Pemecahan Masalah (Problem Solving) dalam Principles and Standards for School Mathematics oleh NCTM

 





Pemecahan masalah (problem solving) adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Principles and Standards for School Mathematics yang diterbitkan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). Dalam konteks pendidikan matematika, problem solving bukan hanya kemampuan untuk menemukan jawaban dari suatu masalah, melainkan juga melibatkan proses berpikir kritis, kreativitas, dan penerapan strategi matematika untuk memecahkan masalah dunia nyata.

Definisi Problem Solving

Menurut buku Principles and Standards for School Mathematics, problem solving adalah proses yang memungkinkan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika mereka untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Problem solving melibatkan lebih dari sekadar menerapkan aturan atau rumus; ini memerlukan pemikiran yang logis, penalaran yang tepat, serta kemampuan untuk membuat hubungan antara konsep-konsep matematika yang berbeda.

Problem solving menjadi salah satu tujuan utama dalam pendidikan matematika karena membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia profesional di masa depan. Dalam konteks matematika, siswa yang terlibat dalam problem solving akan lebih memahami konsep-konsep matematika secara mendalam, karena mereka harus menganalisis situasi, merencanakan strategi, dan mengevaluasi hasil solusi yang mereka temukan.

Standar Problem Solving dalam Principles and Standards for School Mathematics

NCTM menetapkan beberapa standar penting terkait problem solving, yang bertujuan untuk memastikan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan ini secara maksimal. Standar ini mencakup empat elemen utama:

  1. Siswa harus terlibat dalam pemecahan masalah matematika: Mereka harus dihadapkan pada berbagai macam masalah, baik yang berhubungan dengan dunia nyata maupun yang lebih teoretis. Masalah-masalah ini harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman matematika siswa dan dirancang untuk menantang mereka berpikir lebih dalam.

  2. Siswa harus menggunakan dan mengembangkan strategi problem solving yang beragam: Siswa harus didorong untuk mencoba berbagai strategi dalam memecahkan masalah, seperti membuat diagram, menggunakan manipulatif, atau merencanakan langkah-langkah pemecahan masalah dengan cara yang logis. Ini juga melibatkan pengenalan berbagai cara untuk mendekati masalah yang sama dan membandingkan keefektifan masing-masing strategi.

  3. Siswa harus merefleksikan proses problem solving yang mereka lakukan: Proses refleksi sangat penting dalam problem solving. Siswa perlu belajar untuk mengevaluasi apakah strategi yang mereka gunakan efektif atau tidak, mengapa solusi mereka berhasil atau gagal, serta bagaimana mereka dapat memperbaiki proses pemecahan masalah di masa depan.

  4. Siswa harus melihat bahwa problem solving adalah bagian yang tidak terpisahkan dari matematika: Problem solving bukanlah aktivitas terpisah yang hanya dilakukan dalam soal cerita atau tugas-tugas tertentu. Sebaliknya, problem solving adalah inti dari belajar matematika itu sendiri. Siswa perlu melihat bagaimana setiap konsep matematika yang mereka pelajari dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah.

Contoh Penerapan Problem Solving di Sekolah Dasar

Untuk mengilustrasikan bagaimana problem solving dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, berikut ini adalah beberapa contoh masalah dan bagaimana siswa dapat didorong untuk memecahkannya.

Contoh 1: Menghitung Perimeter dan Luas Persegi Panjang

Masalah: Sebuah kebun berbentuk persegi panjang memiliki panjang 10 meter dan lebar 5 meter. Berapa meter pagar yang dibutuhkan untuk mengelilingi kebun tersebut? Berapa luas kebun tersebut?

Langkah-Langkah Problem Solving:

  1. Memahami masalah: Siswa pertama-tama harus memahami bahwa mereka diminta untuk menghitung perimeter (keliling) dan luas dari kebun yang berbentuk persegi panjang.
  2. Merumuskan strategi: Untuk menghitung perimeter, siswa dapat menggunakan rumus P = 2 × (panjang + lebar). Untuk menghitung luas, mereka dapat menggunakan rumus L = panjang × lebar.
  3. Menerapkan strategi: Siswa menghitung perimeter sebagai P = 2 × (10 + 5) = 30 meter dan luas sebagai L = 10 × 5 = 50 meter persegi.
  4. Merefleksikan hasil: Setelah menyelesaikan masalah, siswa dapat memeriksa kembali apakah hasil yang mereka dapatkan masuk akal, serta memikirkan bagaimana cara lain yang mungkin untuk memecahkan masalah ini, seperti menggambar diagram kebun.

