yang karakteristiknya berbeda dengan negara kita.
Nama : Kristina Septiana Rinda
BalasHapusKelas : VB
NPM : 2286206032
Menurut saya, hasil PISA untuk Indonesia menunjukkan adanya permasalahan serius dalam sistem pendidikan kita. Peringkat yang rendah mencerminkan kurangnya efektiv dalam metode pengajaran yang diterapkan. Hal ini juga menunjukkan bahwa banyak peserta didik belum memperoleh pembelajaran yang berkualitas. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah nyata untuk meningkatkan mutu pendidikan. Jika tidak, masa depan generasi muda Indonesia akan terancam.
Nama : Kristina Septiana Rinda
BalasHapusKelas : VB
NPM : 2286206032
Hasil PISA bukanlah akhir dari segalanya. Ini dapat menjadi titik awal bagi kita untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ada. Evaluasi dan perbaikan kurikulum, serta peningkatan kualitas tenaga pengajar, harus menjadi prioritas utama. Kita juga perlu melibatkan lebih banyak teknologi dalam proses belajar mengajar. Dengan kerja sama semua pihak, saya yakin kita dapat meningkatkan peringkat di masa depan.
Nama : Kristina Septiana Rinda
BalasHapusKelas : VB
NPM : 2286206032
Hasil PISA yang kurang memuaskan ini merupakan peringatan keras bagi kita semua. Pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Anggaran pendidikan harus ditingkatkan dengan tepat. Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik.
Nama : Kristina Septiana Rinda
BalasHapusKelas : VB
NPM : 2286206032
PISA dapat menjadi motivasi bagi kita untuk membangun. Pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan pendidikan yang ada dan membuat perubahan yang diperlukan. Sekolah harus didukung dengan fasilitas yang memadai dan akses ke sumber daya belajar yang lebih baik. Guru-guru juga perlu mendapatkan pelatihan yang berkelanjutan. Dengan upaya bersama, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.
Nama : Kristina Septiana Rinda
BalasHapusKelas : VB
NPM : 2286206032
Hasil PISA yang rendah menunjukkan bahwa kita harus lebih serius dalam menangani masalah pendidikan. Kurangnya perhatian terhadap kualitas pengajaran dan fasilitas pendidikan yang tidak memadai adalah beberapa faktor penyebabnya. Pemerintah harus berinvestasi lebih banyak dalam pendidikan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat penting. Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Nama : Kristina Septiana Rinda
BalasHapusKelas : VB
NPM : 2286206032
Kesimpulannya, hasil PISA untuk Indonesia menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam sistem pendidikan kita. Rendahnya peringkat Indonesia mencerminkan perlunya peningkatan kualitas pengajaran, revisi kurikulum, dan penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih memadai. Pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan seluruh masyarakat harus bekerja sama untuk melakukan reformasi pendidikan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih baik.
Nama : Winda Tuti Dayanti
HapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Saya setuju dengan pendapat anda, dan tak kalah pentingnya untuk selalu melaksanakan program peningkatan kompetensi guru.Berbagai program pelatihan dan pengembangan profesional guru terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.Di mana setiap ingin berganti kurikulum atau ada pembelajaran yang baru itu harus dilatih dulu pemahaman guru.Supaya guru lebih mudah dalam menerapkannya dan tidak kebingungan.
Nama : Winda Tuti Dayanti
BalasHapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Dapat saya simpulkan bahwa PISA adalah sebuah studi internasional untuk mengevaluasi sistem pendidikan dengan menguji kemampuan siswa dalam membaca, matematika dan sains.Tujuan visa mengukur sejauh mana siswa di akhir pendidikan wajib telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan penting yang dibutuhkan untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat modern.Di mana perkembangan teknologi yang sangat pesat ini menuntut siswa untuk lebih baik lagi dalam pembelajaran.PISA tidak hanya menguji penguasaan materi kurikulum tetapi juga kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam situasi dunia nyata.
Nama : Winda Tuti Dayanti
BalasHapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Menurut saya, PISA merupakan alat evaluasi yang kurang efektif karena bisa hanya terfokus pada tiga domain yakni membaca matematika dan sains terutama pada aspek kognitif. Yang mana mengabaikan aspek penting lainnya dalam pendidikan seperti seni, musik, olahraga dan karakter. Setiap Siswa memiliki minat yang berbeda-beda ada siswa yang kurang dalam matematika tetapi dia pintar dalam seni dan begitu juga sebaliknya.Jadi menurut saya, PISA juga perlu memperhatikan aspek keterampilan dalam siswa karena mencapai kesuksesan bukan hanya tentang matematika dan sains bisa juga dengan aspek yang lain seperti seni, musik atau olahraga.
Nama : Winda Tuti Dayanti
BalasHapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Bisa saya simpulkan dan penting untuk diingat bahwa PISA hanyalah salah satu alat evaluasi dan hasilnya harus diinterpretasikan dengan hati-hati dan dalam konteks yang luas.PISA sebaiknya digunakan sebagai bagian dari upaya yang lebih komprehensif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan tidak dijadikan satu-satunya tolong ukur keberhasilan.Karena setiap Siswa memiliki minat dan bakatnya masing-masing tidak hanya dalam fokus PISA tetapi bisa di luar fokus PISA.
Nama : Winda Tuti Dayanti
BalasHapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Penerapan PISA di Indonesia merupakan proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen dari semua pihak mulai dari pemerintah guru, siswa, orang tua dan masyarakat.Dengan memanfaatkan hasil visa secara efektif dan mengatasi tantangan-tantangan yang ada diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat dan mampu bersaing di kancah global. Karena banyak sekali tantangan dalam penerapan PISA di Indonesia contohnya seperti skor PISA yang masih di bawah rata-rata dan kesenjangan kualitas pendidikan yang berbeda antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Nama : Winda Tuti Dayanti
BalasHapusNPM : 2286206057
Kelas : 5C PGSD
Dengan banyaknya tantangan dalam penerapan PISA di Indonesia menurut saya, ada upaya peningkatan yang dilakukan seperti gerakan literasi dimana menerapkan literasi di sekolah, pelatihan dan pengembangan profesional guru ditingkatkan dalam kualitas pembelajaran di kelas, penguatan pendidikan untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja dan juga pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran terus didorong untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Saya juga setuju dengan yang dikatakan di dalam artikel bahwa kita Indonesia bisa menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia bukan mengcopy paste budaya negara lain yang karakteristiknya berbeda dengan negara kita.Sehingga kita bisa menghasilkan anak-anak penerus bangsa yang hebat demi menciptakan generasi emas 2045.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
Hasil PISA menjadi cermin bagi sistem pendidikan kita. Skor yang diperoleh Indonesia dalam PISA menjadi indikator sejauh mana sistem pendidikan kita berhasil mencetak siswa yang kompeten dalam literasi, matematika, dan sains. Namun, penting untuk diingat bahwa PISA hanyalah satu dari banyak indikator, dan tidak sepenuhnya merepresentasikan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
Menurut saya dengan adanya peningkatan skor PISA menunjukkan adanya perbaikan, namun perlu diwaspadai kesenjangan. Meski ada peningkatan skor PISA dalam beberapa tahun terakhir, kita perlu tetap waspada terhadap kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara sekolah negeri dan swasta. Kesenjangan ini dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan yang merata.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
PISA dapat menjadi alat untuk mendorong perbaikan kualitas pendidikan. Hasil PISA dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kurikulum, metode pembelajaran, serta sarana dan prasarana pendidikan. Namun, perlu diingat bahwa perbaikan kualitas pendidikan membutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
Penting untuk melihat hasil PISA dalam konteks yang lebih luas. Hasil PISA perlu diartikan secara hati-hati dan tidak boleh dijadikan satu-satunya tolak ukur keberhasilan pendidikan. Faktor-faktor lain seperti karakter, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi juga penting untuk diperhatikan.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
Dalam PISA sendiri tidak hanya mengukur kemampuan kognitif, tetapi juga kompetensi sosial. PISA tidak hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, tetapi juga kompetensi sosial seperti kemampuan bekerja sama, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan harus membekali siswa dengan keterampilan yang siap dengan tuntutan dunia kerja saat ini.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
Hasil PISA dapat memicu persaingan yang sehat antar daerah dan sekolah. Persaingan yang sehat antar daerah dan sekolah dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Namun, perlu diingat bahwa persaingan yang tidak sehat dapat berdampak negatif, seperti terjadinya praktik-praktik yang tidak baik dilakukan.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
PISA juga dapat menjadi alat untuk meningkatkan pertanggung jawaban sekolah dan guru. Hasil PISA dapat digunakan untuk meningkatkan pertanggung jawaban sekolah dan guru dalam mencapai target pembelajaran. Namun, perlu diingat bahwa pertanggung jawaban yang berlebihan dapat membebani guru dan mengurangi kreativitas dalam pembelajaran.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206061
Selain menjadi hasil PISA juga dapat menjadi alat untuk menarik minat masyarakat terhadap pendidikan. Pengumuman hasil PISA dapat menarik minat masyarakat terhadap isu pendidikan dan mendorong ikut serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusNPM : 2286206061
Kelas : 5C PGSD
Selain menjadi daya tarik PISA juga dapat menjadi alat untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang pendidikan. Hasil PISA dapat menjadi dasar untuk membangun kerja sama internasional dalam bidang pendidikan, seperti pertukaran guru, siswa, dan program pembelajaran.
Nama : Rivani Ayatullah Rahman
BalasHapusNPM : 2286206061
Kelas : 5C PGSD
Walaupun PISA adalah hasil kemajuan pendidikan negera Indonesia tetapi juga, penting untuk membandingkan hasil PISA dengan negara lain. Perbandingan hasil PISA dengan negara lain perlu dilakukan secara hati-hati, karena setiap negara memiliki konteks sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda.
Nama: Alfriana Gunarwianti
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2286206056
Hasil PISA untuk Indonesia sering kali memunculkan perdebatan mengenai kualitas pendidikan di negara ini. Secara keseluruhan, Indonesia masih berada di peringkat yang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain dalam hal kemampuan membaca, matematika, dan sains. Ini tentu menjadi sinyal yang memprihatinkan. Hal ini dapat dianggap sebagai peringatan tentang tantangan serius dalam sistem pendidikan kita.
Nama: Alfriana Gunarwianti
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2286206056
Hasil PISA yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa pendidikan di Indonesia masih menghadapi banyak masalah mendasar. Kurangnya akses pendidikan yang berkualitas dan ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Serta kualitas pengajaran yang tidak merata bisa menjadi faktor penyebab. Hasil ini juga dapat menunjukkan bahwa sistem pendidikan yang ada belum sepenuhnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Baik di dunia kerja maupun dalam berinteraksi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Nama: Alfriana Gunarwianti
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2286206056
Hasil PISA di sisi lain juga bisa dilihat sebagai peluang untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pendidikan Indonesia. Hasil yang kurang menggembirakan seharusnya menjadi motivasi bagi pemerintah, pendidik, dan masyarakat untuk berupaya keras mengatasi kekurangan yang ada. Program reformasi pendidikan yang lebih fokus pada kualitas pengajaran dan peningkatan kompetensi guru. Serta peningkatan daya saing siswa melalui pelatihan dan penggunaan teknologi dapat menjadi langkah-langkah positif ke depan. Sebuah usaha kolektif yang melibatkan berbagai sektor akan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Sehingga dapat memperbaiki peringkat PISA di masa depan.
Nama: Alfriana Gunarwianti
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2286206056
Meskipun hasil PISA Indonesia saat ini bisa dianggap sebagai sinyal yang menggugah untuk perbaikan. Itu juga dapat menjadi titik awal untuk usaha besar dalam mengubah arah pendidikan di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki potensi besar dan perbaikan sistem pendidikan bukanlah hal yang mustahil. Serta hasil PISA dapat menjadi pemicu untuk melangkah lebih maju.
Nama: Alfriana Gunarwianti
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2286206056
Meskipun hasil PISA yang rendah dapat dianggap sebagai peringatan tentang kondisi pendidikan yang belum optimal. Namun, ini juga dapat menjadi titik tolak untuk melakukan perubahan besar. Dengan usaha yang lebih terfokus, kerjasama antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat, serta investasi yang lebih besar dalam pendidikan, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan daya saing generasi muda di kancah global. Sebuah usaha untuk lebih baik. Bukan sekedar penilaian yang berbahaya.
Nama: Hilda Prity Agustin
BalasHapusKelas: 5B
Npm:2286206033
Hasil PISA menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia, terutama dalam membaca, matematika, dan sains, masih berada di bawah rata-rata global. Hal ini menjadi alarm serius bagi sistem pendidikan Indonesia yang harus segera ditanggapi. Bahaya terbesar adalah jika hasil ini diabaikan, yang dapat menyebabkan kualitas sumber daya manusia yang tidak kompetitif di masa depan. Namun, hasil ini juga dapat menjadi titik awal untuk introspeksi mendalam dan perencanaan yang lebih baik. Pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan pendidikan. Hasil ini adalah peluang untuk memperbaiki sistem pendidikan dari akarnya.
Nama: Hilda Prity Agustin
BalasHapusKelas: 5B
Npm:2286206033
PISA menyoroti pentingnya kurikulum yang lebih relevan dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Kurikulum Indonesia perlu beralih dari pendekatan hafalan menuju pembelajaran berbasis pemecahan masalah. Jika tidak segera diubah, siswa Indonesia akan terus tertinggal di tingkat global. Tetapi dengan perencanaan yang tepat, kurikulum ini dapat didesain ulang untuk menekankan keterampilan abad ke-21. Hasil PISA memberi peluang untuk mengidentifikasi kelemahan dan mengatasinya secara strategis. Pendekatan berbasis keterampilan nyata akan membawa perubahan signifikan.
Nama: Hilda Prity Agustin
BalasHapusKelas: 5B
Npm:2286206033
Rendahnya hasil PISA juga mencerminkan adanya kesenjangan pendidikan antara kota dan daerah terpencil di Indonesia. Siswa di daerah terpencil sering kali tidak memiliki akses ke guru berkualitas, teknologi, atau fasilitas pendidikan yang memadai. Jika masalah ini tidak segera diatasi, disparitas akan semakin besar dan menghambat kemajuan bangsa secara keseluruhan. Namun, ini juga menjadi kesempatan untuk memperkuat infrastruktur pendidikan di wilayah-wilayah terpencil. Dengan perhatian khusus dan dukungan yang merata, hasil PISA dapat ditingkatkan secara nasional. Pendidikan yang inklusif adalah kunci untuk menciptakan generasi muda yang kompetitif.
Nama: Hilda Prity Agustin
BalasHapusKelas: 5B
Npm:2286206033
Hasil PISA menunjukkan perlunya meningkatkan kualitas guru sebagai ujung tombak pendidikan. Guru harus dilatih untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Jika tidak, siswa akan terus tertinggal dalam kemampuan berpikir kritis yang diuji oleh PISA. Pelatihan berkelanjutan bagi guru dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan mereka. Dengan guru yang kompeten, siswa akan lebih termotivasi dan mampu bersaing di tingkat internasional. Hasil PISA adalah panggilan untuk meningkatkan profesionalisme guru secara menyeluruh.
Nama: Hilda Prity Agustin
BalasHapusKelas: 5B
Npm:2286206033
PISA menyoroti rendahnya kemampuan literasi siswa Indonesia, baik dalam membaca, matematika, maupun sains. Ini menunjukkan bahwa literasi dasar belum dikuasai dengan baik, sehingga perlu menjadi prioritas dalam pembelajaran. Jika literasi dasar tidak diperkuat, siswa akan kesulitan memahami konsep-konsep yang lebih kompleks. Namun, hasil ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan program penguatan literasi di tingkat sekolah dasar dan menengah. Dengan memprioritaskan literasi dasar, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan pendidikan global. Hasil PISA adalah peluang untuk merevolusi pendekatan terhadap literasi di Indonesia.
Nama: Hilda Prity Agustin
BalasHapusKelas: 5B
Npm:228626033
Rendahnya hasil PISA juga menunjukkan perlunya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Teknologi dapat digunakan untuk memberikan akses kepada sumber belajar yang lebih luas dan variatif. Jika teknologi tidak dimanfaatkan dengan baik, siswa Indonesia akan semakin tertinggal di era digital. Namun, jika diterapkan secara tepat, teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk memperbaiki pendidikan. Pemerintah perlu memastikan bahwa semua siswa, termasuk di daerah terpencil, memiliki akses yang setara ke teknologi pendidikan. Dengan integrasi teknologi yang efektif, hasil PISA dapat meningkat secara signifikan.
Nama: Hilda Prity Agustin
BalasHapusKelas: 5B
Npm:2286206033
Mengatasi hasil PISA yang rendah memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta. Perusahaan teknologi, organisasi non-profit, dan institusi pendidikan dapat membantu menyediakan sumber daya dan pelatihan. Tanpa kolaborasi ini, upaya peningkatan pendidikan akan memakan waktu lebih lama dan kurang efektif. Namun, jika semua pihak bekerja bersama, hasil PISA dapat ditingkatkan lebih cepat. Dengan kemitraan yang baik, sistem pendidikan Indonesia akan menjadi lebih adaptif dan progresif. Hasil PISA adalah peluang untuk menciptakan kolaborasi lintas sektor yang berdampak positif.
Nama: Hilda Prity Agustin
BalasHapusKelas: 5B
Npm:2286206033
Rendahnya hasil PISA menunjukkan bahwa budaya belajar di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Banyak siswa yang belajar hanya untuk lulus ujian, bukan untuk memahami materi secara mendalam. Jika pola ini terus berlanjut, maka hasil PISA tidak akan mengalami perbaikan yang signifikan. Namun, dengan membangun budaya belajar yang menghargai eksplorasi dan pemecahan masalah, siswa akan lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Budaya belajar yang kuat juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Hasil PISA adalah peluang untuk mengubah paradigma belajar di Indonesia.
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelsa: 5A
Menurut David Berliner pisa berupaya memprediksi kualitas kerja serta pengetahuan dan keterampilan dalam perekonomian di masa depan, pisa lebih di tentukan oleh kondisi sosial di sekolah serta komunitas peserta diduk, sertaa memberikan prioritas membaca, matematika dan literasi sains dalam belajar
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Tujuan dari pisa mengukur pencapaian pendidikan di suatu negara dengan standar internasional dengan aksesmen kemampuan akademik pada peserta didik, aksesmen ini biasanya di ulang per3tahun sekali yg berfokus pada keterampilan dasar, membaca, menghiting, dan sains
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Pisa ini dilakukan oleh peserta didik secara acak di seluruh negara yang mengikuti pisa, setelah itu hasilnya di kumpulkan dan nilainya akan di olah serta ranking nya akan di umumkan di seluruh negara yang mengikuti pisa, ranking ini menunjukan keberhasilan sistem pendidikan di negara