Cognitive Load Theory (Teori Beban Kognitif): Representasi Pengetahuan Part 2


 



Secara praktis tidak mungkin untuk secara tepat menggambarkan struktur pengetahuan skematis yang dipegang oleh seseorang. Seperti yang dicatat oleh Norman (1983), "kita harus... membuang harapan kita untuk menemukan model mental yang rapi dan elegan, namun sebaliknya belajar memahami struktur yang berantakan, ceroboh, tidak lengkap, dan tidak jelas yang sebenarnya dimiliki manusia" (hal. 14). Secara umum, skema dapat digambarkan secara fungsional sebagai konstruksi kognitif (struktur pengetahuan terorganisir) yang memungkinkan orang mengklasifikasikan informasi menurut cara penggunaannya (misalnya, Chi, Glaser, & Rees, 1982; Sweller, 1993). Struktur pengetahuan yang terorganisir tersebut mewakili mekanisme utama untuk mengekstraksi makna dari informasi baru, memperoleh dan menyimpan pengetahuan, menghindari keterbatasan dalam bekerja. memori, meningkatkan kekuatan memori, dan mengingat informasi. Mereka memaksakan suatu organisasi pada informasi, memandu pengambilan, dan menyediakan hubungan dengan pengetahuan sebelumnya. Dalam teori skema, proses pembelajaran dapat dianggap sebagai pengkodean informasi baru dalam skema yang sudah ada, sebagai modifikasi skema, atau sebagai penciptaan skema baru. Penciptaan atau modifikasi skema didasarkan pada pemrosesan informasi kognitif secara sadar dalam memori kerja. Dalam konteks yang lebih umum, perolehan skema dapat dianggap sebagai contoh proses non-linier dimana skema muncul dari komponen tingkat rendah selama pembelajaran atau praktik. Sebagai unit kognitif, skema mewakili tingkat organisasi yang lebih tinggi daripada sekadar kumpulan komponen tingkat rendah yang sederhana. Kebutuhan akan munculnya hierarki skema tingkat yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan keterbatasan umum pemrosesan informasi manusia. Dalam konteks yang lebih luas, setiap tingkat sistem yang baru secara kualitatif muncul dengan cara non-linier sebagai cara untuk mengatasi hambatan kombinatorial yang disebabkan oleh sejumlah besar kemungkinan kombinasi berbagai elemen dari tingkat sebelumnya yang lebih rendah. Contoh proses tersebut adalah munculnya tingkat molekuler dari atom, struktur biokimia dari molekul, atau impuls saraf dari struktur biokimia (Scott, 1995; Turchin, 1977). Kelompok saraf terstruktur mungkin mewakili tingkat fungsi kognitif sadar biologis yang baru secara kualitatif (Edelman, 1992). 

Pada tingkat deskripsi psikologis, representasi pengetahuan skematis tingkat tinggi abstrak kita dalam memori jangka panjang (dan kemampuan intelektual yang terkait dengan pengoperasian struktur tersebut) mungkin muncul sebagai cara untuk mengatasi hambatan kombinatorial dalam kondisi kapasitas pemrosesan yang terbatas. Karena skema diperlakukan sebagai satu unit dalam memori kerja, struktur tingkat tinggi tersebut memerlukan kapasitas memori kerja yang lebih kecil untuk memprosesnya dibandingkan beberapa elemen tingkat rendah yang dikandungnya, sehingga beban memori kerja lebih mudah dikelola. Kemampuan kita untuk membangun dan menggunakan konfigurasi struktur pengetahuan hierarki tingkat tinggi dalam memori jangka panjang mungkin muncul selama evolusi sebagai cara menyediakan struktur pada elemen yang ditangani oleh memori kerja (Sweller, 2003, 2004). Jadi, dengan mengizinkan beberapa elemen diperlakukan sebagai satu elemen dalam memori kerja, struktur skema memori jangka panjang mungkin memiliki, sebagai salah satu fungsinya, pengurangan beban memori kerja. Pemilihan skema tertentu dalam situasi tertentu biasanya dilakukan secara otomatis dan cepat. Kesan pertama kita tentang orang asing (yang dikatakan paling penting), pemahaman kita tentang film, fiksi, musik, humor, atau seni dipandu oleh struktur pengetahuan skematik domain spesifik yang kita peroleh. 

Skema memandu ingatan kita tentang berbagai peristiwa masa lalu. Ingatan kita biasanya menyimpan inti dari suatu situasi atau peristiwa sesuai dengan pengetahuan skematis kita mengenai hal tersebut. Skema mendefinisikan apa yang dikodekan dan disimpan. Saat mengingat peristiwa tersebut, kami membuat skema instantiasi mengisi informasi yang hilang dan menyimpulkan komponen yang tidak tersedia menggunakan skema kami untuk acara tersebut. Kadang-kadang penarikan kembali seperti itu dapat menghasilkan berbagai distorsi yang sesuai dengan skema atau harapan kita (misalnya, penarikan kembali adegan pengadilan prosedur dari film dan cerita fiksi dengan saksi yang mengingat detail yang sebenarnya belum mereka saksikan). Struktur pengetahuan skematik dapat dinilai secara empiris, misalnya dengan meminta siswa mengelompokkan masalah ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan; untuk mengkategorikan masalah setelah hanya mendengarkan sebagian teks; memberikan jawaban atas permasalahan ketika kata-kata isi digantikan dengan kata-kata yang tidak masuk akal; untuk memecahkan masalah ketika materi dalam teks bersifat ambigu; untuk membedakan permasalahan dengan menggunakan prinsip nominasi; mengingat kembali permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya; untuk mengidentifikasi informasi mana dalam masalah yang diperlukan dan cukup larutan; dan untuk mengklasifikasikan masalah berdasarkan apakah teks setiap masalah memberikan informasi yang cukup, hilang atau tidak relevan untuk solusi ('pengeditan teks') (Low & Over, 1992). Struktur pengetahuan skematis yang diperoleh sebelumnya adalah faktor terpenting yang mempengaruhi pembelajaran materi baru. Pemahaman siswa terhadap suatu instruksi berarti pembuatan skema familiar yang sesuai yang memungkinkan dia mengasimilasi informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya. 

Kegagalan untuk memahami instruksi mungkin disebabkan oleh kurangnya skema yang sesuai dalam LTM, oleh kurangnya isyarat yang cukup dalam situasi untuk memperoleh skema, atau oleh pembelajar yang menerapkan skema yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh instruksi. Skema siswa yang sudah ada sebelumnya sering kali menolak perubahan: segala sesuatu yang tidak dapat dipahami dalam kerangka skema yang tersedia diabaikan atau dipelajari dengan menghafal. Penting untuk membangun pengetahuan baru di atas skema yang sudah ada atau membantu siswa memperoleh kerangka skema yang sesuai dengan menghubungkannya dengan sesuatu yang sudah diketahui. Teknik pembelajaran yang berguna bisa berupa analogi atau diagram, untuk membangun hubungan dengan pengetahuan yang ada, dan penyelenggara tingkat lanjut untuk memperoleh atau mengaktifkan skema relevan yang ada atau menyediakan skema baru (peta konsep, judul, ringkasan di awal bab, dll.). Mirip dengan sistem produksi, pendekatan berbasis skema untuk mewakili pengetahuan memberikan kerangka umum yang dapat dipakai oleh teoriteori tertentu. Dalam semua model arsitektur kognitif berbasis skema, skema dicocokkan dengan konten memori kerja untuk dikenali. Jika suatu skema cocok sebagian dengan informasi di memori kerja, maka skema tersebut akan membuat informasi lebih lanjut untuk melengkapi kecocokan tersebut. Skema yang dibuat dalam memori kerja dapat dimodifikasi atau ditata ulang, kemudian ditempatkan kembali ke dalam memori jangka panjang dan berfungsi sebagai skema baru yang lebih spesifik untuk pengenalan lebih lanjut. Teori skema tidak membedakan antara pengetahuan prosedural dan deklaratif. Instruksi untuk tindakan dapat dihasilkan dengan mencocokkan skema dengan situasi dan menambahkan informasi yang hilang. Misalnya, mengenali suatu situasi sebagai skema untuk menyelesaikan persamaan aljabar linier sederhana dan mengenali nilai slot yang sesuai akan memberikan arahan untuk operasi yang diperlukan. Aturan produksi dapat dianggap sebagai bentuk pengetahuan skematis. Ada kecenderungan ke arah konvergensi sistem produksi dan pendekatan berbasis skema dalam pendekatan tersebut. Misalnya, Koedinger dan Anderson (1990) mengintegrasikan dua pendekatan dengan membangun model komputasi (gaya sistem produksi) untuk menyelesaikan masalah geometri menggunakan struktur pengetahuan berbasis skema. Skema ('skema konfigurasi diagram') digambarkan sebagai kelompok fakta geometri yang dikaitkan dengan gambar geometris prototipe tunggal. Dalam buku ini, struktur pengetahuan skematis akan digunakan sebagai unit dasar dan bentuk representasi pengetahuan yang berlaku dalam memori jangka panjang. 

Referensi

Kalyuga, S. 2009. Cognitive Load Factors in Instructional Design for Advanced Learners. New York: Nova Science Publishers

47 Komentar

  1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Ntar saya Pak pada materi di atas memberikan pemahaman kepada kita tentang hubungan kognitif, sekma dan memori kerja. Di mana guru perlu membantu siswa dan mengaitkannya pengetahuan baru dengan segmen yang sudah diketahuinya. Pertanyaan saya Pak dalam teori ini Bagaimana peran pengalaman siswa sebelumnya dalam memahami konsep baru?🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Lestari Pinang
      NPM : 2386206081
      Kelas : 5D PGSD

      Izin menjawab, dalam teori beban kognitif pengalaman siswa sebelumnya sangat penting untuk memahami konsep baru. Cara pengalaman sebelumnya mempengaruhi pemahaman konsep baru dengan mengurangi beban kognitif saat memahami konsep baru, kemudian pengalaman sebelumnya juga membantu mengoptimalkan penggunaan memori kerja dengan menyediakan skema yang sudah terorganisir, sehingga siswa dapat lebih mudah memproses konsep baru.
      Semoga membantu.

      Hapus
    2. Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Hai isdi izin menjawab ya , pengalaman siswa sebelumnya memang sangat berperan dalam memahami konsep baru , karena pengalaman itu menjadi dasar akan terbentuknya skema atau pola pengetahuan dalam pikiran mereka , ketika siswa menerima informasi yang baru , otak akan mencocokkannya dengan skema yang udah ada , jika skema yang sesuai itu sudah terbentuk dari pengelaman sebelumnya, maka siswa akan lebih mudah memahami suatu materi karena informasi yang baru bisa langsung melekat pada pengetahuan yang lama , ini membuat beban memori kerja akan terasa lebih ringan , namun jika siswa belum memiliki pengalaman atau skema yang relevan , mereka akan lebih cepat bingung atau salah paham karena memori kerja harus memproses semuanya dari nol , karena itu seorang guru perlu mengaitkannya dengan materi yang baru dengan adanya pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa agar proses belajar nya lebih efektif dan lebih bermakna .

      Hapus
    3. Nama: Rismardiana
      NPM: 2386206025
      Kelas: 5B PGSD

      Hallo isdiana saya izin menjawab dari pertanyaanmu, jadi menurut saya peran pengalaman sebelumnya itu penting banget, ya Isdi
      Ibaratnya gini, pengalaman itu “jangkar” buat mengaitkan konsep baru biar nggak melayang-layang di kepala.
      Kalau siswa sudah punya sedikit gambaran atau skema dasar, konsep baru jadi lebih cepat nyangkut, lebih mudah dipahami, dan nggak bikin memori kerja kepenuhan.
      Tapi kalau pengalaman sebelumnya minim atau salah, ya konsep barunya jadi susah masuk bahkan bisa bikin mereka salah paham.

      Jadi pada intinya pengalaman awal adalah Fondasi, konsep baru tinggal nempel di atasnya. Guru tinggal pastikan fondasinya kuat dulu.
      mungkin itu saya yang saya ketahui terimakasih.

      Hapus
  2. Mohon maaf Pak izin membenarkan kalimat di atas maksudnya tanggapan saya Pak🙏

    BalasHapus
  3. Nama : Putri Lestari Pinang
    NPM : 2386206081
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menambahkan Pak mengenai skema sebagai struktur kognitif sesuai dengan pemahaman saya, betul skema seperti kerangka kerja mental yang membantu kita memahami dan mengorganisir informasi. Skema seperti sebuah folder dalam ingatan kita, tempat kita menyimpan informasi dan pengalaman hidup yang telah kita lalui. Saat kita dapat informasi baru, skema membantu kita mengkategorikan dan mengorganisir informasi itu, sehingga membantu kita untuk membuat hubungan antara informasi baru dengan informasi yang sudah ada dalam ingatan kita. Misalnya, saat kita belajar tentang konsep baru, skema menolong kita memahami bagaimana sih konsep itu dengan konsep lain yang sudah kita tahu. dengan demikian, kita bisa dapat memahami informasi baru dengan lebih baik dan mengingatnya lebih lama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Saya sangat setuju dengan Tanggapan putri dan sangat tepat sekali karena menunjukkan pemahaman yang baik tentang konsep skema , penjelasan bahwa skema itu sepeti folder mental yang menyimpan pengalaman dan sebuah informasi sebelumnya sangat sesuai dengan teori kognitif , memang benar juga bagaimana skema itu membantu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang lama , sehingga proses memahami dan mengingat akan menjadi lebih mudah .

      Hapus
  4. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Izin menanggapi pak, menurut saya tulisan pada materi ini sangat membuka wawasan tentang bagaimana otak atau pemikiran kita memproses informasi. Bagian tentang peran skema benar-benar membuat saya berpikir ulang cara belajar yang selama ini saya lakukan. Kadang saya merasa cepat lupa saat belajar hal baru, dan ternyata itu bisa jadi karena beban kognitif yang terlalu tinggi. Penjelasan di atas membantu saya memahami pentingnya menghubungkan pengetahuan baru dengan yang sudah saya pahami sebelumnya🙏🏻

    BalasHapus
  5. Nama:Elisnawatie
    Kelas:VD
    NPM:2386206069

    website ini sangat membantu pak, Saya jadi paham dengan materi ini, yaitu tentang teori skema yang menjelaskan bagaimana pengetahuan tersimpan dan digunakan dalam memori kita. Intinya, skema membantu kita memahami dan mengingat peristiwa berdasarkan pengalaman atau pengetahuan sebelumnya. Ketika mempelajari hal baru, kita mengaitkannya dengan skema yang sudah ada agar lebih mudah dipahami dan diingat. Jika skema yang sesuai tidak ada, maka proses belajar bisa terhambat. Oleh karena itu, guru atau pengajar perlu membantu siswa membangun atau menyesuaikan skema melalui analogi, diagram, atau peta konsep agar pemahaman menjadi lebih efektif.

    BalasHapus
  6. Laman ini menguraikan bagaimana sistem dalam otak bagian skema bekerja, skema bekerja dengan cara mengklasifikasi informasi berdasarkan kegunaanya. Struktur dalam skema bahkan mewakili mekanisme utama untuk mengektraksi makna dari informasi baru, bisa memperoleh dan menyimpan pengetahuan, dan menghindari keterbatasan dalam bekerja.
    Skema ini juga merupakan salah satu unit kognitif yang mewakili tingkat organisasi yang lebih tinggi daripada sekadar kumpulan komponen tingkat rendah yang sederhana.
    Pada tingkat deskripsi psikologi juga representasi pengetahuan skematis tingkat tinggi abstrak manusia dalam memori jangka panjang, iya dapat memandu ingatan kita tentang berbagai peristiwa masa lalu.

    Jadi menurut saya skema ini sangat penting dalam representasi otak karena jika dilihat dari uraian di laman ini banyak sekali manfaat dan keterlibatannya dalam pemikiran, pengingatan, pengumpulan informasi, dan banyak kumpulan pengetahuan yang terdapat dalam skema ini.

    BalasHapus
  7. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas: 5B PGSD

    Setelah saya membaca mater ini, ternyata materi ini menyajikan uraian/penjelasan yang sangat mendalam dan komprehensif/lengkap mengenai bagaimana struktur pengetahuan skematis (schema) bertugas penting dalam proses belajar menuntut Cognitive Load Theory (CLT). Melalui adanya pembentukan skema, beban/keluhan kognitif yang awalnya tinggi dapat dikurangi sebab informasi baru tidak lagi diproses secara terpisah tetapi sebagai bagian struktur pengetahuan yang sudah mapan dalam long-term memory.

    BalasHapus
  8. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas: 5B PGSD

    Setelah saya baca materi ini, pada materi diatas memberikan pemahaman yang cukup menarik yaitu mengenai bagaimana ingatan dan persepsi manusia sering kali dibentuk oleh skema yang telah ada. Proses mengingat bukanlah tindakan pasif, melainkan rekonstruksi aktif berdasarkan adanya pengaruh skematis/terencana yang dimiliki oleh seseorang. Di dalam konteks pendidikan, pemahaman pada materi diatas ini sangat penting sebab menunjukkan bahwa pembelajaran baru tidak bisa dilepaskan dari karangka pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa, dan oleh karena itu sebaiknya pengajaran dirancang/disusun agar dapat memeperbaiki ataupun memperluas skema yang sudah ada, bukan sekedar menambahkan informasi baru.

    BalasHapus
  9. Setelah saya melihat materi bapak, saya merasa materi bapak tentang Struktur Pengetahuan Skematis ini sungguh mengenai bagaimana otak kita benar-benar bekerja. Bagian yang saya sukai adalah penjelasan dari Sweller (2003, 2004) yang menyebutkan bahwa skema ini muncul selama evolusi sebagai cara untuk menyediakan struktur pada elemen-elemen yang ditangani oleh memori kerja. Ini logis sekali. Jadi, ketika kita dihadapkan pada situasi tersruktur, skema yang ada di memori jangka panjang berfungsi seperti 'paket kompresi' yang memungkinkan kita memproses informasi dalam jumlah besar seperti satu unit meski isinya banyak komponen tingkat rendah. Dengan cara ini, beban memori kerja kita jadi berkurang drastis, sehingga kita bisa fokus pada masalah baru.

    BalasHapus
  10. Setelah saya mempelajari lagi Materi ini saya semakin tahu materi bapak telah memberikan pemahaman yang sangat jelas mengapa terkadang mahasiswa mengalami kesulitan saat belajar, terutama pada konsep yang benar-benar baru. Saya sangat tertarik pada paragraf yang membahas tentang kegagalan untuk memahami instruksi. Ternyata, kegagalan ini bisa disebabkan karena kurangnya skema yang sesuai di memori jangka panjang, atau malah karena kita menerapkan skema yang berbeda dari yang dimaksudkan instruksi. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran bukan sekadar menumpuk informasi, tetapi proses aktif mencocokkan, memodifikasi, atau bahkan menolak informasi baru agar sesuai dengan kerangka skema yang sudah ada. Jadi, membangun pengetahuan baru di atas skema lama itu krusial.

    BalasHapus
  11. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Materi ini menjelaskan bahwa struktur pengetahuan manusia itu pada dasarnya tidak tersusun rapi seperti yang sering dibayangkan , menurut Norman , pikiran kita bekerja dengan struktur mental yang sebenarnya sangat berantakan , tidak lengkap , dan penuh celah , namun justru dengan cara itulah otak mampu memproses dan memahami banyak sekali informasi secara fleksibel , inti utamanya kini berada pada konsep skema yaitu struktur pengetahuan dalam memori jangka yang panjang , skema ini yang membantu kita mengklarifikasikan informasi , memaknai pengalam baru dan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya .

    Skema berfungsi seperti “folder mental “ yang memudahkan otak untuk mengelola segala informasi , karena skema digunakan sebagai satu unit di dalam memori kerja , otak tidak perlu memproses setiap detail kecil secara terpisah , ini alasan mengapa seseorang yang ahli itu dapat memahami masalah yang kompleks dengan cepat , sedangkan pemula cenderung merasa kewalahan , ahli memiliki skema yang besara dan yang kuat sedangkan pemula baru memiliki potongan - potongan kecil yang belum terorganisir , selain itu skema itu berkembang secara non linear yang artinya , Skema itu tidak terbentuk dengan proses yang lurus , tetapi juga muncul dari penggabungan banyak elemen yang kecil hingga membentuk struktur pengetahuan dengan tingkat tinggi yang lebih kompleks sangat mirip seperti atom yang membentukk molekul sehingga dapat menjadi sistem yang biologis .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Izin menambahkan , bahwa kegagalan pada siswa untuk memahami pelajar itu bukan berarti mereka tidak mampu , tetapi sering sekali karena mereka belum memiliki skema dasar yang sesuai atau mereka sedang menggunakan skema yang salah untuk situasi tertentu , terkadang instruksi yang diberikan guru juga tidak cukup membantu siswa untuk “memanggil” skema yang relevan , karena itu , peran skema itu sangat menentukan keberhasilan dalam proses belajar , ketika skema tidak tersedia maka siswa akan cenderung hanya menghafal tanpa benar-benar memahami , dan pentingnya gimana strategi pembelajaran seperti penggunaan analogi , diagram , peta konsep dan ringkasan awal bab untuk membantu membangun atau mengaktifkan skema yang relevan , strategi - strategi ini membuat informasi baru lebih mudah melekat pada pengetahuan lama sehingga beban memori kerja menjadi lebih kecil , dan menariknya juga skema itu dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bisa mengingat peristiwa , bahkan juga bisa menyebabkan ingatan yang keliru , karena otak sering “ mengisi bagian yang hilang “ berdasarkan ekspektasi .

      Hapus
    2. Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Saya juga sebagai mahasiswa bisa melihat bahwa materi ini memberikan landasan yang kuat tentang pentingnya membangun skema pengetahuan yang tepat , pembelajaran itu bukan hanya menerima informasi , tetapi juga membangun struktur mental yang mampu mengorganisasikan informasi tersebut secara efisien , dan mengembangkan strategi belajar yang lebih efektif, seperti mengaitkannya dengan materi baru dengan pengalaman yang sebelumnya , membuat ringkasan yang terstruktur , dan bisa memahami konsep inti sebelum mempelajari secara detailnya .

      Terutama untuk mahasiswa pendidikan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan kognisi materi ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana cara belajar yang benar - benar efektif dan bukan hanya sekedar membaca atau menghafal saja , tetapi juga dapat membangun dan memperkuat skema pengetahuan itu secara bertahap .

      Hapus
  12. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Izin bertanya pak dan teman teman semua , di dalam materi ini menekankan bahwa skema sering terbentuk secara “berantakan “ dan tidak terstruktur rapi , menurut bapa dan teman teman semua , bagaimana sebagai seorang pendidik bisa menyesuaikan metode pengajaran agar lebih sesuai dengan cara kerja skema yang tidak linear tersebut ? 🙏🏻☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Maya Apriyani
      Npm: 2386206013
      Kelas: V.A

      izin menjawab pertanyaan dari kak oktavia
      Menurut saya yang bisa dilakukan sebagai pendidik dalam menyesuaikan skema kita yang berantakan dengan pembelajaran
      1. Lagi guru kita harus bangun pengetahuan awal mereka itu tidak hanya dalam sekali pembelajaran tetapi terus berulang-ulang kali. Tapi dengan tingkat yang berbeda seperti pembelajaran matematika itu biasanya kan kita di kelas 2 misalnya diajarkan penjumlahan lalu di tiga ataupun empat kita diajarkan perkalian Nah itu kan tentunya membentuk membutuhkan pemahaman skema penjumlahan yang baik.
      2. Kemudian pada saat siswa melakukan kesalahannya dari situ siswa dapat memperbaiki kemudian membangun skema mereka dan berpikir kritis
      3. Kemudian pada saat pembelajaran sebagai guru kita harus selalu menghubungkan pengetahuan yang sudah ada sejak awal pada mereka dikaitkan dengan pembelajaran yang baru.
      terima kasih

      Hapus
    2. Nama:Elisnawatie
      Npm:2386206069
      kelas:VD

      Haloo Oktavia izin menjawab yaa,Menurut aku Skema belajar anak itu memang sering tidak rapi dan tidak berurutan. Mereka kadang mengingat sebagian, lalu lupa, lalu menghubungkan lagi dengan pengalaman baru. Jadi sebagai guru, kita perlu menyesuaikan cara mengajar supaya lebih fleksibeldan mengikuti cara berpikir mereka.
      Beberapa cara yang bisa dilakukan itu seperti
      1.Berikan contoh nyata
      Anak lebih mudah menghubungkan konsep baru dengan pengalaman sehari-hari.
      2. Ajak siswa berdiskusi
      Dengan cerita dan tanya jawab, anak bisa menyusun sendiri pemahamannya sedikit demi sedikit.
      3. Gunakan berbagai cara penyajian
      Misalnya lewat gambar, permainan, percobaan, atau video, tidak hanya lewat buku dan hafalan.
      4. Berikan kesempatan mencoba dan salah
      Dari kesalahan, siswa justru bisa memperbaiki skema yang masih kacau.
      5. Hubungkan materi baru dengan materi lama
      Ingatkan kembali konsep sebelumnya supaya hubungan antar ilmu makin kuat.Intinya, guru tidak harus memaksa siswa belajar secara lurus dan sempurna. Justru dengan memberi ruang untuk bereksplorasi dan membangun pemahaman sendiri, skema mereka akan berkembang lebih baik.

      Hapus
  13. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menjawab yaa Piaa

    Menurut pemahaman yang saya dapatkan nih setelah membaca artikel ini (saya searching-searching juga supaya lebih memperkuat pemahaman).

    Skema dalam pikiran anak memang sering terbentuk secara acak, tidak rapi, dan kadang lompat-lompat. Nah, tugas guru bukan memaksa skema itu jadi lurus kaya jalan tol 😀, tapi justru menyesuaikan cara mengajar agar cocok dengan pola pikir yang lebih rapi dan engga berantakan.

    Caranya bisa dengan memberi banyak contoh nyata, cerita, atau aktivitas yang beragam, sehingga anak bebas menghubungkan informasi yang mereka dapat dari guru sesuai dengan cara mereka sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nabilah Aqli Rahman
      NPM : 2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Guru juga bisa pakai cara pertanyaan terbuka, diskusi kelompok, atau permainan sederhana supaya anak menemukan hubungan konsep-konsep dengan cara yang dekat sama kehidupan mereka.

      Dengan begituu, walaupun skema mereka berantakan, proses belajar tetap seru, bermakna, dan pelan-pelan skema itu bakal semakin terstruktur seiring dengan pengalaman belajar yang bertambah! cmiiw 😀🙌

      Hapus
  14. Nama:bella ayu pusdita
    Kelas:5d
    Nim:2386206114
    Izin pak mau tanya tentang materi yang diatas ada yang sedikit saya kurang paham Bagaimana mekanisme pattern recognition (pengenalan pola) otomatis yang cepat dalam pemilihan skema tertentu (seperti pada ahli) dapat dibedakan dan diukur secara empiris dari problem-solving prosedural yang disengaja (seperti pada pemula), khususnya dalam konteks diagnostik untuk menentukan apakah beban kognitif yang dirasakan oleh siswa adalah beban ekstrinsik atau intrinsik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Hallo bella izin menjawab. Menurut aku, pattern recognition itu kayak kemampuan otak buat langsung ngeh sama pola tertentu karena kita udah sering ketemu hal yang mirip sebelumnya. Jadi kalau orang yang sudah ahli, mereka bisa cepat milih skema yang pas tanpa mikir ribet. Beda sama pemula yang biasanya harus ngikutin langkah-langkah dulu karena belum punya skema yang kuat. Dari cara orang nyelesain masalah itu kita bisa lihat juga apakah beban kognitif yang dirasain itu dari susahnya materi itu sendiri beban intrinsik atau dari cara penyampaiannya yang bikin tambah bingung beban ekstrinsik.

      Terimakasih😊

      Hapus
    2. Nama: Rismardiana
      NPM: 2386206025
      Kelas: 5B PGSD

      hallo Bella saya izin menjawab pertanyaanmu, jadi menurut saya sebenarnya gampang bedainnya,Bel
      Kalau siswa langsung ngeh, langkahnya sedikit, jawab cepat: itu tanda skemanya udah jalan otomatis kayak ahli.
      Kalau masih lama, bingung, langkahnya muter-muter: itu berarti mereka masih pakai cara prosedural pemula.
      untuk melihat bebannya:
      1. Kalau yang bikin pusing itu penyajiannya ribet:beban ekstrinsik.
      2. Kalau materinya memang susah atau baru: beban intrinsik.

      Jadi cukup lihat cara mereka ngerjain + tingkat kepuyengan nya, langsung ketahuan mereka lagi kerja otomatis atau masih mikir berat.
      mungkin itu saya yang saya ketahui terimakasih.

      Hapus
  15. Nama:Imelda Rizky Putri
    Npm:2386206024
    Kelas:5B

    Materi ini keren sekali karena ngajarin kita bahwa belajar itu bukan hanya soal banyak-banyakan informasi, tapi gimana cara informasi itu disusun rapi biar otak nggak “kepenuhan“ ,representasi pengetahuan yang pas misalnya lewat gambar, tabel, atau contoh yang jelas. Sehingga belajar menjadi ringan dan cepat nyangkut di kepala.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Rismardiana
      NPM: 2386206025
      Kelas: 5B PGSD

      saya sangat setuju dengan tanggapan Imel, materi ini emang keren banget, soalnya bikin kita sadar kalau otak itu bukan mesin penampung info yang bisa diisi terus tanpa aturan. Justru, makin rapi infonya disusun, makin “lega” memori kerja kita.
      Dengan cara itu, siswa nggak cuma ngehafal, tapi bener-bener nangkep. Belajar jadi lebih ringan, nggak bikin mumet, dan konsepnya lebih cepat nyangkut karena otak bisa langsung “klik” sama pola yang disajikan. Cocok banget buat ngajarin materi yang rumit supaya terasa lebih masuk akal dan nggak nguras energi.
      terimakasih.

      Hapus
  16. Membaca laman ini menyadarkan saya bahwasannya ketika kita belajar tapi kita tidak bisa memberikan struktur pemahaman kita secara jelas sama saja kita membuang waktu kita untuk membentuk pengetahuan yang berantakan, ceroboh ,dan tidak lengkap, serta tidak jelas untuk kita gunakan di saat kita membutuhkannya,bahkan kita bisa jadi tidak bisa sama sekali menggunakan informasi dari bacaan yang telah kita baca karena ,kita tidak menyimpannya secara struktural dalam otak kita.
    Namun ketika kita bisa menciptakan struktur pengetahuan yang baik dalam otak kita maka dari informasi atau bacaan yang kita peroleh kita dapat menyimpan informasi tersebut dalam jangka panjang, dan hanya menyimpan informasi yang penting saja dalam otak kita supaya otak kita tuh tidak penuh nah itu tadi fungsinya struktur pengetahuan yang baik yang telah kita ciptakan, selain itu juga kalau kita sudah bisa menciptakan struktur pengetahuan yang baik kita dapat meningkatkan kekuatan memori, dapat mengingat informasi, dapat menyimpan pengetahuan yang panjang di memori jangka panjang dan bisa kita terapkan atau aplikasikan di saat kita butuh.
    Di laman ini juga saya mendapatkan informasi baru bahwasannya skema ini ternyata menyimpan inti dari suatu situasi atau peristiwa masa lalu yang kita alami, di sini skema dijelaskan untuk bisa mendefinisikan bagaimana kode yang disimpan ketika kita mengingat peristiwa masa lalu tersebut. Nah di sini berarti ketika kita mengingat masa lalu skema ini berperan penting untuk kembali mengisi informasi yang hilang dan menyimpulkan komponen yang tersedia dengan mendefinisikan apa yang dikodekan dan disimpan dalam otak manusia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. WAHHHH........... SAYA SETELAH MEMBACA KEMBALI KOMENTAR SAYA TENTANG STRUKTUR PEMAHAMAN YANG KITA SUSUN SECARA JELAS SAAT KITA MEMBACA ATAUPUN MENDAPATKAN INFORMASI TERNYATA, PADA SAAT SAYA INGAT KEMBALI UNTUK DIKAITKAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERARTI BISA DIARTIKAN DENGAN :
      KETIKA KITA MENDAPATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA NAH DI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ITU KAN BIASANYA ADA RUMUS ,KONSEP ,PENERAPAN RUMUS DAN LAIN SEBAGAINYA. NAH DI SITU KALAU KITA TIDAK BISA MENGINGAT ATAU MEMASUKKAN CARA PENYELESAIAN SOAL SECARA STRUKTURAL BAIK ITU PENGGUNAAN RUMUS DARI LANGKAH AWAL SAMPAI LANGKAH AKHIR ITU SAMA SAJA KITA MEMBUANG WAKTU KITA UNTUK MEMPELAJARI RUMUS TERSEBUT KARENA, KITA TIDAK MEMASUKAN CARA PENYELSAIAN SECARA STRUKTURAL KEDALAM OTAK TAPI,, KETIKA KITA BISA MEMAHAMI RUMUS TERSEBUT DAN PENERAPANNYA ATAU SUSUNAN PENYELESAIANNYA DARI AWAL SAMPAI AKHIR SECARA STRUKTURAL KITA BISA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL TERSEBUT DENGAN BAIK KARENA KITA MEMAHAMI BAGAIMANA KONSEP DAN PENERAPAN RUMUS TERSEBUT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SECARA STRUKTURAL..

      Hapus
  17. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Setelah saya baca materi di atas materi ini intinya bilang kalau pengetahuan dalam otak manusia itu bentuknya nggak rapi, malah cenderung berantakan dan gak lengkap tapi justru dari struktur yang berantakan itu otak bikin skema supaya kita bisa cepat paham sesuatu skema ini semacam jalan pintas biar informasi baru bisa nyambung sama pengetahuan lama. Jadinya otak itu nggak kerja terlalu berat karena beberapa hal yang bisa dianggap satu paket. makanya orang bisa cepat mengenali pola tanpa harus mikir dari nol tiap kali.

    BalasHapus
  18. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Materi ini yang menarik di dalamnya kalau materi ini ngejelasin skema itu terbentuk secara nonlinear, nggak urut, dan sering muncul dari pengalaman kecil-kecil yang numpuk. Lama-lama, pengalaman itu ngehasilin pengetahuan tingkat tinggi yang lebih terorganisir. Ini yang ngebantu otak untuk mengatasi keterbatasan memori kerja yang gampang penuh skema ini bikin potongan informasi bisa digabung jadi satu unit, jadi lebih hemat ruang. Ini alasan kenapa makin sering latihan, makin gampang kita ngerti suatu tanpa berpikir keras.

    BalasHapus
  19. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Materi ini juga nunjukin kenapa orang bisa beda-beda dalam memahami sesuatu titik kalau kita belum punya skema yang pas, ya kita gampang bingung atau salah nangkep maksudnya. Kadang malah orang tetap nempel sama skema lamanya walau udah nggak cocok, jadi susah terima hal baru. Makanya pembelajaran sering mentok bukan karena siswa nggak mau, tapi mereka skemanya belum terbentuk. Bagian ini ngingetin kita bahwa belajar itu bukan sekedar Mbak info, tapi ngebangun struktur pengetahuan yang nyambung

    BalasHapus
  20. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Izin bertanya kalau skema ini punya peran penting dalam mengurangi beban kognitif Apa strategi paling ampuh supaya siswa bisa cepat ngebangun skema yang benar dan tahan lama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nur Sinta
      NPM: 2386206033
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan Andi Nurfika
      Jadi kalau menurutku ya, biar siswa bisa cepat membangun skema yang benar dan tahan lama, kuncinya itu bukan di seberapa banyak materi yang diberikan oleh guru, tapi bagaimana pengalaman belajarnya dibuat bermakna. Yang penting, materi baru itu jangan data sebagai sesuatu yang asing banget, lebih enak kalau dikaitkan dulu sama hal yang mereka sudah mereka kenal. Misalnya mau belajar pecahan, kita mulai dari cerita berbagi makanan dulu bukan langsung ke angka dan garis-garis di buku dari situ biasanya siswa jadi 'ngeh' sama materi. Terus jangan buru-buru masuk ke rumus kalau langsung rumus siswa sering cuman hafal tapi tidak paham, lebih baik pakai benda nyata, gambar atau contoh sehari-hari dulu, baru pelan-pelan ke simbol sama satu lagi kasih mereka kesempatan buat mikir sendiri, walaupun jawabannya belum tentu langsung benar. Justru dari salah itu biasanya skemanya jadi lebih kuat, fleksibel serta tahan banting dan yang paling penting, materi itu sering dipakai lagi disituasi yang beda-beda. Jadi bukan cuman mengulang soal yang mirip, lebih bagus kalau diulang lewat bentuk soal yang berbeda, cerita yang berbeda atau situasi yang berbeda, dari situ skema siswa jadi lebih awet dan tidak gampang lupa jika diterapkan dengan benar insyaAllah skema siswa bisa tahan banting, tahan lama dan kuat, baik sekian jawaban dari saya maaf bila ada salah kata ya...

      Hapus
    2. Nama: Rismardiana
      NPM: 2386206025
      Kelas: 5B PGSD

      okey Fika saya izin menjawab dari pertanyaanmu, jadi menurut saya strategi paling ampuh biar siswa cepat ngebangun skema yang benar itu sebenarnya simpel.Misalkan guru bisa kasih contoh yang jelas, latihan yang bervariasi, dan ajak mereka mikir ulang cara mereka nyelesaiin sesuatu.
      Jadi, awalnya guru kasih penjelasan yang rapi dan langkahnya urutan, biar otak mereka punya langkah awal.
      Habis itu, kasih latihan yang mirip-mirip tapi sedikit beda situasinya, supaya mereka belajar nangkep polanya, bukan cuma hafal.
      Terakhir, ajak mereka refleksi santai kayak, “Tadi kamu milih cara itu kenapa?”

      Kalau pola ini konsisten, skema mereka bakal kebentuk lebih cepat, lebih kuat, dan dipakai otomatis tanpa mikir berat lagi.
      Jadi itu saja menurut pendapat saya terimakasih.

      Hapus
  21. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Menurut pemahaman saya, materi ini menjelaskan tentang bagaimana pengetahuan disimpan, diolah dan direpresentasikan di dalam pikiran serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi proses belajar siswa. Pengetahuan dalam otak tersimpan dalam bentuk skema nah skema ini membantu meringankan beban pikiran karena informasi yang rumit bisa diproses sebagai satu kesatuan, jadi sebagai guru kita perlu menyajikan materi lewat contoh yang konkret seperti gambar, diagram dan simbol karena berpengaruh terhadap mudah atau sulitnya siswa memahami materi. Jika informasi disampaikan terlalu banyak sekaligus itu tidak baik bagi memori kerja siswa bisa kelebihan beban yang akan menyebabkan mereka menjadi bingung karena itu, pembelajaran sebaiknya disusun bertahap, sederhana dan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, pada dasarnya materi ini menjelaskan pentingnya cara guru menyajikan informasi agar tidak membebani pikiran siswa dan membantu mereka lebih mudah memahami pelajaran.

    BalasHapus
  22. Nama : Dita Ayu Safarila
    Kelas : 5 C
    NPM : 2386206048
    Menurut saya sebagai calon guru pemahaman tenang materi ini penting. Kita harus merancang pembelajaran yang tidak hanya menyajikan informasi,tetapi juga membantu siswa membangun dan mengintegrasikan pengetahuan yang kuat secara bertahap. Tujuannya adalah mempermudah mereka dalam memproses materi yang kompleks dan fokus pada pemahaman mendalam.

    BalasHapus
  23. Nama : Dita Ayu Safarila
    Kelas : 5 C
    NPM : 2386206048
    nah tadi kan saya ada bahas penting membangun skema pada siswa,kira kira teman teman atau bapak bisa kasih saya masukan strategi pengurangan beban kognitif yang paling sederhana dan efektif yang bisa kita tetap saat menjelaskan konsep baru atau materi baru kepada siswa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Rismardiana
      NPM: 2386206025
      Kelas: 5B PGSD

      izin menjawab dari pertanyaan Dita,dari yang saya ketahui strategi paling sederhana dan efektif itu sebenarnya pecah jadi kecil-kecil dulu.
      Jadi waktu jelasin konsep baru, jangan langsung kasih semuanya sekaligus. Mulai dari bagian yang paling dasar, kasih contoh yang dekat dengan kehidupan siswa, baru pelan-pelan naik ke konsep yang lebih rumit.
      Bisa juga pakai visual simpel, atau langkah-langkah jelas biar otak mereka nggak kerja terlalu keras.

      pada intinya bikin info rapi, bertahap, dan nggak bikin kaget.
      Dengan cara itu, beban kognitif turun, tapi pemahaman malah naik.
      Terimakasih.

      Hapus
  24. Nama: Rismardiana
    NPM: 2386206025
    Kelas: 5B PGSD

    baik pak setelah saya baca, materinya ini ngingetin kita kalau otak itu nggak suka ribet. Makanya dia bikin skema kayak folder otomatis yang ngegabungin pengalaman, pengetahuan, dan pola-pola yang pernah kita lihat. Jadi kalau ada informasi baru lewat, otak tinggal nyocokin: “Eh, ini mirip yang dulu-dulu, masukin sini aja.” Itu sebabnya kita bisa cepat ngerti sesuatu tanpa harus mikir dari nol setiap waktu.
    Yang menariknya, skema ini justru kebentuk dari pengalaman yang kadang random. Dari hal-hal kecil kayak sering lihat motor mogok, sampai hal besar kayak belajar matematika. Lama-lama semua itu jadi pola yang bikin kita lebih gampang memahami hal baru, meski konteksnya beda-beda. Otak kayak bilang, “Santai, gue udah pernah lihat model begini.”

    BalasHapus
  25. Nama: Rismardiana
    NPM: 2386206025
    Kelas: 5B PGSD

    ijin menambahkan pak, nah jadi benar juga kalau info datang berantakan, otak langsung panik. Makanya penting banget materi dibuat rapi, step-by-step, biar memori kerja nggak kepenuhan. Apalagi buat siswa yang masih dasar mereka belum punya folder-folder lengkap. Jadi kalau guru asal lempar prosedur, konsep, dan tugas sekaligus, ya jelas mumet dong.
    jadi intinya skema itu kayak sistem navigasi dalam otak. Selama gurunya bantu ngerapihin informasi, sambungin ke pengalaman yang udah ada, dan kasih contoh yang relatable, otak siswa bisa bernapas dan belajarnya jauh lebih enteng.

    BalasHapus
  26. Nama: Rismardiana
    NPM: 2386206025
    Kelas: 5B PGSD


    izin bertanya pak dan teman-teman sekaligus, Kalau skema siswa sering menolak info baru yang nggak cocok, strategi apa yang paling pas supaya mereka tetap terbuka sama konsep yang lebih akurat?🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Hallo rismardiana izin menjawab yh. Menurutku wajar kalau skema lama bikin siswa menolak info baru yang terasa nggak cocok, karena otak cenderung milih hal yang sudah dikenal. Supaya mereka tetap terbuka, kita bisa mulai dengan kasih contoh atau pengalaman yang bikin mereka nyadar pelan-pelan kalau pemahaman awalnya kurang tepat, misalnya lewat demonstrasi atau analogi yang dekat dengan kehidupan mereka. Terus, aktifin dulu pengetahuan yang relevan sebelum masuk materi baru, kayak diskusi ringan atau lihat gambar biar mereka punya pijakan yang jelas. Yang penting, jangan langsung bilang mereka salah, tapi ajak mereka bandingin antara yang mereka tahu dan konsep baru, karena biasanya dari situ mereka bisa ngerti sendiri mana yang lebih masuk akal. Dengan cara yang nyaman dan nggak menghakimi, mereka bakal lebih siap buat nerima dan ngebangun skema yang lebih akurat.

      Terimakasih😊

      Hapus
  27. Nama : Aprilina Awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2386206113

    Materi di atas menjelaskan bagaimana cara otak kita bekerja ketika menerima dan mengolah informasi. Penjelasannya cukup lengkap, terutama tentang peran skema dalam memori jangka panjang dan memori kerja. Intinya, otak kita punya kapasitas yang terbatas untuk memproses informasi baru, sehingga keberadaan skema sangat membantu supaya kita nggak cepat kewalahan.

    Pembahasan ini menarik karena menunjukkan bahwa belajar itu bukan sekadar “mengingat banyak hal”, tetapi bagaimana informasi tersebut diatur, disusun, dan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah kita punya. Misalnya, kalau kita belajar sesuatu yang benar-benar baru tanpa kaitan dengan yang sudah kita tahu, memori kerja jadi cepat penuh dan akhirnya malah bingung. Tapi kalau kita punya skema yang sudah kuat, belajar jadi lebih gampang karena otak tinggal menempelkan informasi baru ke struktur pengetahuan yang sudah ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Aprilina Awing
      Kelas : 5D PGSD
      NPM : 2386206113

      Ijin menambahkan, Selain itu, materi ini juga menyoroti masalah yang sering terjadi saat seseorang tidak paham suatu instruksi. Ternyata bukan semata-mata karena orangnya kurang fokus, tapi bisa jadi karena skema sebelumnya tidak sesuai, atau instruksinya terlalu banyak dan tidak jelas. Ini penting banget terutama bagi guru atau orang yang membuat materi pembelajaran kalau penyajiannya terlalu rumit, siswa bisa mengalami cognitive overload.

      Aku juga suka bagian yang menjelaskan bahwa proses mengingat itu tidak selalu akurat. Terkadang otak kita mengisi bagian-bagian yang hilang dengan informasi yang dianggap cocok berdasarkan skema. Ini menjelaskan kenapa orang bisa salah mengingat detail sebuah kejadian.

      Hapus
  28. Nama : Aprilina Awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM :2386206113

    Ijin bertanya pak, Bagian mana kah dari materi diatas yang telah di sampaikan yang paling penting untuk diterapkan dalam proses belajar ?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak