Basis pengetahuan kami di LTM sangat memengaruhi proses kognitif di sebagian besar situasi. Oleh karena itu, bentuk representasi pengetahuan sangat penting untuk memahami kognisi manusia. Beberapa cara utama untuk merepresentasikan makna informasi dalam memori telah disarankan: representasi proposisional (jaringan semantik), representasi prosedural (sistem produksi), dan skema. Representasi analogis atau model mental (Rumelhart & Norman, 1983) secara umum dapat dianggap sebagai skema. Konsep proposisi menunjukkan unit makna primitif, atau unit pengetahuan terkecil yang memungkinkan untuk membuat penilaian, benar atau salah. Jaringan seperti itu satuan-satuan yang saling berhubungan dapat digunakan untuk mewakili makna kalimat dan gambar. Newell dan Simon (1972) mengemukakan bahwa pengetahuan dapat direpresentasikan dengan seperangkat aturan kondisional atau kondisi produksi → tindakan. Aturan produksi disimpan dalam memori jangka panjang dan diambil serta digunakan dalam memori kerja. Isi memori kerja saat ini disesuaikan dengan kondisi seluruh aturan produksi dalam memori jangka panjang. Setiap kali kondisi suatu aturan terjadi dalam memori kerja, aturan tersebut dipicu dan tindakannya dilakukan. Tindakan aturan tersebut dapat mengubah isi memori kerja dan menentukan aturan mana yang dipicu selanjutnya. Dengan demikian, prinsip-prinsip yang menentukan bagaimana suatu aturan diikuti oleh aturan lainnya dibangun ke dalam aturan itu sendiri.
Salah satu teori paling maju yang didasarkan pada gagasan aturan produksi, teori ACT* (Adaptive Control of Thought; Anderson, 1983), atau versi terbarunya ACT-R (R untuk rasional; Anderson, 1993), menyarankan tipe terpisah memori jangka panjang untuk aturan produksi (untuk keterampilan) selain memori deklaratif (proposisi, gambar, dan representasi lain untuk fakta dan pengalaman). Item dalam ingatan ini dapat bervariasi dalam tingkat 'aktivitasnya'. Jika isi memori kerja cocok dengan lebih dari satu aturan dalam memori prosedural, maka aturan mana pun yang paling aktif akan dipicu. Konsep skema, awalnya dibahas oleh Bartlett (1932), masuk ke dalam psikologi kognitif dari penelitian kecerdasan buatan (Minsky, 1975; Bobrow & Winograd, 1977). Skema umumnya merepresentasikan objek sebagai sekumpulan atribut (slot). Skema generalisasi abstrak tentang objek dari contoh spesifik, mengkodekan kategori umum dan fitur khas. Mereka mungkin tidak hanya mencakup proposisi, tetapi juga fitur persepsi (misalnya, gambar spasial) dan rangkaian peristiwa stereotip. Skema mungkin memiliki slot dengan nilai tetap atau variabel; slot dengan nilai variabel biasanya memiliki beberapa nilai default atau nilai yang paling mungkin. Fitur skema yang paling penting adalah pola hubungan yang stabil antar variabel (slot). Setiap skema berisi informasi tentang beberapa kelas struktur. Ketika nilai-nilai tertentu ditugaskan ke slot skema, struktur pengetahuan berbasis skema dapat diperoleh dalam bentuk konsep, proposisi, dll.
Struktur pengetahuan yang diperoleh bisa lebih umum atau lebih spesifik tergantung pada nilai-nilai tersebut. Beberapa skema dapat dihubungkan bersama dan diorganisasikan ke dalam struktur hierarki yang canggih di mana satu skema dapat menjadi bagian dari skema yang lebih kompleks. Skema dapat mewakili pengetahuan dari semua jenis dan tingkatan: dari huruf individual (memungkinkan kita mengenali berbagai variasi huruf tulisan tangan) hingga sistem elektronik atau organisasi yang kompleks, pola perilaku, visual dan gambar persepsi pendengaran. Misalnya, skema kita untuk wajah manusia mencakup celah untuk mata, hidung, mulut, telinga, dll. Komponen-komponen ini disusun dalam konfigurasi tertentu yang tidak kaku. Namun, beberapa persyaratan umum harus dipenuhi: hidung dan mata harus ditempatkan di atas mulut; mata harus terletak di atas hidung pada sisi yang berbeda, dll. Skema umum ini memungkinkan kita mengenali contoh wajah manusia dalam situasi tanpa batas, termasuk beberapa bentuk seni visual yang aneh.
Skema siswa untuk menyelesaikan persamaan aljabar linier tipe ax = b dapat mencakup tiga slot: 1) angka b di sisi kanan persamaan; 2) angka a di ruas kiri persamaan; dan 3) operasi pembagian: membagi isi slot pertama dengan isi slot kedua. Untuk siswa yang kurang berpengalaman, skemanya dapat mencakup operasi membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan a yang sama. Dalam hal ini, skema akan berisi slot untuk kedua bagian persamaan, bilangan pembagi a, dan operasi pembagian. Untuk contoh representasi pengetahuan skematis tingkat tinggi, pertimbangkan domain teknis yang mencakup pengetahuan tentang berbagai objek teknis (misalnya, perkakas, perangkat, mesin, prosedur teknologi). Keragaman pengetahuan dalam bidang teknis apa pun dapat direpresentasikan dengan tingkat spesifikasi yang berbeda: dari deskripsi fitur umum hingga detail spesifik. A Kerangka skematis untuk merepresentasikan pengetahuan tentang suatu objek teknis dapat mencakup tiga komponen utama yang saling berhubungan yang dapat disebut sebagai deskripsi fungsional, operasional, dan struktural. Objek teknis apa pun dapat dicirikan oleh beberapa fungsi atau tujuan yang dirancang untuknya (untuk apa objek ini?), proses yang digunakan dalam pengoperasian objek (bagaimana cara kerjanya?), dan struktur internal objek termasuk hubungan antar komponennya (apa apakah itu terdiri dari?). Menjelaskan operasi suatu objek berarti menjelaskan mengapa sekumpulan bagian yang terhubung melakukan fungsi tertentu dengan memanfaatkan proses tertentu selama operasi. Seorang pelajar harus membangun hubungan antara komponen fungsional, operasional, dan struktural dari deskripsi objek untuk memahami cara kerjanya (Kalyuga, 1984; 1990).
Referensi
Kalyuga, S. 2009. Cognitive Load Factors in Instructional Design for Advanced Learners. New York: Nova Science Publishers
Nama : Retno Wahyuningrum
BalasHapusKelas : 5C
NPM : 22862060068
Pada representasi pengetahuan sangat penting dalam mempengaruhi kognitif manusia. Terdapat 3 cara makna untuk merepresentasikan pengetahuan yakni, representasi proprosisional, representasi prosedural dan skema. Hal ini digunakan dalam memori panjang dan dikerjakan dalam memori kerja. Selain itu juga, struktur pengetahuan memiliki ragam varian dari yang kompleks ke spesifiknya. Adanya sebuah tindakan yang dilakukan akan memberikan sebuah kesan untuk dijadikan sebagai pengalaman.
Nama : Retno Wahyuningrum
BalasHapusKelas : 5C
NPM : 2286206068
Representasi pengetahuan ini menurut saya adalah tingkatan tertinggi dari pengetahuan komunikasi,penalaran,dan koneksi. Karena dalam representasi ini siswa diajak untuk lebih berpikir kritis mengenai konsep yang ada. Semisal tentang kubus maka dalam latihan tersebut diberikan keterangan cerita untuk menambah informasi mengenai kubus tersebut. Kemudian siswa juga diajak untuk menganalisis permasalahan yang terjadi pada soal cerita yang diberikan. Representasi juga memiliki sintaks yang berbeda dari yang lainnya.
Nama: Shelvya Anggraeni Yastono
BalasHapusNPM: 2286206121
Kelas: 5C
Representasi merupakan pengetahuan tingkat pemahaman yang lebih tinggi, guru dan siswa terlibat untuk berfikir kritis yang memungkinkan siswa untuk memiliki sebuah gambaran dari sesuatu yang di jelaskan oleh guru, representasi pada matematika juga memudahkan dalam memecahkan masalah, perhitungan ataupun analisis.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Teori beban kognitif membuat kerangka kerja yang sangat berharga untuk mendesain materi pembelajaran yang efektif. Dengan memahami keterbatasan kapasitas kerja memori, kita bisa merancang materi yang meminimalkan beban kognitif yang tidak butuh (extraneous load). Dengan ini berarti menyederhanakan presentasi informasi, menghindari kelebihan rangsangan, serta menggunakan strategi pemecahan masalah yang terbimbing. Ada juga, teori ini juga menyoroti pentingnya representasi pengetahuan yang baik. Dengan merancang representasi yang sesuai seperti struktur kognitif manusia, kita bisa memfasilitasi pembentukan skema yang kuat serta mempermudah proses pembelajaran.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Representasi pengetahuan yang efektif merupakam kunci untuk membangun skema, yaitu struktur kognitif yang terorganisir yang menyimpan informasi terkait pada memori jangka panjang. Saat informasi baru disajikan, otak berusaha mengintegrasikannya dengan skema yang sudah ada. Saat representasi pengetahuan yang diberikan sesuai seperti struktur skema yang telah berkembang, jadi proses integrasi pasti lebih mudah serta informasi baru akan lebih mudah diingat serta dipahami.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Keterbatasan kapasitas kerja memori manusia mepunyai implikasi yang signifikan dengan proses pembelajaran. Kalau terlalu banyak informasi yang mesti diproses secara simultan, yang terjadi adalah kapasitas kerja memori akan cepat terbebani serta kemampuan dalam memproses informasi baru akan terganggu. Oleh sebab itu, saat merancang materi pembelajaran, penting agar bisa membagi informasi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil serta menyajikannya secara bertahap.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Walaupun teori beban kognitif memberikan prinsip umum, penting agar diingat bahwa setiap individu mempunyai kapasitas kerja memori yang berbeda. Faktor-faktor misalnya usia, pengalaman belajar sebelumnya, serta gaya kognitif individu bisa mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memproses informasi. Oleh sebab itu, saat merancang materi pembelajaran, harus mempertimbangkan keragaman individu serta menyediakan berbagai pilihan representasi pengetahuan.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Beban kognitif yang berlebihan bukan sekedar menghambat proses pembelajaran, namun juga bisa menurunkan motivasi belajar. Saat siswa merasa kesulitan memahami materi maupum merasa kewalahan pada jumlah informasi yang harus dipelajari, mereka cenderung kehilangan minat serta semangat dalam belajar. Oleh sebab itu, penting agar menyeimbangkan beban kognitif pada tingkat motivasi siswa.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Teknologi pembelajaran bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam mengurangi beban kognitif. Contohnya, simulasi, animasi, serta video bisa membantu memvisualisasikan konsep yang abstrak serta membuat pembelajaran lebih menarik. Lain dari pada itu, alat-alat lain misalnya mind mapping serta organizer grafik bisa membantu siswa mengorganisasi informasi serta membangun hubungan antar konsep.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Tantangan pada saat menerapkan teori beban kognitif dalam praktik. Walaupun teori beban kognitif memberikan kerangka kerja yang kuat, penerapannya pada praktik pembelajaran tidak selalu mudah. Beberapa tantangan yang selalu dihadapi termasuk kesulitan pada saat mengukur beban kognitif secara akurat, kurangnya pemahaman mengenai struktur kognitif siswa, serta keterbatasan sumber daya.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Teori beban kognitif semakin berkembang serta menjadi semakin kompleks. Penelitian terbaru sudah mengungkap berbagai faktor yang mempengaruhi beban kognitif, misalnya emosi, motivasi, serta lingkungan belajar. Pada masa depan, diharapkan teori ini semakin terus berkembang serta memberikan kontribusi yang lebih besar pada meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
CLT mengacu pada gagasan bahwa kapasitas memori kerja seseorang terbatas dan pembelajaran bergantung pada cara informasi direpresentasikan dan diproses. Melalui representasi pengetahuan, CLT menjelaskan bagaimana pengetahuan diorganisasikan dan disajikan untuk meminimalkan beban kognitif yang harus dihadapi individu selama belajar.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Jika pengetahuan disajikan secara terstruktur dan sesuai dengan kemampuan kognitif peserta didik, maka proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Sebaliknya, jika informasi disajikan secara kompleks atau tidak terstruktur, maka beban kognitif akan meningkat sehingga dapat menghambat proses pembelajaran.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Beban kognitif ini berkaitan dengan tingkat kesulitan materi yang dipelajari, yang mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk mengolah informasi dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Materi yang lebih kompleks atau lebih bersifat eksternal bagi pembelajar menghasilkan beban kognitif internal yang lebih besar.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Melalui representasi pengetahuan, CLT menekankan bagaimana informasi diorganisasikan dan dipelihara dalam memori kerja dan jangka panjang. Representasi pengetahuan yang efektif memungkinkan pengurangan beban kognitif yang tidak perlu dan meningkatkan pemahaman serta meningkatkan penerapan informasi yang dipelajari.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Menurut teori beban kognitif, mengajar mengurangi kelebihan kognitif, yang mengarah pada peningkatan pemahaman dan peningkatan hasil belajar siswa.
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Representasi pengetahuan tingkatan perkembangan kemampuan manusia melalui struktur manusia untuk mengidentifikasikan yang tersimpan pada memori dalam skema tertentu sehingga dpat relasi antara pengetahuan satu dengan pengetahuan yang lain
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Jaringan semantik itu pengetahuan yang melibatkan objek yang berupa jenis fisik seperti buku, motor, manusia, dan lainnya, ada juga yang berupa objek seperti ukuran, warna, dan karakter
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas 5A
Skema itu metode yang menggunakan pengetahuan tiruan yang sudah pasti dan sudah di kenal dengan baik , dan denga berbagai penampilan situasi dan objek pengalaman yang proses nya tak bervariasi
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Cara utama dalam merepresentasikan makna informasi pada memori manusia disarankan dengan representasi proposional, prosedural, produksi dan sekema hal- hal tersebut merupakan modal mental merupakan skema, proposisi menunjukkan unit makna primitif. Pernyataan sangat tepat, dari Nawal dan Simon mengemukakan bahwa pengetahuan dapat direpresentasikan melalui seperangkat aturan kondisional atau kondisi produksi ke pada tindakan. Serta, isi memori kerja saat ini disesuaikan pada kondisi seluruh aturan terjadi dalam memori kerja, serta, aturan tersebut dipicu dan tindakannya dilakukan.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Menurut teori dari Adavtive control of Thought; Anderson menyarankan tipe terpisah memori LTM untuk aturan produksi dan memori deklaratif. Produksi untuk ketrampilan, dan deklaratif representasi lain untuk fakta dan pengalaman. Hal tersebut menjelaskan bagaimana fungsi memori yang dapat diterapkan dalam mempelajari sesuatu materi.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Fitur skema memiliki nilai tetap atau variabel yang bisanya memiliki beberapa nilai yang paling mungkin. Pada fitur skema yang paling penting adalah pada hubungan stebil antar variabel. struktur pengetahuan berbasis skema dapat diperoleh dalam bentuk konsep, dan proporsi.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Saya sangat setuju terkait pernyataan bahwa pengajar harus membangun hubungan antara kompunen fungsional, operasional serta struktural dari deskripsi objek untuk memahami cara kerja dan memperoleh pemahaman yang mendalam terkait materi. Pendekatan fungsional berfokus pada fungsi dan tujuan dari suatu objek yang saat itu dipelajari. Struktural, pada bagaimana komponen-komponen di dalamnya terorganisir dan saling terkait. Deskripsi dengan memberikan penjelasan tentang setiap bagian-bagian objek dan seperti apa bagian-bagian itu berinteraksi.
Nama: Zulaikha Abelia Putri
BalasHapusKelas: 5D
Representasi pengetahuan sangat penting untuk memahami kognisi manusia. Beberapa cara telah digunakan untuk mempresentasikan makna informasi dalam memori yang telah disarankan, yaitu representasi proporsional atau jaringan semantik, representasi prosedural atau sistem produksi, serta skema.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Teori beban kognitif adalah teori yang menekankan bahwa kemampuan kognitif manusia terbatas, terutama dalam memproses informasi baru. Kapasitas memori kerja terbatas ini menjadi tantangan utama dalam pembelajaran, sehingga penting untuk merancang materi pembelajaran yang efektif.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Teori ini menjelaskan hubungan antara memori kerja, yang bersifat sementara, dan memori jangka panjang, yang bersifat permanen. Representasi pengetahuan yang kuat di memori jangka panjang dapat mengurangi beban memori kerja saat memproses informasi.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Teori ini membedakan tiga jenis beban kognitif: beban intrinsik (kesulitan alami dari materi), beban ekstrinsik (beban tambahan dari cara penyampaian), dan beban yang relevan (beban yang diperlukan untuk pembelajaran). Beban ekstrinsik harus diminimalkan agar pembelajaran lebih efektif.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Overload kognitif terjadi ketika memori kerja tidak mampu menangani volume informasi yang masuk. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan, frustrasi, dan kegagalan dalam memahami konsep.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Pengetahuan diorganisasi dalam bentuk skema di memori jangka panjang. Skema ini membantu mengintegrasikan informasi baru dan mengurangi beban kognitif dengan mengelompokkan data menjadi unit yang lebih kecil.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Teori ini mendukung prinsip dual channel, yaitu bahwa otak manusia memproses informasi verbal dan visual secara terpisah. Kombinasi keduanya dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, asalkan tidak berlebihan.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Desain pembelajaran berbasis teori beban kognitif harus mempertimbangkan kapasitas memori kerja. Penggunaan alat bantu visual, penyederhanaan instruksi, dan pengaturan informasi dapat membantu mengelola beban kognitif.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Efek split-attention terjadi ketika peserta didik harus membagi perhatian antara dua sumber informasi yang tidak terintegrasi. Solusinya adalah mengintegrasikan informasi untuk mengurangi beban ekstrinsik.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Teori ini mendukung penggunaan contoh yang sudah dikerjakan (worked examples) dalam pembelajaran. Contoh ini membantu peserta didik membangun skema dan mengurangi beban kognitif awal.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Informasi yang berlebihan atau tidak relevan dapat meningkatkan beban ekstrinsik. Oleh karena itu, materi pembelajaran harus dirancang dengan fokus pada inti konsep.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Chunking adalah strategi mengelompokkan informasi menjadi unit-unit kecil agar lebih mudah diproses di memori kerja. Strategi ini sangat efektif dalam pembelajaran berbasis teori beban kognitif.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Beban intrinsik tergantung pada kompleksitas materi. Materi yang sulit memerlukan strategi pengajaran yang lebih sederhana untuk mengurangi tekanan pada memori kerja.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Beban germane adalah beban kognitif yang membantu pembelajaran. Beban ini dapat ditingkatkan dengan aktivitas yang mendorong pengembangan skema, seperti diskusi atau refleksi.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Representasi visual, seperti diagram atau peta konsep, dapat mengurangi beban kognitif dengan menyederhanakan informasi kompleks.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Efek modalitas menunjukkan bahwa kombinasi visual dan audio lebih efektif dibandingkan menggunakan satu saluran saja, karena memori kerja memiliki kapasitas terpisah untuk masing-masing saluran.
Nama:ike surya anggreini
BalasHapusKelas:5A
Npm:2286206008
Feedback yang spesifik dan langsung membantu peserta didik mengatasi kesalahan tanpa harus memproses informasi tambahan yang tidak relevan.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Teori bahan kognitif memandang pengetahuan sebagai bahan baku utama dalam proses berpikir dan belajar. Pengetahuan yang telah kita peroleh sebelumnya akan mempengaruhi cara kita memahami informasi baru dan menyelesaikan masalah.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Pengetahuan disimpan dalam pikiran kita dalam bentuk representasi mental. Representasi ini bisa berupa gambar, simbol, kata-kata, atau struktur yang lebih kompleks. Cara kita merepresentasikan pengetahuan akan mempengaruhi cara kita mengakses dan menggunakannya. atau menurut saya lebih ke representasi mental.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Representasi Proposisional Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk proposisi atau pernyataan. Proposisi ini dapat berupa fakta, aturan, atau konsep. Contoh: "Langit berwarna biru."
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Representasi Gambar Mental, Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk gambar atau visualisasi. Representasi gambar mental sangat berguna untuk memahami konsep-konsep yang bersifat spasial atau visual. Contoh: Peta mental sebuah kota.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Representasi Skema Pengetahuan diorganisasikan dalam bentuk skema atau kerangka konseptual. Skema merupakan struktur kognitif yang berisi informasi umum tentang suatu konsep atau situasi. Contoh: Skema tentang pesta ulang tahun.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Proses pembentukan danpPenggunaan representasi pengetahuan, Akuisisi Pengetahuan. Proses memperoleh pengetahuan baru melalui pengalaman, pembelajaran, atau membaca. Pengetahuan baru ini kemudian diintegrasikan ke dalam struktur kognitif yang sudah ada.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Pengetahuan yang telah diperoleh disimpan dalam memori jangka panjang. Organisasi penyimpanan pengetahuan sangat mempengaruhi kecepatan dan kemudahan dalam mengaksesnya.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Penggunaan Pengetahuan, Ketika kita menghadapi situasi baru, kita akan mengaktifkan representasi pengetahuan yang relevan untuk membantu kita memahami dan merespons situasi tersebut.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Materi pembelajaran harus disajikan secara terstruktur dan logis agar siswa dapat membangun representasi pengetahuan yang koheren. Penggunaan peta konsep, diagram, atau analogi dapat membantu siswa dalam mengorganisasikan informasi.
Nama : Ester Tabita
BalasHapusKelas : 5 A
Npm : 2286206039
Teori bahan kognitif memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana pengetahuan diorganisasikan dan digunakan dalam pikiran kita. Dengan memahami teori ini, pendidik dapat merancang pembelajaran yang efektif dengan cara mengaktifkan pengetahuan sebelumnya, memberikan pengalaman belajar yang bermakna, dan membantu siswa membangun representasi pengetahuan yang kuat.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
Cognitive Load Theory (CLT) memberikan pemahaman penting tentang bagaimana representasi pengetahuan memengaruhi proses pembelajaran, terutama dalam konteks keterbatasan kapasitas ingatan kerja. Representasi pengetahuan yang tepat dapat mengurangi beban kognitif ekstrinsik dan mempermudah pelajar untuk memahami, mengorganisasi, dan menyimpan informasi ke dalam ingatan jangka panjang. Dalam CLT, pengetahuan yang disajikan melalui format yang mendukung, seperti diagram, peta konsep, atau multimedia interaktif, sering kali lebih efektif dibandingkan penyampaian informasi secara verbal atau teks saja.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
representasi pengetahuan yang baik memungkinkan pelajar untuk lebih mudah membangun skema mental, yaitu struktur yang mengintegrasikan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Dengan skema ini, pelajar dapat memahami hubungan antar-konsep dan mengurangi kompleksitas materi yang dipelajari. Dalam desain pembelajaran, pemilihan bentuk representasi sangat penting agar informasi disampaikan secara jelas dan tidak membingungkan. Representasi yang buruk, seperti diagram yang terlalu rumit atau teks yang berlebihan, dapat meningkatkan beban kognitif ekstrinsik, sehingga menghambat pembelajaran.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
Cognitive Load Theory (CLT) menyoroti bahwa representasi pengetahuan yang efektif sangat penting dalam memfasilitasi pembelajaran, terutama dengan mempertimbangkan keterbatasan kapasitas ingatan kerja manusia. Representasi pengetahuan yang tepat, seperti grafik, diagram, tabel, atau multimedia interaktif, dapat membantu pelajar memproses informasi dengan lebih efisien karena memanfaatkan berbagai saluran kognitif, termasuk sistem visual dan verbal. Representasi ini mengurangi beban kognitif ekstrinsik dengan menyajikan informasi secara lebih terorganisir, sehingga pelajar dapat fokus pada inti pembelajaran tanpa terganggu oleh informasi yang tidak relevan.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
representasi pengetahuan berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan informasi baru dengan skema yang sudah ada dalam ingatan jangka panjang. Representasi yang dirancang dengan baik mempermudah pelajar untuk memahami hubungan antara konsep-konsep, sehingga mendukung proses konstruksi skema dan mengurangi kompleksitas materi. Misalnya, penggunaan diagram alir atau peta konsep dapat membantu pelajar melihat struktur informasi secara keseluruhan, mempermudah mereka untuk mengintegrasikan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
representasi pengetahuan juga memiliki risiko jika tidak dirancang dengan hati-hati. Representasi yang terlalu rumit, tidak jelas, atau berlebihan justru dapat meningkatkan beban kognitif ekstrinsik, sehingga menghambat pembelajaran. Oleh karena itu, CLT menekankan pentingnya prinsip kesederhanaan dan relevansi dalam merancang representasi pengetahuan. Informasi harus disajikan secara intuitif, dengan memprioritaskan elemen-elemen yang mendukung pemahaman dan menghilangkan elemen yang tidak relevan.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
representasi pengetahuan yang efektif tidak hanya membantu mengurangi beban kognitif tetapi juga meningkatkan keterlibatan pelajar dalam proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan representasi yang tepat, pelajar dapat lebih mudah memahami, mengingat, dan mengaplikasikan informasi, sehingga mendukung pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna. Representasi ini menjadi alat yang sangat penting untuk mengoptimalkan pembelajaran, baik dalam konteks pendidikan formal maupun dalam pelatihan profesional.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
Cognitive Load Theory (CLT) menekankan bahwa representasi pengetahuan memainkan peran penting dalam mendukung pembelajaran yang efektif dengan meminimalkan beban kognitif yang tidak perlu. Representasi pengetahuan, seperti diagram, gambar, simulasi, atau grafik, memungkinkan pelajar memproses informasi dengan lebih efisien karena mengurangi kebutuhan untuk memproses informasi secara linier, seperti dalam teks panjang. Dengan menggabungkan elemen visual dan verbal, representasi ini membantu memanfaatkan kapasitas pemrosesan ganda ingatan kerja, yang dapat meningkatkan pemahaman dan retensi.