Pelajaran yang Diperoleh: Melalui contoh ini, siswa belajar bagaimana menggunakan rumus matematika yang sederhana dan menerapkannya dalam situasi nyata. Mereka juga belajar untuk memecahkan masalah secara sistematis dengan menganalisis data yang diberikan, memilih strategi yang tepat, dan mengevaluasi hasil.

Contoh 2: Membagi Kue Ulang Tahun

Masalah: Ali merayakan ulang tahunnya dan memiliki sebuah kue berbentuk bulat. Kuenya akan dibagikan kepada 8 temannya. Jika Ali ingin membagi kue itu secara merata, bagaimana cara membagi kue tersebut?

Langkah-Langkah Problem Solving:

  1. Memahami masalah: Siswa harus memahami bahwa mereka diminta untuk membagi kue bulat menjadi 8 bagian yang sama besar.
  2. Merumuskan strategi: Siswa bisa menggunakan berbagai strategi untuk membagi kue, misalnya dengan membayangkan kue tersebut sebagai lingkaran dan membaginya seperti potongan pizza. Setiap potongan harus memiliki sudut yang sama, yaitu 360° ÷ 8 = 45°.
  3. Menerapkan strategi: Dengan menggunakan jangka atau alat bantu lainnya, siswa dapat menggambar lingkaran dan membaginya menjadi 8 bagian yang sama besar.
  4. Merefleksikan hasil: Setelah membagi kue, siswa dapat memeriksa apakah semua potongan memiliki ukuran yang sama, serta mempertimbangkan apakah ada cara lain yang lebih mudah atau lebih efektif untuk membagi kue tersebut.

Pelajaran yang Diperoleh: Dalam contoh ini, siswa belajar tentang konsep pembagian, geometri dasar, dan bagaimana matematika dapat digunakan dalam situasi kehidupan sehari-hari, seperti membagi makanan. Mereka juga belajar untuk menerapkan pengetahuan matematika mereka dalam masalah yang lebih abstrak dan praktis.

Contoh 3: Menentukan Pola Bilangan

Masalah: Terdapat deret bilangan sebagai berikut: 2, 4, 8, 16, 32, … Bagaimana kelanjutan dari deret bilangan ini?

Langkah-Langkah Problem Solving:

  1. Memahami masalah: Siswa perlu memahami bahwa mereka diminta untuk menemukan pola dari deret bilangan yang diberikan dan memprediksi angka berikutnya.
  2. Merumuskan strategi: Siswa dapat mengamati bahwa setiap angka dalam deret bilangan ini diperoleh dengan mengalikan angka sebelumnya dengan 2. Ini adalah pola perkalian.
  3. Menerapkan strategi: Berdasarkan pengamatan ini, siswa dapat memprediksi bahwa angka berikutnya adalah 32 × 2 = 64, dan seterusnya.
  4. Merefleksikan hasil: Siswa dapat memeriksa pola yang mereka temukan dengan mengulangi proses perkalian untuk beberapa angka pertama dalam deret tersebut, serta memikirkan apakah ada pola lain yang mungkin mereka temukan dalam deret bilangan tersebut.

Pelajaran yang Diperoleh: Siswa belajar tentang konsep pola bilangan, pengenalan pola dalam matematika, dan penggunaan operasi perkalian. Mereka juga didorong untuk berpikir logis dan analitis dalam mengidentifikasi pola dan memecahkan masalah.

Kesimpulan

Problem solving dalam matematika tidak hanya melibatkan kemampuan untuk menemukan jawaban dari suatu masalah, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Melalui problem solving, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan matematika mereka, tetapi juga kemampuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata. Standar problem solving yang ditetapkan dalam Principles and Standards for School Mathematics menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang bervariasi, menggunakan berbagai strategi, dan merefleksikan proses pemecahan masalah mereka. Dengan penerapan problem solving di sekolah dasar, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep matematika dan bagaimana konsep-konsep tersebut dapat digunakan dalam konteks yang relevan dan praktis.

26 Komentar

  1. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, problem solving sendiri adalah bagaimana cara kita dalam memecahkan sebuah masalah. Ini sangat bermanfaat tak hanya ketika mengerjakan hal-hal yang bersifat akademik saja tapi juga hal-hal yang berada di kehidupan sehari-hari. Menurut saya, dalam pelajaran matematika situasi pemecahan masalah ini lebih terasa karena kita sadar sebelum mengerjakan tugas, kita harus memulainya bagaimana. Seperti harus memindai seluruh informasi yang nanti kita gunakan untuk memecahkan masalah. Bukan berarti di mata pelajaran lain tidak ada, tapi saya merasa lebih teliti dalam menganalisis sebuah masalah ketika berkaitan dengan tugas matematika.

    BalasHapus
  2. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Untuk mengembangkan kemampuan itu, saya setuju mengenai siswa harus terlibat. Kita tidak bisa berekspetasi mereka mempunyai kemampuan problem solving yang baik jika guru terus ikut campur dalam tugas mereka tanpa persetujuan mereka. Menurut saya, untuk mengembangkannya, guru harus menjadi pendamping mereka, ketika mereka bertanya mengenai soal jangan langsung di beritahu melainkan dapat membuat sebuah pengandaian berkaitan materi soal, sehingga siswa dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang mereka pelajari dalam hal ini dalam konteks pelajaran matematika.

    BalasHapus
  3. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Karena siswa aktif dalam proses pemecahan masalah, maka siswa akan menganalisis sendiri informasi yang ada, memprosesnya, kemudian melakukan trial and error dalam proses penentuan solusi. Seperti yang telah dibahas di atas, refleksi adalah hal yang penting dalam proses trial dan error itu, pada proses itu mereka akan kembali memindai apakah strategi yang mereka gunakan efektif atau ada cara lain serta alasan mengapa strategi itu tidak berhasil. Hal ini saya pikir akan menambah rasa percaya diri dan tentunya rasa bangga ketika pada akhirnya mereka menemukan solusi atas suatu permasalahan yanh dihadapinya selain itu proses refleksi juga akan melatih keterampilan berpikir kritis mereka.

    BalasHapus
  4. Nama : Maria Novita Isa
    Kelas : 5A PGSD

    problem solving adalah tujuan utama dalam pendidikan matematika karena membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan analitis yang di butuhkan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia profesional Demis masa depan

    BalasHapus
  5. Nama : Maria Novita Isa
    Kelas : 5A PGSD

    problem solving dalam NCTM di sini problem solving menetapkan beberapa standar yang bertujuan untuk memastikan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan secara nyata

    BalasHapus
  6. Nama : Maria Novita Isa
    Kelas : 5A PGSD

    problem solving dalam NCTM ,siswa harus terlibat dalam masalah matematika yang berhubungan dengan dunia nyata agar mereka bisa mampu meningkatkan perkembangan pola pikir masing-masing kemudian tingkat pemahaman mereka di tantang dan di rancang agar mereka berfikir lebih mendalam.

    BalasHapus
  7. Nama : Maria Novita Isa
    Kelas : 5A PGSD

    problem solving dalam NCTM ,siswa harus mengembangkan strategi problem solving dalam NCTM dimana peserta didik mencoba menyelesaikan masalah dengan membuat diagram ,menggunakan manipulasti atau merancang matematika dalam penyelesaian masalah.

    BalasHapus
  8. Nama : Maria Novita Isa
    Kelas : 5A PGSD

    problem solving dalam NCTM ,memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang bervariasi menggunakan berbagai strategi,dan merefleksikan proses pemecahan masalah mereka , kemudian penerapan problem solving di sekolah.

    BalasHapus
  9. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Problem solving menurut NCTM memiliki 4 sintaks yang dimana ada memahami soal, merumuskan strategi,menerapkan strategi dan merefleksikan hasil. Dari 4 itu semua siswa diajak untuk berpikir secara mendalam dan menganalisis permasalahan yang terjadi dalam soal cerita. Dalam problem solving ini siswa tidak hanya diajarkan keterampilan dalam matematika saja akan tetapi juga diajarkan menghadapi permasalahan di kehidupan nyata.

    BalasHapus
  10. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Dari problem solving ini saya memiliki pengalaman dimana saya mempunyai 1 buah coklat silverqueen. Waktu itu saya sedang berkumpul bersama 4 orang teman . Nah disitu saya mencari solusi bagaimana cara membagikan 1 buah silverqueen ke 4 teman dengan ukuran yang sama. Tanpa disadari bahwa di kehidupan nyata banyak sekali problem solving yang kita hadapi ,namun terkadang kita tidak menyadarinya.

    BalasHapus
  11. Nama:Resky Amelia
    Kelas:5D
    Npm:2286206119
    Proses menekankan siswa untuk mengunakan pengetahuan, keterampilan yang mereka pahami.menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi didalam kelas maupun diluar kelas.

    BalasHapus
  12. Nama:Oktavia Pega wete
    Kelas: 5B
    Npm:2286206019
    pendekatan pemecahan masalah yang disarankan oleh NCTM memberikan dasar yang kuat untuk belajar matematika. Hal ini membantu siswa memahami konsep secara mendalam, bukan hanya menghafal rumus. Dengan begitu, mereka dapat menerapkan matematika dalam kehidupan nyata.Salah satu poin penting dalam standar NCTM adalah melibatkan siswa dalam berbagai konteks masalah yang nyata. Menurut saya, hal ini membuat belajar matematika lebih relevan dan menarik

    BalasHapus
  13. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Pemecahan masalah menjadi inti dalam pembelajaran matematika karena melibatkan siswa untuk menerapkan pemahamn konsep dalam situasi nyata. Melalui pendekatan priblem solving, siswa tidak hanya menghafal prosedur, tetapi juga belajar berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan. NCTM menekankan pentingnya memberi siswa berbagai macam masalah konstektual agar mereka memahami bagaimana matematika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  14. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Dengan problem solving, siswa belajar untuk mengembangkan kemampuan logis, membuat hipotesis, dan menguji solusi mereka secara sistematis. Dalam prinsip ini, guru didorong untuk mendorong siswa mengeksplorasi bebagai strategi penyelesaian, bukan hanya berfokus pada satu cara saja. Pemecahan masalah tidak hanya menjadi tujuan pembelajaran, tetapi juga menjadi alat utama dalam memahami konseo-konsep matematika lainnya. NCTM memandang bahwa melalui pemecahan masalah, siswa bisa menghubungkan matematika dengan disiplin ilmu lain, seperti sains, ekonomi, dan teknologi. Masalah non-rutin dianjurkan dalam pengajaran matematika karena memberikan tantangan yang menstimulasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

    BalasHapus
  15. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Pemecahan masalah menuntut guru untuk memberikan pertanyaan terbuka yang mendorong diskusi dan kolaborasi antar siswa. Guru perlu memastikan bahwa lingkungan kelas mendukung eksplorasi ide secara bebas, sehingga siswa tidak takut melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah. NCTM mendorong penggunaan alat bantu seperti menipulatif, teknologi, dan model visual untuk mempermudah siswa memahami masalah yang kompleks.

    Melalui problem solving, siswa belajar untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan data dan informasi yang tersedia. Proses penyelesaian masalah membantu siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan matematika. Guru sebaiknya mendorong refleksi setelah pemecahan masalah, sehingga siswa dapat mengevaluasi strategi dan memahami proses berpikir mereka.

    BalasHapus
  16. Nama: Exsandra Laili S,A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Proses pemecahan masalah melibatkan langkah-langkah penting seperti memahami masalah, merancang rencana, melaksanakan solusi, dan merefleksikan hasilnya. Guru perlu memastikan bahwa masalah yang diberikan relevan dengan pengalaman siswa untuk meningkatkan motivasi belajar mereka.

    Dalam pembelajarn problem solving, siswa belajar bahwa melakukan kesalahan adalah bagian penting dari proses belajar, prinsip ini mengajarkan siswa untuk berpikir kritis terhadap hasil kerja mereka sendiri dan melakukan revisi jika diperlukan. Pemecahan masalah memungkinkan siswa untuk menemukan pola, yang merupakan inti dari matematika. Guru dapat menggunakan berbagai jenis masalah, seperti masalah realitas, masalah abstrak, atau masalah berbasis proyek, untuk melatih kemampuan berpikir siswa.

    BalasHapus
  17. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Pendekatan problem solving mendorong pembelajaran yang lebih bermakna karena siswa menemukan konsep melalui eksplorasi aktif. NCTM menekankan pentingnya memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa selama proses pemecahan masalah. Dalam prinsip ini, siswa diajak untuk tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga menikmati proses berpikir dan belajar.

    Pemecahan masalah membantu siswa membangun keterampilan komunikasi, karena mereka perlu menjelaskan proses dan alasan dibalik solusi mereka. Prinsip ini menjadi dasar penting dalam kurikulum matematika modern karena membantu mempersiapkan siswa menghadapi tantangan kehidupan yang nyata.

    BalasHapus
  18. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    NCTM dengan tegas menempatkan pemecahan masalah menjadi jantung dari pembelajaran matematika. Konsep ini melampaui sekadar mencari jawaban yang benar; ia menuntut siswa agar terlibat pada proses berpikir yang mendalam, menganalisis situasi, merumuskan strategi, serta mengevaluasi solusi. Pendekatan ini bukan cuma mengembangkan kemampuan kognitif siswa, namun juga menumbuhkan sikap percaya diri serta keingintahuan yang berkelanjutan terhadap matematika.

    BalasHapus
  19. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    Pemecahan masalah tidak berdiri sendiri, tetapi terjalin erat pada standar proses lainnya misalnya penalaran, komunikasi, representasi, serta koneksi. Kemampuan agar mampu memecahkan masalah yang kompleks menuntut siswa supaya mampu:

    Menalar dengan logis: Mengidentifikasi pola, membuat dugaan, serta menarik kesimpulan.
    Mengkomunikasikan ide: Menjelaskan pemikiran mereka dengan jelas serta tepat, baik secara lisan maupun tulisan.
    Membuat representasi: Menggunakan berbagai cara agar dapat merepresentasikan masalah, misalnya gambar, diagram, maupun model matematika.
    Membuat koneksi: Menghubungkan konsep matematika yang berbeda serta melihat hubungan dengan matematika pada disiplin ilmu lainnya.

    BalasHapus
  20. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    Guru mempunyai peran yang sangat penting saat memfasilitasi pembelajaran pemecahan masalah. guru perlu:
    Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung: Memberikan kesempatan untuk siswa agar berkolaborasi, berbagi ide, serta membuat kesalahan.
    Menyajikan masalah yang autentik: Memilih masalah yang relevan pada kehidupan sehari-hari siswa serta menantang mereka agar berpikir kritis.
    Memandu proses pemecahan masalah: Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa dengan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah.
    Menilai kemampuan pemecahan masalah: Menggunakan berbagai instrumen penilaian agar bisa mengukur perkembangan siswa.

    BalasHapus
  21. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    Meskipun pentingnya pemecahan masalah sudah diakui secara luas, implementasinya di dalam kelas seringkali menghadapi tantangan, contohnya:
    Kurangnya waktu: Kurikulum yang padat selalu membatasi waktu yang tersedia bagi kegiatan pemecahan masalah yang mendalam.
    Kurangnya kepercayaan diri guru: Beberapa guru mungkin merasa kurang percaya diri dalam mengajarkan pemecahan masalah karena kurangnya pengalaman maupun pelatihan.
    Kurangnya sumber daya: Akses yang terbatas terhadap bahan ajar serra teknologi bisa menghambat proses pembelajaran.

    BalasHapus
  22. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    Agar dapat mengatasi tantangan, harus dibangun budaya pemecahan masalah di sekolah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:
    Melakukan pelatihan kepada guru: Memberikan pelatihan yang berfokus dengan strategi pengajaran pemecahan masalah.
    Membangun komunitas pembelajaran: Memfasilitasi guru agar berbagi pengalaman serta belajar bersama.
    Menggunakan teknologi: Memanfaatkan teknologi supaya mendukung pembelajaran pemecahan masalah.

    BalasHapus
  23. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    Pemahaman tentang pemecahan masalah semakin berkembang. Seiring bersama perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. NCTM secara berkala merevisi standarnya agar bisa memastikan bahwa pembelajaran matematika supaya selalu relevan serta memenuhi kebutuhan siswa di abad ke-21.

    BalasHapus
  24. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    Orang tua selalu mempunyai peran penting dalam mendukung perkembangan kemampuan pemecahan masalah anak. Mereka bisa:
    Menciptakan lingkungan yang mendukung: Memberikan kesempatan untuk anak agar bisa mengeksplorasi serta bertanya.
    Membantu anak saat menyelesaikan masalah: Memberikan dukungan tanpa memberikan jawaban yang siap pakai.
    Menunjukkan sikap positif kepada matematika: Menunjukkan bahwa matematika merupakan sesuatu yang menyenangkan serta bermanfaat.

    BalasHapus
  25. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    Dapat saya simpulkan pemecahan masalah adalah komponen yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Saat menerapkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh NCTM, kita bisa membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta inovatif yang sangat dibutuhkan di masa depan. Ini juga sangat berguna bagi masa depan siswa untuk kehidupan sehari-hari mereka.

    BalasHapus
  26. Nama : Cicilia Gianina
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206063

    Pemecahan masalah bukan cuma penting pada konteks pembelajaran matematika. Namun juga mempunyai relevansi yang tinggi pada kehidupan nyata. Kemampuan agar bisa memecahkan masalah untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri, pemecah masalah yang efektif, serta warga negara yang produktif.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak