Prinsip-Prinsip Utama dalam Pengajaran Matematika Berdasarkan Buku Principles and Standards for School Mathematics oleh NCTM

 



Buku Principles and Standards for School Mathematics yang diterbitkan oleh NCTM (National Council of Teachers of Mathematics) menetapkan enam prinsip fundamental yang harus menjadi dasar dalam pengajaran matematika. Prinsip-prinsip ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas dan relevan, serta mampu mengembangkan pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep matematika. Berikut adalah penjelasan terperinci dari keenam prinsip tersebut:

1. Prinsip Ekuitas (Equity Principle)

Prinsip ekuitas menekankan bahwa setiap siswa harus memiliki akses yang sama terhadap pembelajaran matematika yang berkualitas tinggi, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau kemampuan akademik mereka. Ini berarti bahwa guru dan sistem pendidikan harus berusaha untuk menghilangkan hambatan yang mungkin menghalangi siswa dalam mencapai potensi mereka di bidang matematika.

Namun, ekuitas bukan berarti memberikan perlakuan yang sama kepada setiap siswa. Prinsip ini menuntut pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Misalnya, siswa dengan kesulitan belajar mungkin memerlukan dukungan ekstra atau strategi pengajaran yang berbeda dibandingkan dengan siswa yang lebih mampu. Penting bagi guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran berdasarkan kebutuhan individual siswa, sambil tetap menjaga standar yang tinggi bagi semua.

Ekuitas juga berarti menciptakan lingkungan kelas yang inklusif di mana semua siswa merasa didukung dan termotivasi untuk belajar. Hal ini mencakup mengatasi stereotip gender atau ras dalam pendidikan matematika dan memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

2. Prinsip Kurikulum (Curriculum Principle)

Prinsip kurikulum menekankan bahwa kurikulum matematika harus terstruktur dengan baik, koheren, dan berfokus pada konsep-konsep inti yang penting bagi perkembangan pemahaman siswa. Kurikulum yang baik tidak hanya mencakup banyak materi, tetapi juga dirancang secara bertahap sehingga siswa dapat membangun pengetahuan mereka secara logis dari satu konsep ke konsep berikutnya.

Kurikulum yang efektif harus:

  • Terintegrasi: Konsep-konsep matematika harus disajikan secara terintegrasi, bukan sebagai bagian-bagian yang terpisah. Misalnya, aljabar, geometri, dan statistika harus dipelajari sebagai bagian dari keseluruhan pengalaman matematika, bukan sebagai topik-topik yang terisolasi.
  • Relevan: Materi yang diajarkan harus relevan dengan kehidupan siswa dan tantangan dunia nyata. Ini membantu siswa melihat bagaimana matematika dapat diterapkan dalam situasi sehari-hari dan karier masa depan mereka.
  • Koheren: Kurikulum harus mengikuti urutan logis yang memudahkan siswa untuk memahami bagaimana satu konsep matematika terkait dengan konsep lainnya. Ini penting untuk mencegah siswa menjadi bingung dan memungkinkan mereka membangun pemahaman yang mendalam dan berkelanjutan.

Kurikulum yang koheren dan relevan membantu siswa mengembangkan pemahaman konseptual yang mendalam, bukan hanya kemampuan prosedural atau kemampuan menghafal rumus.

3. Prinsip Pengajaran (Teaching Principle)

Prinsip pengajaran menekankan pentingnya strategi pengajaran yang efektif dalam memastikan bahwa siswa terlibat dalam pembelajaran dan mampu mencapai hasil yang baik. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam memahami konsep matematika dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.

Pengajaran yang efektif harus mencakup:

  • Pengetahuan yang Mendalam: Guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep matematika yang mereka ajarkan, serta bagaimana konsep-konsep tersebut dapat disampaikan dengan cara yang paling mudah dipahami oleh siswa.
  • Pembelajaran yang Aktif: Siswa harus dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, melalui diskusi, pemecahan masalah, dan eksplorasi. Ini memungkinkan mereka untuk membangun pemahaman mereka sendiri daripada hanya menerima informasi secara pasif.
  • Penyesuaian Metode: Guru harus mampu menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Ini termasuk menggunakan berbagai pendekatan untuk menjelaskan konsep, memberikan dukungan tambahan bagi siswa yang membutuhkan, dan mempercepat pembelajaran bagi siswa yang lebih maju.

Pengajaran yang baik juga mencakup penilaian formatif yang membantu guru memahami kemajuan siswa dan menyesuaikan instruksi mereka berdasarkan umpan balik yang diterima.

4. Prinsip Pembelajaran (Learning Principle)

Prinsip pembelajaran menyatakan bahwa siswa harus terlibat aktif dalam pembelajaran matematika dan memiliki kesempatan untuk membangun pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep matematika. Pembelajaran matematika yang efektif melibatkan lebih dari sekadar mengingat rumus dan prosedur. Siswa harus didorong untuk berpikir kritis, membuat hubungan antar konsep, dan memecahkan masalah.

Beberapa aspek penting dari prinsip ini termasuk:

  • Pemahaman Konseptual: Siswa harus diarahkan untuk memahami mengapa suatu rumus atau prosedur bekerja, bukan hanya bagaimana cara menggunakannya. Ini membantu mereka menerapkan matematika dalam konteks yang berbeda dan menyelesaikan masalah yang lebih kompleks.
  • Pembelajaran Berbasis Penemuan: Guru dapat mendorong siswa untuk menemukan sendiri prinsip-prinsip matematika melalui eksplorasi dan percobaan. Misalnya, siswa dapat diberikan masalah dunia nyata dan diminta untuk mencari solusi matematika yang sesuai.
  • Refleksi dan Diskusi: Siswa perlu waktu untuk merefleksikan pembelajaran mereka dan berdiskusi dengan teman sekelas. Ini memungkinkan mereka untuk menguji pemahaman mereka dan belajar dari sudut pandang orang lain.

Pembelajaran yang efektif menciptakan lingkungan di mana siswa merasa aman untuk mencoba, membuat kesalahan, dan belajar dari pengalaman mereka.

5. Prinsip Penilaian (Assessment Principle)

Prinsip penilaian menekankan bahwa penilaian harus digunakan sebagai alat untuk mendukung pembelajaran, bukan hanya sebagai cara untuk memberikan nilai atau mengukur pencapaian siswa. Penilaian yang efektif harus berkelanjutan dan memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi guru dan siswa.

Penilaian dalam pengajaran matematika dapat berbentuk:

  • Penilaian Formatif: Penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang membantu mereka memperbaiki pemahaman.
  • Penilaian Sumatif: Penilaian yang dilakukan di akhir unit atau semester untuk mengukur pemahaman siswa secara keseluruhan.
  • Penilaian Otentik: Penilaian yang melibatkan masalah dunia nyata dan menilai kemampuan siswa untuk menerapkan matematika dalam situasi yang relevan.

Penilaian yang baik harus mencakup berbagai jenis tugas, seperti tes tertulis, proyek, diskusi, dan presentasi, untuk memberi siswa kesempatan menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang berbeda.

6. Prinsip Teknologi (Technology Principle)

Prinsip teknologi menekankan bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pembelajaran matematika. Teknologi dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang sulit, melakukan perhitungan yang kompleks, dan memberikan akses ke berbagai sumber daya pembelajaran.

Teknologi membantu:

  • Meningkatkan Pemahaman Konsep: Misalnya, software matematika dapat membantu siswa melihat representasi visual dari fungsi matematika atau geometri, sehingga mereka dapat lebih memahami bagaimana konsep tersebut bekerja.
  • Menghemat Waktu: Kalkulator atau program komputer dapat membantu siswa menyelesaikan perhitungan yang rumit, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pemahaman konsep.
  • Menyediakan Sumber Daya Tambahan: Internet dan aplikasi pembelajaran memungkinkan siswa mengakses materi tambahan yang dapat mendukung pembelajaran di kelas.

Namun, teknologi harus digunakan dengan bijaksana, sebagai pendukung pembelajaran, bukan sebagai pengganti pengajaran langsung.

50 Komentar

  1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Baik Pak di sini Saya ingin menanyakan terkait materi diatas tentang prinsip ekuitas di mana itu terkait dengan pemerataan kesempatan belajar. Pertanyaan saya pak gimana caranya memberi atau kasih bantu siswa yang masih kesulitan dalam memahami konsep matematika tanpa bikin mereka merasa tidak bisa🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:Elisnawatie
      NPM:2386206069
      Kelas:VD

      Halooo isdiana saya izin menjawab ya

      Menurut saya kita dapat memberi bantuan dengan cara menanyakan proses berpikir siswa secara lembut memberikan pertanyaan pemandu atau menyediakan alat bantu visual dan contoh kontekstual. Selain itu, penting juga memberi apresiasi pada usaha siswa bukan hanya hasilnya agar mereka tetap merasa mampu dan bersemangat untuk mencoba lagi.

      Semoga membantu😁

      Hapus
    2. Nama: Maya Apriyani
      Npm: 2386206013
      kelas: V.A

      Saya juga izin menjawab pertanyaan dari saudari isdiana yaitu Bagaimana cara guru memberi atau kasih bantuan siswa yang masih kesulitan dalam memahami konsep matematika tanpa membuat mereka merasa tidak bisa?
      Menurut pendapat saya hal yang dapat kita lakukan itu yaitu kita mendekati siswa tersebut secara individu kemudian ada saat siswa mengerjakan tugas kita menghampiri dia Lalu kita memberikan panduan tapi diusahakan kita seolah-olah tidak menunjukkan bahwa dia ini memiliki kekurangan dalam pembelajaran ini, Setelah itu kita jangan langsung menjad bahwa anak ini tidak bisa atau langsung memberikan nilai buruk Tetapi kita memberikan pembangunan pembangunan yang positif agar ia termotivasi untuk semangat lagi, kemudian sebagai guru kita juga memberikan dia pujian-pujian setiap kali ia melakukan langkah kecil hal tersebut akan membuat dia lebih percaya diri

      Hapus
    3. Hallo ka Isdi saya izin menjawab pertanyaanya ya
      Sebagai calon pendidik ini merupakan suatu tantangan juga karena kita diminta untuk memberikan masukan dan arahan kepada siswa yang masih memiliki kesulitan dalam memahami konsep matematika.
      Nah kalau menurut saya mengatasi masalah siswa yang mengalami kesulitan ini guru pertama-tama mencari tau dulu nih bagaimana gaya belajar siswa ini, kan yang seperti kita ketahui gaya belajar siswa itu berbeda-beda ada yang visual ,auditori ,dan juga kinestetik. Nah setelah mengetahui bagaimana gaya belajar siswa ini guru mulai melakukan pendekatan dengan cara tidak menyudutkan atau tidak langsung mengatakan bahwasanya apa yang dijawab dan dikerjakan oleh siswa tersebut salah, tetapi mengidentifikasi bagaimana cara yang tepat untuk anak didik ini tidak mengalami kesulitan lagi dalam memahami konsep matematika, bisa juga mengajukan pertanyaan sederhana misalnya: bagian mana nak yang belum kamu pahami?.
      Guru juga bisa menggunakan alat peraga atau media pembelajaran yang interaktif agar dapat membantu siswa memahami konsep matematika.
      Selain itu juga menurut saya ketika kita sebagai seorang guru menemukan masalah ini kita bisa bekerja sama dengan orang tuanya, kita bisa memberikan informasi kepada kedua orang tuanya bahwasannya anaknya sedikit mengalami kesulitan mungkin bisa dibantu ketika anak didik tersebut di rumah untuk bisa diajarkan juga mengenai konsep matematika, dengan catatan kita memberitahukan secara jelas bagian mana yang tidak dimengerti atau sulit untuk dimengerti siswa tersebut. ( tentunya dengan memperhatikan juga cara penyampian kita agar tidak menyinggung perasaan orang tua siswa)
      Itu satu dari saya kah semoga bermanfaat....

      Hapus
  2. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Izin menanggapi materi di atas pak, menurut saya keenam prinsip utama dalam pengajaran matematika dari NCTM ini sangat relevan untuk diterapkan di sekolah saat ini.Dalam prinsip ekuitas menegaskan bahwa setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan belajar yang sama, sementara prinsip kurikulum dan pengajaran membantu guru menyusun pembelajaran yang bermakna dan sesuai dengan kemampuan siswa. Saya juga setuju dengan pentingnya prinsip penilaian dan teknologi karena keduanya membantu guru memahami perkembangan siswa secara menyeluruh serta membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif. Secara keseluruhan, prinsip-prinsip ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika tidak hanya tentang angka dan rumus, tetapi juga tentang membangun pemahaman, berpikir kritis, dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam belajar🙏🏻

    BalasHapus
  3. Nama:Elisnawatie
    NPM:2386206069
    Kelas:VD

    prinsip pembelajaran (learning principle) ini sangat relevan pak untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika, karena mampu menumbuhkan rasa percaya diri, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis pada siswa, serta menjadikan pembelajaran lebih aktif, reflektif, dan bermakna bagi setiap individu.
    saya juga menyadari bahwa refleksi dan diskusi antar siswa merupakan bagian penting dalam proses belajar pak , karena kegiatan tersebut membantu mereka meninjau kembali pemahamannya dan belajar dari sudut pandang orang lain. Saya juga sependapat bahwa lingkungan belajar yang aman dan mendukung sangat dibutuhkan, agar siswa tidak takut melakukan kesalahan dan justru melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar.

    BalasHapus
  4. Nama:Elisnawatie
    NPM:2386206069
    Kelas:VD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Izin bertanya pak

      Bagaimana guru bisa menyeimbangkan antara kebebasan siswa dalam menemukan konsep matematika sendiri dan keterbatasan waktu atau tuntutan kurikulum di lingkungan sekolah yang padat jadwal pembelajarannya ?

      Hapus
    2. Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Hallo elis , izin menjawab ya , guru bisa menyeimbangkan keduanya dengan memilih konsep-konsep inti saja yang dieksplorasi lewat penemuan, sementara bagian lain dijelaskan lebih langsung agar tuntutan kurikulum tetap tercapai. Sesuai Prinsip Kurikulum dan Pembelajaran NCTM, eksplorasi tidak harus dilakukan pada semua materi, tapi pada topik yang paling penting untuk pemahaman jangka panjang. Guru juga berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan penemuan agar tidak memakan waktu terlalu lama, lalu menutup dengan klarifikasi konsep. Dengan penilaian formatif dan bantuan teknologi, guru bisa cepat melihat apakah siswa sudah paham dan menyesuaikan cara mengajar tanpa keluar dari jadwal yang padat.

      Hapus
  5. Materi yang sangat fundamental, Pak. Saya jadi semakin paham bahwa keenam prinsip NCTM (Equity, Curriculum, Teaching, Learning, Assessment, dan Technology) adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisah. Gagal di satu prinsip akan mempengaruhi prinsip lainnya.

    BalasHapus
  6. Enam prinsip fundamental yang diterbitkan oleh NCTM dalam pengajaran matematika memang baik diterapkan di sekolah dasar karena ini dapat membantu memastikan bahwa setiap siswa yang menerima pembelajaran mendapatkan pembelajaran yang berkualitas dan relevan dan dapat membantu setiap siswa mengembangkan pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep matematika.
    Keenam prinsip fundamental ini juga benar-benar harus dipahami dan dipelajari oleh guru, agar guru dapat memahami dan mengerti bagaimana penerapan enam prinsip fundamental ini jika dilakukan di kelas, guru melihat juga apakah prinsip kurikulum yang diterapkan di sekolah sudah terstruktur dengan baik untuk menerapkan prinsip ini ke dalamnya .
    Dan lagi-lagi dari keenam prinsip yang telah ditetapkan untuk yang terakhir ada ditekankan prinsip teknologi, bisa sangat dikaitkan dengan pembelajaran di era abad ke-21 sekarang, bahwasannya pendidikan itu harus berkesinambungan dengan kemajuan zaman dan pemanfaatan teknologi, namun dalam pemanfaatan teknologi bisa digunakan lebih bijaksana dan ditetapkan sebagai media pendukung pembelajaran bukan sebagai pengganti pembelajaran berlangsung seperti yang telah diterangkan di laman ini, guru harus tetap memberikan pengajaran dan memberikan contoh sebagai pendidik kepada siswa.

    BalasHapus
  7. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas: 5B PGSD

    Izin menanggapi bapak, menurut saya setelah saya baca materi diatas materi ini sudah sangat lengkap dan juga menunjukkan pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana pengajaran mata pelajaran matematika itu seharusnya dilaksanakan di sekolah. Secara keseluruhan pada materi diatas sudah sangat amat bagus, lengkap, dan selarah dengan pedoman NCTM.Keenam prinsip yaitu ekuitas, kurikulum, pengajaran, pembelajaran, penilaian, dan teknologi sudah dijelaskan secara urut dengan isi asli dari PSSM NCTM pada materi ini. Materi diatas mencerminkan interprestasi yang cukup akurat terhadap prinsip-prinsip tersebut dan juga dapat digunakan sebagai landasan teori yang kuat untuk penelitian, laporan ilmiah, atau bisa juga sebagai bahan ajar guru.

    BalasHapus
  8. Nama: Maya Apriyani
    Npm: 2386206013
    kelas: V.A

    Dari bacaan ini saya dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika itu seharusnya melihat keenam prinsip ini dengan dapat menerapkan enam prinsip ini saya yakin matematika akan mudah dipahami oleh siswa secara mendalam.
    Pada prinsip-prinsip ini yang di mana siswa itu harus ditekankan untuk mendapatkan perlakuan yang sama antar siswa yang satu dengan yang lainnya tetapi tetap memperhatikan apa sih kebutuhan siswa ini, kemudian kurikulum itu harus dirancang dengan baik terstruktur dan relevan sehingga siswa itu memiliki pemahaman yang mendalam bukan hanya mengetahui cara penyelesaian dan mengetahui pengetahuannya saja, nah guru juga memiliki peran penting yang di mana guru itu yang mengajar lebih hanya sebagai pembimbingnya di mana siswa lah yang berperan aktif dalam pembelajaran mereka mencari pengetahuannya dan menggali pengetahuannya, kemudian pembelajaran itu bukan hanya tentang pembelajaran saja Tetapi bagaimana siswa terus tersebut merasa nyaman berada di lingkungan itu, nah yang di mana pada zaman sekarang itu tentunya banyak sekali teknologi nah teknologi ini harus dimanfaatkan agar dapat membantu Hal apa yang dianggap susah dan tentunya dapat membuat siswa ini memiliki pemahaman yang mudah. Kenapa bila guru dapat menerapkan prinsip ini pembelajaran akan pastinya lebih mendalam dan lebih relevan dengan kebutuhan siswa, dan siswa akan mudah berkembang.
    Terima kasih

    BalasHapus
  9. Nama : Maria ritna tati
    NPM:2386206009
    Kelas : V A PGSD

    Tanggapan dari saya untuk ​6 Prinsip Fundamental Pengajaran Matematika (NCTM).
    ​NCTM menetapkan enam prinsip inti sebagai fondasi untuk memastikan semua siswa mendapatkan pengalaman belajar matematika yang berkualitas, relevan, dan mendalam.
    ​1. Prinsip Ekuitas
    ​Prinsip ini berfokus pada kesamaan akses terhadap pengajaran matematika berkualitas tinggi bagi semua siswa, terlepas dari latar belakang mereka. Ekuitas tidak berarti memperlakukan semua siswa sama, melainkan memberikan dukungan dan pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan unik setiap siswa (diferensiasi) agar mereka dapat mencapai potensi maksimalnya.
    ​2. Prinsip Kurikulum
    ​Kurikulum matematika harus terstruktur, koheren, dan fokus pada konsep-konsep inti yang penting. Kurikulum yang efektif harus logis, saling terkait, dan dirancang secara bertahap, sehingga siswa dapat membangun pengetahuan dari satu konsep ke konsep berikutnya (integrasi dan relevansi), bukan sekadar menghafal.
    ​3. Prinsip Pengajaran
    ​Prinsip ini menekankan perlunya strategi pengajaran yang efektif yang melibatkan siswa dan menghasilkan hasil belajar yang baik. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing. Pengajaran yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang materi, penyesuaian metode mengajar, dan penggunaan penilaian formatif untuk memahami kemajuan siswa dan menyesuaikan instruksi.
    ​4. Prinsip Pembelajaran
    ​Prinsip ini mendorong siswa untuk terlibat aktif dan membangun pemahaman mendalam (bukan sekadar menghafal rumus). Pembelajaran yang efektif melibatkan berpikir kritis, membuat hubungan antar konsep, dan pemecahan masalah (discovery-based learning). Lingkungan belajar harus aman, memungkinkan siswa mencoba dan belajar dari kesalahan.
    ​5. Prinsip Penilaian
    ​Penilaian harus menjadi alat untuk mendukung dan memajukan pembelajaran, bukan hanya untuk pemberian nilai. Penilaian yang efektif harus berkelanjutan dan memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi guru dan siswa. Penilaian harus mencakup beragam metode (tes, proyek, diskusi, otentik) agar siswa dapat menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang berbeda.
    ​6. Prinsip Teknologi
    ​Teknologi harus dimanfaatkan secara bijaksana untuk meningkatkan pembelajaran matematika. Teknologi membantu dalam visualisasi konsep yang sulit, perhitungan kompleks, dan penyediaan sumber daya tambahan. Penting untuk diingat bahwa teknologi berfungsi sebagai pendukung, bukan pengganti pengajaran langsung oleh guru.

    BalasHapus
  10. Nama : Maria Ritna Tati
    NPM : 2386206009
    kelas : V A PGSD


    Tambahan sedikit lagi dari saya Sebagai calon guru, saya melihat keenam prinsip NCTM ini (Prinsip ekuitas, prinsip kurikulum, prinsip pengajaran, prinsip pembelajaran, prinsip penilaian, dan prinsip teknologi) bukan hanya sebagai pedoman, tetapi sebagai kerangka filosofis yang akan membentuk seluruh praktik pengajaran saya. Prinsip-prinsip ini memastikan bahwa fokus utama pendidikan matematika beralih dari sekadar hafalan prosedur menuju pemahaman mendalam, relevansi, dan akses yang adil bagi setiap siswa.

    BalasHapus
  11. Nama : Zakky Setiawan
    NPM : ( 2386206066 )
    Kelas : 5C
    Saya sangat setuju dengan prinsip ekuitas dalam NCTM, bahwa matematika tuh bisa di pelajari oleh semua orang tidak memandang status sosiao, selagi matematika itu memberikan dampak positif siapapun boleh belajar matematika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Zakky Setiawan
      NPM : ( 2386206066 )
      Kelas : 5C
      Sedikit menambahkan, peran guru juga berpengaruh untuk pemahaman siswa terhadap matematika ini tuh, guru tidak boleh membedakan peserta didik antara yang bisa dan tidak, hal ini kana membuat peserta didik yang tidak bisa semakin tidak bisa

      Hapus
  12. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD


    Materi tentang keenam prinsip nctm ini sebenarnya bikin kita lebih paham kenapa belajar matematika itu harus dirancang dengan serius dan adil. Prinsip ekuitas misalnya ngingetin kita bahwa semua siswa, tanpa terkecuali punya hak untuk dapat pembelajaran yang bagus. Jadi bukan cuma anak yang pintar aja yang harus diperhatikan. Lalu soal kurikulum ini penting banget biar pembelajaran agak lompat dan tetap nyambung antara satu materi dengan yang lain. Guru juga dituntut buat ngajar dengan cara yang bikin siswa aktif, bukan cuma dengerin ceramah. Terus ada prinsip pembelajaran yang ngarahin kalau siswa harus dikasih kesempatan buat benar-benar memahami konsep bukan cuma menghafal jadi keseluruhan prinsip ini bikin pendidikan matematika jadi lebih manusiawi dan bermakna.

    BalasHapus
  13. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD


    Kalau dilihat dari penjelasan di atas, NCTM pengen banget pembelajaran matematika itu terasa adil, jelas, dan bikin siswa berkembang beneran. Penekanan pada ekuitas itu penting, karena kadang masih ada siswa yang ketinggalan gara-gara akses belajar yang kurang. Kurikulum yang koheren juga bikin guru enggak bingung langkahnya harus mulai dari mana aja titik prinsip pengajaran juga ngasih pesan bahwa guru bukan lagi pusat kelas, tapi jadi pendamping siswa atau menjadi fasilitator. Pembelajaran harus aktif jadi siswa punya pengalaman sendiri dalam memahami matematika penilaian pun nggak boleh cuma sekedar nilai tapi jadi alat buat tahu apa yang harus diperbaiki. teknologi juga ikut diangkat karena zaman sekarang memang enggak lepas dari itu.

    BalasHapus
  14. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD


    Dari keenam prinsip yang saya baca itu, kelihatan banget kalau NCTM mau matematika dipelajari secara yang lebih modern dan lebih relevan. Ekuitas jadi dasar supaya setiap siswa punya kesempatan yang sama buat sukses. Kurikulum yang jelas bikin jalur pembelajaran rapi dan nggak bikin siswa bingung guru juga didorong buat memakai cara mengajar yang lebih kreatif dan interaktif. Pembelajarannya pun harus bikin siswa aktif mikir, bukan cuma ngikutin soal. Penilaian jadi alat bantu bukan alat menakutkan. Dan teknologi dipakai buat nambah pengalaman belajar biar siswa makin paham dan tertarik

    BalasHapus
  15. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Menurut saya, materi tentang enam prinsip dalam Principles and Standards for School Mathematics ini sangat membantu kita melihat bahwa pengajaran matematika yang baik itu ternyata punya pondasi yang sangat jelas, bukan asal mengajar mengikuti buku atau LKS saja.

    Pertama, saya suka sekali dengan penekanan pada ekuitas. Di kelas, sering kita lihat ada siswa yang langsung dianggap anak matematika dan ada yang seolah-olah tertinggal terus. Prinsip ekuitas mengingatkan bahwa semua siswa berhak mendapat kesempatan dan dukungan untuk berhasil, tapi caranya bisa berbeda-beda sesuai kebutuhan mereka. Jadi guru tidak boleh menyerah pada siswa yang lemah, dan tidak boleh hanya fokus pada yang pintar saja.

    Prinsip kurikulum dan pengajaran juga terasa sangat relevan. Kurikulum yang koheren dan terstruktur membuat siswa tidak merasa belajar topik yang lompat-lompat tanpa hubungan. Kalau dari SD sampai SMA dirancangnya runtut dan saling terkait, siswa bisa membangun pemahaman yang kuat, bukan hanya tumpukan rumus. Lalu, pengajaran yang digambarkan di sini juga menantang kita untuk tidak menjadikan siswa sebagai pendengar pasif, tetapi mengajak mereka berdiskusi, mengeksplorasi, dan memecahkan masalah. Artinya, peran guru bukan hanya menjelaskan, tetapi juga merancang pengalaman belajar yang bermakna.

    Prinsip pembelajaran dan penilaian juga saling terkait. Pembelajaran yang baik mendorong siswa memahami “mengapa” dan bukan hanya “bagaimana”. Penilaian pun tidak boleh hanya berupa ulangan harian dan ujian akhir, tetapi juga penilaian formatif, tugas proyek, dan aktivitas yang mencerminkan kemampuan menerapkan matematika dalam konteks nyata. Ini mengubah pandangan bahwa penilaian hanya sekadar angka di rapor, tetapi sebagai alat untuk membantu siswa dan guru memperbaiki proses belajar.

    Terakhir, prinsip teknologi menurut saya sangat sesuai dengan zaman sekarang. Banyak siswa sebenarnya tertarik belajar lewat visual, simulasi, dan aplikasi, hanya kadang gurunya yang belum terbiasa. Materi ini mengingatkan bahwa teknologi bisa membuat konsep abstrak menjadi lebih konkret, asalkan digunakan dengan bijak, bukan hanya sekadar memakai kalkulator supaya “cepat selesai”.

    Secara keseluruhan, materi ini menunjukkan bahwa mengajar matematika itu sebuah pekerjaan profesional yang serius. Guru perlu memikirkan keadilan, kurikulum, cara mengajar, cara siswa belajar, bagaimana menilai, dan bagaimana memanfaatkan teknologi. Sebagai mahasiswa/calon pendidik, materi ini mendorong saya untuk tidak melihat matematika hanya sebagai mata pelajaran sulit, tetapi sebagai bidang yang bisa diajarkan dengan cara yang lebih manusiawi, inklusif, dan relevan dengan kehidupan siswa.

    BalasHapus
  16. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Izin bertanya pak dan teman” semua jika ingin menjawab pertanyaan saya 🙏🏻

    Bagaimana penilaian itu seharusnya bisa Digunakan menurut prinsip penilaian, dan apa sih perbedaan formatif dan penilaian Sumatif dalam pembelajaran matematika? 🙏🏻😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nabilah Aqli Rahman
      NPM :2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Hai Pia! aku izin jawab pertanyaan kamu lagi yaa 😃
      (supaya komentarku jadi banyak hehehehe)

      emm kalau menurut aku penilaian itu bukan cuma buat kasih angka di rapor, tapi jadi `alat bantu` guru dan siswa buat liat sejauh mana sih mereka paham sama matematika. Dengan penilaian, guru bisa tau apa yang perlu diperbaiki, dan siswa jadi bisa tau juga bagian mana yang harus lebih banyak latihan. Kita kan sudah belajar soal evaluasi pembelajaran tuh sama bu gamar.

      Nah sekarang beda formatif sama sumatif nih.

      Kalau formatif itu penilaian kecil-kecil di tengah jalan, misalnya tanya jawab, latihan singkat atau diskusi. Tujuannya apa? tujuannya supaya guru bisa langsung tau kondisi siswa dan memperbaiki pembelajaran.

      Sedangkan sumatif itu penilaian akhir, kaya ujian atau proyek besar, buat liat hasil belajar secara keseluruhan.

      Cmiiw guys 😀🙌

      Hapus
  17. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Izin bertanya sekali lagi pak dan teman” semua jika ingin menjawab pertanyaan saya 🙏🏻

    Bagaimana sih pak dan teman” semua ciri” kurikulum matematika yang baik itu menurut dari prinsip kurikulum? Dan berikan satu contoh sederhana penerapannya yang ada di sekolah ??☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nabilah Aqli Rahman
      NPM : 2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Hai Pia! aku izin mau jawab pertanyaan kamu yaa 😃

      Kalau menjawab pertanyaan `kurikulum yang baik` itu gimana aku belum bisa memastikan jawabanku benar, karena aku juga masih belajar. Tapi aku coba kasih jawaban terbaikku yaa.

      Kurikulum matematika yang baik menurut aku itu, kurikulum yang fokus ke hal penting, nyambung semua pembahasannya, dekat sama kehidupan nyata dan bertahap dari mudah ke sulit. Anak juga harus dapat tantangan yang pas, ga terlalu gampang tapi juga ga terlalu sulit.

      Contoh di sekolah yang aku pikirkan itu kaya pas belajar pecahan, guru ga cuma kasih soal hitungan, tapi juga ajak anak untuk bagi pizza. Dari situ anak bisa liat pecahan, terus boleh tuh guru lanjut jelasin desimal, dan mereka jadinya sadar kalau matematika itu ada di sekitar mereka. Ada di dunia nyata.

      cmiiw guys 😀🙌

      Hapus
  18. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Yang bisa saya simpulkan setelah membaca artikel ini adalah matematika itu harus diajarkan dengan adil, jelas, dan bikin anak-anak merasa relate sama kehidupan mereka. Ada enam prinsip tuh tadi kan sudah dijelaskan sama Pak Nurdin di atas. Semua enam prinsip tadi tuh penting semua.

    BalasHapus
  19. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Selesai membaca juga saya jadi ada imajinasi gitu di kepala saya hehehe 😅

    Prinsip penilaian tadi bisa jadi kompas untuk melihat perkembangan siswa dan guru, nah kalau teknologi itu bisa jadi kedaraan yang seru buat menjelajahi konsep. Jadi, matematika bukan sekedar angka di papan tulis, tapi jadi pengalaman belajar yang buat anak-anak merasa penasaran dan semangat.

    BalasHapus
  20. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Saya ada pertanyaan seru buat temen-temen nih!

    Bayangkan temen-temen yang baca kolom komentar saya nih seorang siswa. Aktivitas sederhana apa yang temen-temen harapkan dari pembelajaran matematika supaya relate sama kehidupan sehari-hari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Hallo nabila izin menjawab yh. Menurut aku, supaya pelajaran matematika bisa lebih relate sama kehidupan sehari-hari, aktivitas yang paling aku harapkan itu yang dekat sama pengalaman kita sendiri. Misalnya, ngitung diskon waktu belanja, ngatur uang jajan biar cukup sampai akhir minggu, atau ngukur sesuatu pas bikin karya. Hal-hal kayak gitu bikin kita lebih paham kenapa matematika itu penting, bukan cuma hafal rumus doang. Kalau belajarnya kayak gini, kita jadi lebih aktif, bisa mikir kritis, dan ngerti konsepnya beneran, bukan cuma nurutin langkah-langkah. Jadi belajar matematika terasa lebih masuk akal dan kepakai di kehidupan sehari-hari.

      Terimakasih 😊

      Hapus
    2. Nama : Reslinda
      Kelas 5C Pgsd
      Npm : 2386206067

      Izin menjawab yaa Nabilah, kalau saya sebagai siswa, aktivitas sederhana yang saya harapkan biar matematika terasa nyambung sama kehidupan sehari-hari itu yang ada contoh langsung dari kegiatan kita. Misalnya, ngukur panjang meja di kelas, nyari tahu berapa banyak air yang dibutuhkan buat isi botol, atau ngitung diskon saat belanja. Nah hal-hal kecil begitu bikin kita ngerasa, "oh, ternyata matematika itu memang pakai tiap hari ya." Jadi belajar pun lebih masuk karena kita lihat manfaatnya secara langsung, bukan cuma teori di papan tulis.

      Hapus
  21. Nama: Reslinda
    Kelas : 5C Pgsd
    Npm : 2386206067

    Saya setuju banget dengan pembahasan artikel ini. Menurut saya, prinsip-prinsip itu memang penting banget karena bikin proses belajar matematika jadi lebih bermakna, bukan cuma sekadar mengejar jawaban. Mulai dari pentingnya keadilan dalam pembelajaran, pemahaman konsep yang kuat, sampai penggunaan teknologi semuanya relevan sama kondisi kelas sekarang,

    Yang palin saya suka,NCTM menekankan kalau setiap siswa itu punya potensi untuk belajar matematika dengan baik asalkan lingkungan belajarnya mendukung. Jadi bukan cuma fokus ke hasil, tapi juga berproses dan bagaimana guru menciptakan suasana belajara yang positif dan menantang. Pembelajaran matematika jadinya lebih manuasiawi dan lebih dekat sama kehidupan nyata siswa. Menurut saya ini arah yang sangat tepat.

    BalasHapus
  22. Nama: Imelda Rizky Putri
    Npm:2386206024
    Kelas:5B

    Setelah saya membaca materi ini kalau dilihat prinsip-prinsip dari NCTM ini, mereka pengen pembelajaran matematika itu lebih adil, lebih jelas arahnya, dan lebih memudahkan siswa buat benar-benar ngerti gurunya juga didorong buat ngajar dengan cara yang lebih kreatif, dan fleksibel bukan kaku dan teknologi juga diajak masuk supaya belajar matematika lebih kekinian dan menarik. Jadi prinsip-prinsip ini bikin matematika jadi pelajaran yang ramah nggak menakutkan dan lebih nyambung sama kehidupan siswa.

    BalasHapus
  23. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
    Kelas : VB PGSD
    Npm : 2386206035

    Saya izin menanggapi pak, Dari ke 6 prinsip yg disebutkan diatas ini untuk mengingatkan bahwa mengajarkan matematika itu bukan soal tentang memberi rumus dan latihan soal saja. Melainkan NCTM ini menekankan kalau pembelajaran harus bersifat adil, kurikulum nya jelas, proses belajar yang diberikan bermakna, dan yang lebih penting yaitu seorang guru harus paham caranya mengajar serta mengaplikasikan teknologi yang sesuai dan tepat sasaran. Intinya matematika harus dipelajari lewat pemahaman bukan sekadar hafalan.
    Sebagai guru kita diajak untuk membuat suasana kelas yang hidup dimana siswa berani berpikir, mencoa, dan berani salah yang akhirnya mereka paham dengan cara belajarnya sendiri.

    BalasHapus
  24. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Setelah saya baca, materi ini menjelaskan bahwa NCTM menetapkan 6 prinsip utama yaitu Equity, Curriculum, Teaching, Learning, Assessment dan Technology sebagai dasar bagaimana matematika sebaiknya diajarkan agar hasilnya maksimal dan adil, hal ini memberi gambaran jelas bahwa pembelajaran matematika sebaiknya dirancang secara manusiawi, adil dan bermakna. Prinsip-prinsip dari NCTM menekankan bahwa siswa bukan cuman penerima materi, tapi pelaku aktif belajar yang butuh kesempatan, perlakuan dan metode yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Kalau diterapkan dengan baik pendidikan bisa membantu semua siswa berkembang tidak hanya pintar hitung-hitungan, tapi juga berpikir kritis, kreatif dan mampu memakai matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai calon guru memahami prinsip ini penting agar bisa menjadi guru yang adil, bijak dan efektif bukan sekedar mengajarkan rumus, tapi fasilitator yang membantu siswa berkembang dengan optimal.

    BalasHapus
  25. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Menurut saya, 6 prinsip dari NCTM ini menarik sekali, tapi apakah di Indonesia 6 prinsip tersebut sudah di terapkan?

    Kalau menurut saya sudah mulai terlihat penerapannya di sekolah-sekolah Indonesia, seperti adanya sekolah negeri gratis dan bantuan PIP menunjukkan upaya pemerataan pendidikan. penggunaan Kurikulum Merdeka yang mana menekankan pada pemahaman konsep, guru memakai diskusi, proyek dan media video dalam pembelajaran, siswa diberi tugas kelompok dan presentasi, selain itu sistem penilaian sekarang tidak hanya dari nilai ulangan tapi juga dari proyek dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, selanjutnya pemanfaatan teknologi seperti PPT, Quizizz dan Google From. Semua ini sudah menunjukkan bahwa arah pendidikan kita sudah mulai sesuai dengan prinsip NCTM, walaupun belum diterapkan menyeluruh di Indonesia. Kalau menurut pendapat kalian apakah di Indonesia sudah menerapkan 6 prinsip NCTM?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dita Ayu Safarila
      Kelas : 5 C
      NPM : 2386206948
      haloo,aku izin jawab pertanyaan dari kamu ya Nur Sinta.
      Bagi aku dan materi yang telah aku di baca,dapat di simpulkan bahwa arah pendidikan matematika di indonesia sudah menunjukkan kesesuaian yang positif dengan 6 Prinsip NCTM,meskipun penerangannya belum merata secara keseluruhan. Aku tunjukin ya prinsip NCTM yang mulai di terapkan di Indonesia.
      1. Prinsip Ekuitas ( sudah terlihat melalui adanya sekolah negeri gratis dan program bantuan PIP)
      2. Prinsip Kurikulum ( penerapan kurikulum merdeka yang menekankan pada pemahaman konsep selaras dengan tuntutan kurikulum yang harus berfokus pada konsep inti)
      3. Prinsip pengajaran dan 4. Prinsip pembelajaran; guru mulai menggunakan diskusi,proyek dan media vidio,menunjukkan pergeseran strategi yang membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran )
      5. prinsip penilaian ( penilaian saat ini tidak hanya nilai ulangan tetapi juga dari proyek dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran)
      6. Prinsip teknologi ( pemanfaatan teknologi seperti PPT,Quizizz dan google form untuk mendukung pembelajaran mencerminkan prinsip teknologi)
      Nah ini juga kabar baik bagi kita sebagai calon guru karena kita sudah memilik kerangka kerja yang kuat untuk di terapkan di kelas mendatang nanti.
      Mungkin itu saja jawaban dari aku,semoga bermanfaat untuk kamu dan teman teman lainnya,terimakasih

      Hapus
  26. Nama : Dita Ayu Safarila
    Kelas : 5 C
    NPM : 2386206048
    Keren Banget materi ini mengenalkan kita enam prinsip NCTM memberikan pondasi yang sangat penting untuk praktik pengajaran matematika yang efektif dan berpusat pada siswa. Sebagai mahasiswa calon guru,materi ini menegaskan bahwa tugas kita jauh melampaui sekedar menyampaikan rumus,tetapi juga perlu menjadi fasilitator pembelajaran aktif dan menggunakan penilaian sebagai alat dukungan

    BalasHapus
  27. Nama : Dita Ayu Safarila
    Kelas : 5 C
    NPM : 2386206948
    Jadi prinsip prinsip ini adalah peta jalan kita untuk menciptakan lingkungan belajar matematika yang bermakna,relevan dan memberdayakan bagi kita semua siswa di masa depan. kita harus menguasai dan menerapkan keenam prinsip ini agar dapat melahirkan generasi yang tidak hanya mahir berhitung,tetapi juga mampu berpikir matematis.

    BalasHapus
  28. Nama:syahrul
    kelas:5D
    npm:2386206092

    Intinya tuh disini NCTM mereka menetapkan enam prinsip dasar supaya pembelajaran matematika jadi lebih oke dan bermakna untuk semua siswa. Fokus utamanya bukan cuma bisa hitung hitungan atau hafal rumus, tapi gimana siswa benar-benar paham konsep, bisa menerapkan matematika di kehidupan nyata, dan merasa terlibat dalam proses belajarnya. Prinsip prinsip ini meliputi Ekuitas, Kurikulum, Pengajaran, Pembelajaran, Penilaian, dan Teknologi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama:syahrul
      kelas:5D
      npm:2386206092

      Prinsip pertama yang paling penting itu Ekuitas. Gini, semua siswa, tanpa peduli latar belakang sosial, ekonomi, atau kemampuan akademik mereka, harus dapat akses yang sama ke pembelajaran matematika yang berkualitas. Ini bukan berarti memperlakukan semua orang sama persis, tapi guru perlu fleksibel, menyesuaikan metode mengajar buat tiap siswa yang punya kebutuhan beda-beda. Intinya, kita harus ciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan suportif, di mana setiap siswa merasa didukung dan bisa ikut berpartisipasi.

      Hapus
    2. Nama:syahrul
      kelas:5D
      NPm:2386206092

      Nah kita lanjut ke prinsip selanjutnya yaitu kurikulum dan pengajaran. Kurikulum itu harus terintegrasi kayak aljabar, geometri, statistika itu harus jadi satu kesatuan pengalaman belajar, bukan topik terpisah, relevan dimana tuh materi harus nyambung sama dunia nyata, dan urutannya logis. Nah kalo prinsip pengajaran itu fokus pada cara guru ngajar. Guru harus jadi fasilitator yang membimbing, punya pengetahuan mendalam tentang konsep yang diajarkan, pakai strategi pengajaran yang efektif, dan selalu menyesuaikan metode dengan kebutuhan siswa yang beragam. Kuncinya, mendorong siswa buat belajar aktif dan membangun pemahaman konseptual, bukan cuma menghafal.

      Hapus
    3. Nama:syahrul
      kelas:5D
      npm:2386206092

      Selanjutnya ada dua prinsip, Pembelajaran dan Penilaian. Prinsip Pembelajaran menekankan bahwa siswa harus terlibat aktif buat membangun pemahaman yang mendalam, harus didorong buat berpikir kritis, dan memecahkan masalah nyata. Di sisi lain, prinsip penilaian harus dipakai sebagai alat pendukung pembelajaran, bukan cuma buat kasih nilai. Penilaian harus berkelanjutan dan memberi umpan balik yang bermanfaat. Jenis penilaiannya pun harus beragam, kayak tes tertulis, proyek, atau penilaian otentik yang melibatkan masalah dunia nyata.

      Hapus
    4. Nama:syahrul
      kelas:5D
      npm:2386206092

      Terakhir, ada namanya tuh perinsip Teknologi. Dimana teknologi harus dimanfaatkan buat meningkatkan pembelajaran matematika. Ini bisa berupa software visualisasi, kalkulator buat bantu perhitungan rumit supaya siswa bisa fokus ke konsep, atau internet sebagai sumber daya tambahan. Tapi ingat, teknologi itu pendukung, bukan pengganti guru. Intinya, kalau keenam prinsip ini dijalankan dengan baik, pembelajaran matematika dijamin bakal jadi lebih berkualitas, bermakna, dan betul betul menyiapkan siswa buat tantangan di masa depan.

      Hapus
  29. Terima kasih bapak karena sudah m emberikan materi ini setelah saya baca materi bapak tentang Prinsip Ekuitas, saya merasa ini materi yang paling penting di awal. Intinya kan semua siswa harus dapat kesempatan yang sama untuk belajar matematika yang bagus, tanpa lihat dia dari mana atau kemampuan awalnya bagaimana. Yang paling saya suka dari materi bapak pada bagian yang bilang kalau ekuitas itu bukan berarti memperlakukan semua siswa sama, justru harus beda-beda pendekatannya sesuai kebutuhan mereka. Misalnya, siswa yang lambat menangkap perlu waktu lebih, atau mungkin cara ngajarnya harus diubah. Ini membuat saya berpikir, sebagai calon guru, tantangannya besar. Saya harus benar-benar bisa jadi belajar banyak untuk tahu setiap siswa saya itu butuh bantuan di sisi mana dan bagaimana cara memberikannya. Soalnya kalau di kelas nanti saya cuma pakai satu cara mengajar untuk semua, pasti yang lemah makin ketinggalan, padahal mereka semua punya potensi. Jadi, Prinsi Ekuitas ini seperti fondasi yang mengharuskan kita buat menghilangkan semua penghalang biar setiap anak bisa sukses di matematika.

    BalasHapus
  30. NAMA : KORNELIA SUMIATY
    NPM : 2386206059
    KELAS : 5B PGSD

    materi atas diatas ngejelasin kalo pembelajaran matimatika yang baik itu gak hanya tentang angka dan rumus aja , tapi juga gimana guru menciptakan lingkungan belajar yang menarik, adil, dan terstruktur

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan enam prinsip NCTM ini membantu kita memahami bahwa setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan belajar yang sama, kurikulum yang runtut, dan pengajaran yang membuat mereka aktif berpikir. Prinsip-prinsip ini juga menekankan bahwa pembelajaran matematika harus berfokus pada pemahaman konsep, bukan hanya menghafal. Penilaian digunakan untuk membantu siswa berkembang, bukan sekadar memberi nilai. Selain itu, teknologi menjadi alat penting untuk membantu siswa memahami konsep yang sulit. materi ini menunjukkan bahwa pengajaran matematika modern harus lebih humanis, relevan, dan mendukung kebutuhan semua siswa agar mereka dapat belajar dengan optimal.

      Hapus
  31. Dimateri bapak ini bapak juga menjelas kan tentang bagian Prinsip Kurikulum dan Prinsip Pengajaran ini saling nyambung. Di Kurikulum ditekankan harus terstruktur, nyambung (koheren), dan relevan sama kehidupan sehari-hari siswa. Kalau materinya terasa nyata dan nyambung dari satu bab ke bab berikutnya, siswa pasti lebih mudah paham. Lalu, di Prinsip Pengajaran, saya jadi ingat kalau tugas guru itu bukan cuma transfer ilmu, tapi jadi penengah. Guru juga harus punya pemahaman yang mendalam tentang konsep, bahkan harus tahu cara paling mudah buat menjelaskan konsep yang sulit. Yang paling saya catat itu soal Penyesuaian Metode. Ternyata guru dituntut untuk fleksibel, nggak boleh kaku. Kalau satu cara nggak berhasil di satu siswa, harus langsung ganti cara lain. Ini juga mengingatkan saya, bahwa nanti ketika mengajar, saya harus fokus agar siswa terlibat aktif ( belajar aktif ), bukan cuma duduk diam dan mencatat rumus. Karena kalau mereka sudah paham konsepnya dan aktif diskusi, pasti matematika jadi lebih seru dan nggak sekadar menghafal.

    BalasHapus
  32. Bapak juga menjelas dimateri ini tentang Prinsip Pembelajaran ini sangat menggaris bawahi kalau belajar matematika itu bukan sekadar menghafal rumus, tapi harus berpikir kritis dan memecahkan masalah. Saya setuju dengan materi bapak tentang Pemahaman Konseptual, di mana siswa harus tahu kenapa suatu rumus dipakai, bukan cuma bagaimana menggunakannya. Jadi, kalau konsepnya kuat, mereka bisa terapkan di berbagai masalah. Kemudian, Prinsip Penilaian juga penting. Penilaian itu harusnya jadi alat bantu untuk belajar ( formatif ), bukan cuma alat untuk kasih nilai ( sumatif ). Artinya, kita harus sering-sering kasih umpan balik ( feedback ) ke siswa saat proses belajar supaya mereka tahu di mana letak kesalahan mereka dan bisa langsung diperbaiki. Penilaian Otentik juga keren, karena matematika yang dipelajari harus bisa dipakai di situasi dunia nyata. Jadi, fokus penilaiannya harus berkelanjutan dan bisa memberi tahu guru dan siswa tentang kemajuan yang sudah dicapai, bukan cuma hasil akhirnya saja.

    BalasHapus
  33. Setelah melihat materi bapak bagian ini dan juga melihat perkembangan sekarang, Prinsip Teknologi ini sudah pasti nggak bisa dihindari. Teknologi ditekankan untuk meningkatkan pemahaman konsep, bukan cuma buat ngitung cepat. Materi bapak juga memvisualisasikan konsep yang sulit itu sangat berguna. Contohnya pakai aplikasi matematika, siswa bisa melihat langsung bagaimana grafik fungsi berubah-ubah atau bentuk bangun ruang itu seperti apa. Ini jauh lebih mudah dipahami daripada hanya dijelaskan di papan tulis. ​Teknologi juga membantu kita menghemat waktu di perhitungan yang rumit, sehingga kita bisa fokus menghabiskan waktu di pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Namun, catatan di materi bahwa teknologi itu hanya pendukung dan bukan pengganti pengajaran langsung itu benar-benar harus diingat. Jadi, intinya teknologi itu harus dipakai secara bijaksana untuk bikin matematika jadi lebih jelas dan interaktif, bukan malah menggantikan peran guru di kelas.

    BalasHapus
  34. NAMA : KORNELIA SUMIATY
    NPM : 2386206059
    KELAS : 5B PGSD

    izin pak sebelumnya saya ingin bertanya , gimana kurikulum yang relevan dapat meningkatkan minat belajar siswa?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak