karakteristik utama memori manusia adalah kekuatan atau daya tahannya, kapasitas (jumlah item informasi yang disimpan dalam memori), dan kecepatan akses. Berdasarkan ciri-cirinya, memori dibedakan menjadi memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Memori jangka panjang/Long-term memory (LTM) bercirikan kekuatan tinggi dan mencakup pengetahuan yang dipelajari dengan baik, misalnya nama Presiden pertama AS, 5 x 5 = 25, atau ejaan kata kentang. Kapasitasnya diasumsikan tidak terbatas, meskipun akses ke informasi yang disimpan mungkin lambat. Baik kekuatan memori maupun kecepatan akses meningkat seiring dengan latihan. Lagi materi yang diuraikan sepenuhnya dan diproses lebih dalam menghasilkan memori jangka panjang yang lebih baik.
Memori jangka pendek/Short-term memory (STM), di sisi lain, mencakup informasi yang baru saja dikodekan dari register sensorik atau diambil dari memori jangka panjang, misalnya, apa yang Anda pikirkan sebelum ini? apa yang kamu pikirkan saat menghubungi nomor telepon 8344 2124?. Daya tahan STM hanya dalam hitungan detik (Peterson & Peterson, 1959), dan informasi dalam STM dapat diakses dengan sangat cepat. Jumlah item informasi yang dapat dipertahankan dalam keadaan aktif secara bersamaan di STM adalah sekitar tujuh unit untuk kebanyakan orang (Miller, 1956). Misalnya, sangat sulit bagi kita untuk mengingat lebih dari tujuh nomor acak yang disajikan secara berurutan (misalnya, nomor telepon yang tidak dikenal) beberapa detik setelah kita mendengar atau melihatnya, kecuali jika nomor tersebut sengaja dilatih. Ketika diminta untuk menyalin rangkaian angka dari satu halaman ke halaman lainnya, kami biasanya melakukan ini dengan mengelompokkan angka-angka tersebut berdasarkan unit tiga atau empat angka sekaligus yang mudah dikelola.
Arsitektur kognitif dasar manusia yang paling umum ditentukan mencakup dua substruktur ini (STM dan LTM). Contohnya adalah model standar (Newell & Simon, 1972) dan model modal (Atkinson & Shiffrin, 1968; Waugh & Norman, 1965). Dalam model yang lebih spesifik, substruktur ini dapat dianggap sebagai penyimpanan memori tunggal dengan mode aktivasi berbeda untuk komponen jangka panjang dan jangka pendek, atau sebagai penyimpanan memori terpisah. Perbedaan ini tidak penting ketika mempertimbangkan tingkat dasar arsitektur kognitif. Namun, untuk menjelaskan kognisi manusia, model umum ini perlu dilengkapi dengan beberapa mekanisme kontrol perhatian (pemroses pusat atau eksekutif pusat) yang menentukan informasi apa dari penyimpanan sensorik atau LTM yang dibawa ke STM. Informasi yang sebenarnya diperhatikan terbatas pada sejumlah kecil bagian dalam STM (Simon, 1979; Ericsson & Simon, 1993a, 1993b).
Berbagai arsitektur kognitif dan elaborasi model umum memperluas struktur memori yang dijelaskan. Misalnya, konsep memori kerja (WM) diperkenalkan untuk memperhitungkan pemrosesan unit informasi yang saling berhubungan, bukan acak, dan harus diproses secara bersamaan karena sifat dari hal-hal yang dicerminkannya atau karena asosiasi yang sudah ada dalam jangka panjang. memori jangka. Memori kerja dianggap sebagai "suatu sistem untuk penyimpanan sementara dan manipulasi informasi selama kinerja berbagai tugas kognitif" (Baddeley, 1986, hal. 34), sebuah "desktop otak ... yang melacak apa yang yang kita lakukan atau di mana kita berada saat ini, yang menyimpan informasi cukup lama untuk mengambil keputusan, menghubungi nomor telepon, atau mengulangi kata asing asing yang baru saja kita dengar” (Logie, 1999, p.174). Beberapa contoh sederhana operasi memori kerja dapat diberikan melalui tugas berikut: utup matamu dan ambil pena di depanmu; hitung jumlah jendela di rumah atau apartemen Anda; menata ulang furnitur di kamar Anda secara mental, atau menyelesaikan operasi matematika secara mental (untuk contoh lebih lanjut, lihat Logie, 1999).
Setelah rangsangan yang masuk dari sumber eksternal dicatat dalam memori sensorik, dirasakan atau dicocokkan dengan pola yang dapat dikenali dengan menggunakan pengetahuan sebelumnya (jika ada) dalam LTM dan konteks, dan diperhatikan, rangsangan tersebut ditransfer ke WM. Jika suatu unit informasi tidak dikenali karena kurangnya pola LTM yang sesuai, unit informasi tersebut masih dapat diperhatikan dan diproses di WM, dengan sumber daya kognitif yang sesuai dialokasikan untuk tugas tersebut. Unit informasi yang dihadiri dalam WM diberi makna dan digunakan untuk membangun representasi mental terintegrasi dari suatu situasi atau tugas (Gambar 1). Namun informasi ini mungkin memudar dengan cepat jika perhatian dialihkan atau jika kapasitas WM kelebihan beban.
Baddeley Dan Halangan(1974) Pertamadiajukan itu WM dilakukan keduanya fungsi pengolahan dan penyimpanan. Mereka menyarankan tiga komponen struktural memori kerja: eksekutif pusat dan dua gudang pendengaran dan visual terpisah untuk menangani informasi verbal dan gambar visual. Kedua toko ini berfungsi sebagai sistem pemeliharaan yang dikendalikan oleh eksekutif pusat dan disebut masing-masing merupakan lingkaran artikulasi atau fonologis ('suara batin') dan sketsa visuospasial ('mata batin'). Kapasitas eksekutif pusat yang terbatas digunakan untuk memproses informasi yang masuk, dan sisanya digunakan untuk penyimpanan produk antara dan produk akhir dari pemrosesan tersebut. Penyimpanan dan pemrosesan kemampuan trade off WM satu sama lain. Ketika beban memori meningkat melebihi ambang batas tertentu, kinerja kita dapat terhambat. Untuk merasakan keterbatasan WM, coba tambahkan secara mental dua angka besar (misalnya, 83.468.437 dan 93.849.040). Untuk tugas bersamaan, Anda juga dapat mencoba menghadiri acara komedi di TV Anda secara bersamaan. Ini akan sangat sulit dilakukan karena setiap aktivitas ini saja mungkin menghabiskan seluruh sumber daya WM Anda.
Ada tiga aspek fungsional utama dari operasi memori kerja: penyimpanan sementara, manipulasi informasi, dan kontrol eksekutif. Penyimpanan informasi sementara adalah fokus model klasik STM dan dipelajari menggunakan tugas rentang STM kata atau digit standar. Ini adalah tugas sederhana yang melibatkan mengingat daftar angka atau kata-kata yang tidak berhubungan dan tidak memerlukan banyak pengetahuan sebelumnya. Manipulasi informasi secara aktif telah menjadi fokus model WM dan telah dipelajari menggunakan tes rentang WM yang memerlukan pemrosesan beberapa tugas secara bersamaan. Ini adalah tugas yang relatif lebih kompleks yang melibatkan operasi kognitif yang bermakna seperti membaca kalimat atau melakukan transformasi numerik, dan kemudian mengingat kata-kata terakhir dari kalimat atau hasil operasi matematika tersebut. Kinerja tugas kognitif yang kompleks memerlukan penggunaan simultan dan integrasi berbagai sumber informasi, koordinasi proses dan representasi individu. Ini adalah fungsi eksekutif WM, interaksi antara WM dan struktur pengetahuan LTM yang telah menjadi fokus penelitian dalam beberapa tahun terakhir (lihat Miyake & Shah, 1999, untuk tinjauan terkini model WM dan keadaan lapangan).
Sejumlah hipotesis telah diajukan untuk menjelaskan perbedaan individu dalam kapasitas WM dan hubungannya dengan kinerja. Teori-teori ini mempertimbangkan perbedaan total kapasitas WM, perbedaan efisiensi pemrosesan WM, atau keduanya. Menurut pendekatan kapasitas total (Baddeley & Hitch, 1974; Cantor & Engle, 1993; Case, 1985; Engle, Cantor, & Carullo, 1992), semua proses kognitif memerlukan sumber daya dari kumpulan yang tetap. Sumber daya apa pun yang tidak dialokasikan untuk operasi dapat digunakan untuk penyimpanan jangka pendek. Penyimpanan dan pemrosesan kemampuan memori kerja saling bertukar satu sama lain. Ketika beban memori meningkat melebihi ambang batas tertentu, kinerja seseorang mungkin menurun. Perubahan kapasitas total yang disebabkan, misalnya karena kelelahan atau usia, akan mempengaruhi kinerja dalam berbagai tugas.
Hipotesis tugas spesifik (Daneman & Carpenter, 1980) mengasumsikan bahwa kapasitas WM spesifik untuk tugas tertentu yang dilakukan. Efisien keterampilan pemrosesan menyisakan lebih banyak kapasitas WM untuk penyimpanan produk pemrosesan. Perubahan dalam efisiensi pemrosesan harus spesifik untuk tugas tertentu dan merupakan hasil dari praktik atau pelatihan intensif (Just & Carpenter, 1992). Kinerja akan terpengaruh hanya jika sumber daya yang tersedia terbatas ketika seseorang beroperasi pada batas kapasitas WM. Pendekatan efisiensi pemrosesan mengasumsikan bahwa satu sistem pusat bertanggung jawab atas pemrosesan dan penyimpanan sementara informasi. Kapasitasnya yang terbatas harus dibagi antara kebutuhan pemrosesan dan penyimpanan. Individu dengan proses yang tidak efisien memiliki sebuah kapasitas penyimpanan secara fungsional lebih kecil karena mereka harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk proses (Daneman & Carpenter, 1983; Daneman & Tardif, 1987).
Referensi
Kalyuga, S. 2009. Cognitive Load Factors in Instructional Design for Advanced Learners. New York: Nova Science Publishers
Nama : Auda Ratu Araiganie
BalasHapusKelas : 5D
NPM : 2286206110
Seperi yang disebutkan diatas dari baddeley akan 3 kompenen strukturan memori kerja : eksklutif pusat dan dua gudang pendengaran dan visual dikatakan bahwa informasi diproses secara terpisah. Tetapi bagaimana dengn informasi yang melibatkan banyak indera, apakah memori kita juga punya tempat untuk menyimpan informasi yg melibatkan suara, pengliatan dan mungkin gerakan sekaligus?
Nama : Retno Wahyuningrum
BalasHapusKelas : 5C
NPM : 2286206068
Kemampuan daya ingat seseorang memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Ada yang mempunyai daya ingat dengan memori panjang (LTM) dan memori pendek (SCM). Setiap manusia juga memiliki kapasitas yang tak terbatas. Terkadang saat kita sedang merasa lelah daya ingat penyimpanan dan proses dalam menelaah suatu informasi kita menjadi menurun. Jika kita tidak efisien dalam penyimpanan dan pemrosesan memori maka kapasitas memori akan kecil dan sulit berkembang.
Nama: Nur Annisha Puspita Sari
BalasHapusNPM: 2286206095
Kelas: 5D
Memori manusia memang hal yang sangat menarik dibahas. Memori sendiri terdiri dari short-term memory dan long-term memory, menurut saya pengelolaan terhadap memori sangatlah penting dalam kegiatan belajar karena beberapa pengalaman saya dalam mengerjakan soal ujian banyak yang berbasis mengingat. Jadi dalam pengorganisasiannya sendiri saya terkadang menggunakan akronim untuk mengingat suatu materi. Cara lainnya jika berbentuk pernyataan pendek saya mengingatnya sesuai urutan atas ke bawah baru mengingatnya lagi dari urutan bawah ke atas dan barulah secara tidak berurutan.
Nama: Nur Annisha Puspita Sari
BalasHapusNPM: 2286206095
Kelas: 5D
Jika berkaitan dengan rumus saya akan menggunakan metode pengulangan. Caranya dengan mengerjakan soal yang berkaitan dengan rumus yang saya pelajari, jadi setelah menganalisis informasi dan mengetahui permasalahan yang harus diselesaikan saya akan selalu nenulis rumusnya terlebih dahulu barulah menulis formulanya sesuai angka yang ada di informasi. Cara ini membuat saya gampang mengingat, namun menurut saya cara ini harus dilakukan secara rutin supaya bisa mencapai pada long-term memory.
Nama:Resky Amelia
BalasHapusKelas:5D
Npm:2286206119
Kemampuan daya igat manusia memiliki kapasitas dan kecapatan berpikir setiap manusia dan terkadang berbeda ada yang lambat atau cepat menangkap.terkadang akses buat untuk menyimpan kapasitas terkadang lambat,baik kekuatan memori maupun keceoatan akses yang meningkat seiring dengan latihan.misalnya mengigat no telpon yang selesai kita telpon agar cepat mengigat harus kita sebut secara terus menerus.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Teori beban kognitif berkenaan tentang pentingnya mengelola kapasitas terbatas memori kerja kita. Pada konteks pengorganisasian ingatan, pemahaman mendalam mengenai jenis-jenis beban kognitif (intrinsik, ekstrinsik, serta germane) sangat krusial. Dengan meminimalkan beban ekstrinsik yang tidak perlu, kita bisa memfokuskan sumber daya kognitif dengan pemrosesan informasi yang relevan serta membangun koneksi yang kuat pada memori jangka panjang. Strategi misalnya pemangkasan materi yang tidak relevan, penggunaan analogi, serta visualisasi bisa sangat membantu dalam mencapai tujuan ini.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Cara kita mengorganisasikan informasi pada memori sangat mempengaruhi kemampuan kita dalam mengakses serta menggunakannya kembali. Teknik-teknik misalnya mind mapping, membuat catatan ringkas, serta menggunakan mnemonic bisa membantu kita membangun struktur kognitif yang efisien. Dengan mengorganisasikan informasi secara logis serta hierarkis, kita mengurangi beban kognitif yang dibutuhkan dalam mencari informasi yang relevan.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Memori kerja bisa seperti papan tulis mental dimana kita melakukan perhitungan kognitif. Saat beban kognitif terlalu tinggi, kapasitas memori kerja kita cepat terlampaui, sehingga menghambat pembelajaran. Maka dengan itu, penting supaya merancang materi pembelajaran yang sesuai pada kapasitas memori kerja siswa. Dengan memahami batasan memori kerja, kita bisa menyusun materi pembelajaran menjadi potongan-potongan yang lebih kecil serta mudah dikelola.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Teori beban kognitif mempunyai implikasi yang sangat penting pada desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang efektif mesti mempertimbangkan bagaimana materi disajikan, seberapa kompleks materi tersebut, serta bagaimana siswa berinteraksi dalam materi tersebut. Dengan menerapkan prinsip-prinsip teori beban kognitif, kita bisa membuat lingkungan belajar yang optimal agar bisa memfasilitasi pembelajaran yang bermakna.
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Memori manusia adalah kemampuan daya ingat manusia dan manusia memiliki memori yang berbeda-beda ada yang memiliki daya ingat yang panjang dan ada jua memiliki daya ingat yang pendek dan kapasitas yang tidak terbatas meskipun akses yang di simpan mungkin lambat
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Memori manusia memiliki fungsi untuk proses mengenang masa lalu yang di ingat kembali, dan proses penyimpan pengetahuan yang terpusat di dalam otak, serta kemampuan manusia memiliki kapasitas yang besar namun penyimpanan nya cepat hilang
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Memori manusia dalam jangka pendek yaitu proses penyimpanan memori nya hanya sementara karna kapasitas memori nya terbatas untuk mengingat dan memori manusia dalam jangka panjang yaitu proses penyimpanan memorinya permanen kapasitas memori nya lenih besar untuk mengingat
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Ada juga yang di nama kan encoding ini proses penyerapan informasi yang di dpat kemudian menjadi memori, proses ini bekerja nya lama agar tersimpam dengan baik dan tidak mudah hilang, setiap manusia memiliki yang nama nya proses encoding dengan tingkatan yang berbeda-beda ada yang memiliki kecerdasaan tinggi akan cepat menyerap dengan cepat dan kecerdasaan lebih rendah akan lama menyerap nyaa
Nama: Rinda Puspitasari
BalasHapusNpm 2286206014
Kelas: 5A
Setelah proses encoding ada juga memori yang nama memori traces ini adalah kemampuan proses menyimpan untuk mengenang masa lalu yang akan di ingat kembali, jika memori ini tidak pernah di gunakan lagi maka memori ini mudah hilang
misalnya Rinda menghafal juz 30 jika Rinda tidak pernah me murojaah maka dengan sendiri nya akan hilang
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGDD
NPM : 2286206066
Pengorganisasian yang baik tidak hanya mengurangi beban kognitif ekstrinsik (akibat hasil belajar yang tidak jelas), namun juga meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimpan dan mengingat informasi, yang pada akhirnya menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Dengan menyusun informasi dengan cara yang masuk akal bagi kita, kita dapat mengurangi beban kognitif yang timbul selama proses pembelajaran, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi pembelajaran.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Menurut teori ini, kapasitas otak dalam memproses informasi melambat dan ketika beban kognitif tinggi, proses belajar pun melambat, sehingga menyebabkan lemahnya perhatian dan memori. Dengan kata lain, CLT menyarankan untuk mengelola informasi secara hati-hati agar siswa merasa kewalahan dan dapat memahami materi dengan baik.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Pengorganisasian ingatan mengacu pada bagaimana data diatur dalam memori jangka panjang, sehingga lebih mudah diakses dan digunakan saat dibutuhkan. Menurut teori ini, informasi dibangun berdasarkan tugas yang relevan, dan individu mampu memproses informasi tentang tugas yang ada.
Nama: Aulia Zalzabila
BalasHapusKelas: 5D
Npm:2286206111
Dalam teori beban kognitif, pengorganisasian ingatan itu penting supaya kita tidak kewalahan saat memproses informasi baru. Kalau kita belajar sesuatu yang baru, otak kita harus menyimpan dan menghubungkan informasi itu. Kalau informasi yang masuk tidak terorganisir dengan baik, otak jadi kewalahan dan kita gampang lupa atau bingung.
Nama: Aulia Zalzabila
BalasHapusKelas:5D
Npm:2286206111
Pengorganisasian ingatan berfungsi untuk menyusun informasi dengan cara yang logis dan mudah diakses. Misalnya, dengan mengelompokkan informasi dalam kategori-kategori tertentu atau menggunakan teknik yg baik, kita dapat membantu otak untuk lebih mudah menyimpan dan mengingat informasi tersebut. Dengan cara ini, informasi yang kompleks dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dan terstruktur, sehingga memudahkan kita untuk memahaminya dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Memori manusia dibedakan menjadi memori jangka panjang ( long-term memory) dan memori jangka pendek (short memory). Memory jangka panjang kapasitasnya tidak terbatas sedangkan memori jangka pendek memungkinkan seseorang untuk susah mengingat lebih lama. Melakukan usaha untuk mengingat belajar dan berusaha ulang- ulang akan membuat mengingatnya lebih lama karena respon otak yang baik.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Tiga aspek fungsional utama dari operasi memori kerja yaitu: penyimpanan sementara, manipulasi informasi, dan kontrol eksekutif. STM dapat diakses dengan cepat, sedang LTM membutuhkan pembelajran berulang sebelum benar-benar meteri masuk ke LTM. Kognitif peserta didik juga berbeda dalam menerima informasi ada yang cepat dan tidak maka dalam pembelajaran pendidik perlu mengulang pelajaran dengan memberikan tes yang lebih mentang agar dapat mereka memahami materi.
Nama : Julinorti Ungan Laing
BalasHapusNPM : 2286206114
Kelas : 5D PGSD
Sangat penting juga mengelola stres dengan baik agar kognitif kita dapat kita gunakan dengan baik. Sehingga dapat mengingat informasi yang baik dan bermakna dengan baik. Mengelola stres membuat otak lebih pokus untuk menyampaikan sesuatu karena ingatan yang stabil.
Nama: Aulia Zalzabila
BalasHapusKelas:5D
Npm:2286206111
Kemampuan mengingat seseorang itu berbeda-beda. Ada yang saya ingatnya pendek (short them memory) ada pula daya ingatnya panjang (long them memory). Pengelolaan memori ini sangat penting untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Karena untuk bisa memahami dan mengetahui pokok pembeli, daya ingat ini sangat diperlukan.
Maaf ada sedikit typo🙏
HapusNama: Zulaikha Abelia Putri
BalasHapusKelas: 5D
Karakteristik utama memori manusia adalah daya tahannya, kapasitasnya, dan kecepatan aksesnya. Kapasitas memori manusia diasumsikan tak terbatas, namun akses informasinya yang sangat lambat. Baik kekuatan memori ataupun kecepatan akses dapat meningkat dengan latihan terus-menerus agar dapat menghasilkan memori jangka panjang yang lebih baik.
Nama : Teguh Wijaya Kesuma
BalasHapusNPM : 2286206103
Kelas : 5D
Memori Jangka Panjang (LTM) memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar dan dapat bertahan lama, menyimpan informasi yang telah dipelajari dengan baik. Meskipun akses ke informasi di LTM bisa lambat, kecepatan akses akan meningkat seiring dengan latihan dan pemrosesan yang mendalam. Contohnya adalah mengingat nama presiden atau tabel perkalian.
Nama : Teguh Wijaya Kesuma
BalasHapusNPM : 2286206103
Kelas : 5D
Sementara itu, Memori Jangka Pendek (STM) menyimpan informasi sementara yang baru diterima atau diambil dari LTM, dengan daya tahan hanya beberapa detik. Kapasitas STM terbatas, sekitar tujuh unit informasi dan aksesnya sangat cepat. Misalnya mengingat nomor telepon segera setelah mendengarnya.
Nama : Teguh Wijaya Kesuma
BalasHapusNPM : 2286206103
Kelas : 5D
Model standar arsitektur kognitif membedakan antara STM dan LTM sebagai dua bagian penting. Mekanisme kontrol perhatian diperlukan untuk memindahkan informasi antara penyimpanan sensorik, LTM, dan STM. Sehingga jumlah informasi yang dapat diproses di STM terbatas.
Nama : Teguh Wijaya Kesuma
BalasHapusNPM : 2286206103
Kelas : 5D
Memori Kerja (WM) memperluas konsep STM dengan menekankan pada pemrosesan informasi yang saling terkait dan memerlukan manipulasi. WM berfungsi sebagai desktop otak untuk penyimpanan sementara dan manipulasi informasi saat menjalankan tugas kognitif. Contohnya adalah menghitung jumlah jendela di rumah secara mental.
Nama : Teguh Wijaya Kesuma
BalasHapusNPM : 2286206103
Kelas : 5D
Perbedaan antara STM dan LTM terletak pada daya tahan dan kapasitas. STM memiliki daya tahan yang singkat dan kapasitas terbatas, sedangkan LTM memiliki daya tahan yang lama dan kapasitas yang dianggap tidak terbatas. WM lebih fokus pada pemrosesan aktif informasi, berbeda dengan penyimpanan pasif yang terjadi di STM dan LTM.
Nama : Widya Nanda
BalasHapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Kekuatan mental dan kecepatan akses mental meningkat dengan latihan yang konsisten. Latihan berulang dan pemrosesan informasi memperkuat jalur saraf yang terkait dengan memori, sehingga meningkatkan kapasitas memori jangka panjang.
Nama : Widya Nanda
HapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Nama : Widya Nanda
HapusKelas : 5A PGSD
NPM : 2286206066
Metode seperti pembelajaran aktif, refleksi dan latihan berulang-ulang dengan jarak tertentu sangat efektif dalam mengembangkan memori jangka panjang. Oleh karena itu, semakin sering seseorang berlatih memproses informasi dan melakukan pengaturan diri, semakin baik pula memori dan kecepatan pemrosesan informasi tersebut.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Teori Beban Kognitif (Cognitive Load Theory) dikembangkan oleh John Sweller pada 1980-an untuk menjelaskan bagaimana kapasitas kerja otak manusia memengaruhi pembelajaran. Otak memiliki kapasitas memori kerja yang terbatas, sehingga informasi yang terlalu banyak atau terlalu kompleks dapat menghambat proses pembelajaran. Teori ini membantu guru dan pendidik memahami cara merancang materi yang efektif dengan mengurangi beban kognitif siswa.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Sweller membagi beban kognitif menjadi tiga jenis utama: beban intrinsik, beban ekstrinsik, dan beban yang relevan untuk pembelajaran (germane cognitive load). Beban intrinsik terkait dengan kompleksitas materi yang dipelajari, beban ekstrinsik berasal dari cara penyajian informasi yang kurang efektif, dan beban germane berkaitan dengan upaya siswa untuk memahami dan menginternalisasi pengetahuan.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Beban intrinsik mencerminkan tingkat kesulitan alami dari sebuah tugas atau materi. Misalnya, memahami hubungan antara variabel dalam persamaan matematika lebih kompleks dibandingkan sekadar menghafal fakta. Beban intrinsik tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, tetapi dapat dikelola dengan membagi materi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Beban ekstrinsik muncul dari penyajian informasi yang tidak relevan atau membingungkan. Misalnya, penggunaan diagram yang terlalu rumit atau penjelasan yang panjang tanpa penekanan pada poin-poin utama. Beban ini dapat dikurangi dengan merancang materi yang sederhana, jelas, dan fokus pada tujuan pembelajaran.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Beban germane berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi ketika siswa menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya. Beban ini adalah bagian yang diinginkan dalam pembelajaran, karena membantu siswa memahami materi secara mendalam. Guru dapat mendorong beban germane dengan menyediakan aktivitas seperti diskusi, analisis, atau refleksi.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Teori Beban Kognitif memberikan panduan penting dalam merancang materi pembelajaran. Guru sebaiknya memecah informasi yang kompleks menjadi bagian yang lebih sederhana, menggunakan representasi visual yang relevan, dan menghindari penambahan elemen yang tidak perlu. Hal ini memastikan kapasitas memori kerja siswa digunakan secara optimal untuk memahami materi.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Beberapa strategi untuk mengurangi beban kognitif termasuk: menggunakan diagram sederhana untuk menjelaskan konsep, memberikan contoh konkret, membagi tugas menjadi langkah-langkah kecil, dan mengurangi gangguan seperti suara latar yang tidak relevan. Dengan strategi ini, siswa dapat lebih mudah memahami materi tanpa merasa kewalahan.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Dalam teknologi pendidikan, teori ini relevan untuk merancang media pembelajaran digital. Misalnya, video pembelajaran sebaiknya memiliki visual yang mendukung penjelasan lisan tanpa elemen tambahan yang mengganggu. Teknologi seperti simulasi interaktif juga dapat membantu siswa memahami konsep kompleks dengan cara yang menarik dan terstruktur.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Dengan memahami teori ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, di mana siswa dapat fokus pada pemahaman materi tanpa terganggu oleh elemen yang tidak relevan. Bagi siswa, pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan beban kognitif membantu mereka menguasai pengetahuan dengan lebih cepat dan efisien.
Nama: Fadia Rizki Nurfitra
BalasHapusNPM: 2286206030
Kelas: 5B
Teori Beban Kognitif sangat relevan dalam pendidikan modern, terutama di era digital yang sering kali menyajikan informasi secara berlebihan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip teori ini, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang optimal, membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran, dan mengatasi tantangan yang muncul dari kompleksitas materi atau distraksi lingkungan. Teori ini menjadi landasan penting dalam mendukung efektivitas pembelajaran di berbagai konteks.
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas :5A
NPM 2286206036
ada tiga karakteristik memori manusia yaitu daya tahan,kapasitas, dan kesepatan akseses
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
Cognitive Load Theory (CLT) atau Teori Beban Kognitif menjelaskan bagaimana kapasitas ingatan kerja manusia memengaruhi pembelajaran, dengan fokus pada pengelolaan beban kognitif agar proses belajar lebih efektif. CLT memiliki implikasi penting dalam desain pembelajaran, seperti memecah informasi kompleks menjadi bagian kecil, menggunakan kombinasi visual dan verbal untuk memanfaatkan saluran ganda pemrosesan informasi, serta menghapus elemen yang tidak relevan untuk mengurangi gangguan. Meski memiliki banyak kelebihan, seperti membantu menciptakan pembelajaran yang efisien dan fokus, teori ini juga mendapat kritik karena sulitnya mengukur beban kognitif secara langsung dan kecenderungannya mengabaikan aspek sosial serta emosional dalam belajar.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
CLT menekankan bahwa agar pembelajaran berlangsung secara optimal, beban kognitif harus dikelola dengan baik melalui desain pembelajaran yang efektif. Misalnya, informasi kompleks dapat disegmentasi menjadi bagian-bagian kecil, visual dan verbal dapat digunakan secara bersamaan untuk mengurangi tekanan pada satu saluran kognitif, dan elemen yang tidak relevan dapat dihilangkan untuk mencegah gangguan. Meskipun teori ini banyak membantu dalam menciptakan pembelajaran yang efisien, ada kritik yang menyebutkan bahwa pengukurannya sering subjektif dan kurang mempertimbangkan faktor emosional atau sosial.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
CLT tetap sangat relevan dalam pengorganisasian ingatan, karena mendukung proses transformasi informasi baru menjadi skema yang terstruktur di ingatan jangka panjang, yang tidak hanya meningkatkan retensi, tetapi juga mempermudah penerapan pengetahuan dalam berbagai konteks baru. CLT tetap relevan dalam membantu pelajar memahami dan mengintegrasikan informasi baru secara efektif, meningkatkan retensi, serta mendukung penerapan pengetahuan dalam situasi baru, menjadikannya dasar penting dalam desain pembelajaran modern.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
CLT mendorong penggunaan strategi pembelajaran yang dapat mengurangi beban ekstrinsik, seperti menyajikan informasi secara tersegmentasi, menghindari distraksi, dan memanfaatkan kombinasi visual serta verbal untuk memaksimalkan pemrosesan informasi. Dengan mengelola beban kognitif, pelajar dapat lebih mudah mengolah informasi di ingatan kerja sebelum memindahkannya ke ingatan jangka panjang dalam bentuk skema yang terorganisasi. Meski teori ini sangat berguna dalam mendesain pembelajaran yang efisien, beberapa kritik menyebutkan bahwa pendekatannya kurang memperhatikan aspek sosial dan emosional yang juga memengaruhi proses belajar.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
CLT merekomendasikan strategi seperti menyederhanakan informasi kompleks, menggunakan alat bantu visual, memanfaatkan pengajaran berbasis multimedia, dan mengurangi informasi yang tidak diperlukan. Dengan cara ini, informasi baru dapat lebih mudah diproses oleh ingatan kerja sebelum diintegrasikan ke dalam skema yang ada di ingatan jangka panjang. Meskipun teori ini dianggap sebagai panduan praktis untuk desain pembelajaran yang efisien, beberapa kritik menyoroti kurangnya perhatian terhadap aspek-aspek non-kognitif seperti motivasi, emosi, dan konteks sosial.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
Meski teori ini banyak diapresiasi karena pendekatan praktisnya, kritik terhadap CLT mencakup kurangnya perhatian pada aspek motivasi dan faktor sosial dalam pembelajaran. Namun, relevansinya tetap kuat dalam berbagai konteks pendidikan dan pelatihan, menjadikannya salah satu kerangka kerja utama dalam memahami dan meningkatkan proses belajar.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
Meskipun CLT dianggap sebagai pendekatan yang sangat praktis dalam desain pembelajaran, kritik terhadap teori ini mencakup kurangnya perhatian pada aspek motivasi, emosi, dan konteks sosial dalam proses belajar. Namun, CLT tetap menjadi landasan penting dalam memahami bagaimana informasi diolah, diingat, dan diterapkan, khususnya dalam situasi pembelajaran yang kompleks. Teori ini memberikan panduan yang jelas untuk membantu pelajar memaksimalkan kapasitas kognitif mereka dan memastikan bahwa informasi baru dapat dipahami dan diintegrasikan dengan efektif ke dalam ingatan jangka panjang.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
CLT menekankan bahwa pembelajaran yang efektif memerlukan pengelolaan beban ini dengan cara menyederhanakan informasi, memecah materi kompleks menjadi langkah-langkah kecil, dan memanfaatkan alat bantu visual atau multimedia untuk mendukung pemahaman. Dengan mengoptimalkan desain pembelajaran, kapasitas ingatan kerja dapat digunakan secara lebih efisien, sehingga informasi baru lebih mudah diproses dan diintegrasikan ke dalam ingatan jangka panjang. Meski teori ini banyak diaplikasikan dalam berbagai konteks pendidikan dan pelatihan, kritik terhadap CLT mencakup minimnya perhatian terhadap faktor-faktor emosional dan sosial yang juga memengaruhi pembelajaran.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
CLT mendorong pendekatan desain pembelajaran yang meminimalkan beban ekstrinsik, seperti menyajikan materi dalam langkah kecil yang terorganisasi, menggunakan alat bantu visual, dan menghilangkan elemen yang tidak relevan. Strategi ini memungkinkan pelajar untuk lebih fokus pada inti pembelajaran tanpa terganggu oleh informasi yang tidak penting. Meskipun CLT sangat membantu dalam merancang pembelajaran yang efisien, teori ini sering dikritik karena cenderung mengabaikan aspek motivasi, emosi, dan interaksi sosial yang juga berperan dalam proses belajar.
Nama: Alya Rahmawati Dalimunthe
BalasHapusNPM: 2286206041
Kelas: 5B PGSD
CLT sangat berguna dalam menciptakan pengalaman belajar yang efisien, beberapa kritik mencatat bahwa teori ini kurang memperhatikan faktor-faktor emosional dan sosial yang juga memengaruhi proses pembelajaran. Meski demikian, CLT tetap relevan dan sangat bermanfaat dalam mendesain pengalaman belajar yang mendalam dan berkelanjutan, karena membantu pelajar memproses informasi dengan cara yang lebih terstruktur dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks pembelajaran.
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
Arsitektur kongnktif manusia memiliki dua substruktur utama, yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang, ini menjadi dasar sebagai model kongnktif sama seperti model yang standar dan model modal
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
Substruktur STM dan LTM dapat kita pandang sebagai memori tunggal mode aktivitas yang berbeda atau sebagai dua penyimpanan yang terpisah, tergantung pada model yang digunakan, meskipun begitu perbedaan tersebut tidak terlalu penting ditingkatkan arsitektur kongnktif
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
Untuk dapat menjelaskan kongnktif pada manusia, kita perlu mendapatkan kontrol atau perhatian seperti pemerosesan pusat atau eksekutif pusat, yang bertugas menentukan informasi apa dari sensorik untuk LTM yang bisa diproses dalam STM
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
memori dapat dibedak menjadu dua yaitu memori jangka panjang dan jangka pendek. kelebihan memori jangka panjang adalah memori yang dapat menyimpan informasi yang dapat dipelajari dengan baik, memiliki daya tahan yang tinggi, dan memiliki kapasitas yang tidak terbatas. latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan memori, dan dapat mempercepat memori.
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
memori jangka pendek dapat berfungsi untuk menyimpan informasi yang baru kita terima atau yang diambil daro memori jangka panjang dalam waktu yang singkat, peroses ini biasanya hanya dalam hitungan detik. kapasitas yang dimiliki oleh memori jangka pendek terbatas, yaitu sekitar tujuh unit secara simultan. Untuk dapat mengatasi keterbatasan tersebut, informasi sering diklompokan menjadi unit-unit kecil, sehingga dapat lebih mudah diingat dan dapat dikelola dengan baik.
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
Informasi yang manusia perhatikan sangatlah terbatas jumlahnya didalam STM, didalamnya hanya mencakup sejumlah unit uang kecil dan informasi yang dapat diolah sekaligus.
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
Model kongnktif yang berhasil mengintegrasikan proses kontrol perhatian dan interaksi antara STM dan LTM untuk bisa memberikan gambaran yang lebih menerima Tetang bagaimana cara manusia memproses informasi
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
memori kerja adalah sebuah sistem yang penting dalam proses kongnitif. memori kerja kemungkinan dapat menyimpan sementara dan dapat memanipulasi informasi yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan berbagai tugas kongnitif, yaitu pengambilan keputusan, dan dapat memnelola keputusan sehari-hari.
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
memori kerja dengan saling terkait, informasi yang dapat diperoses oleh memori kerja sering meliki terkaitan atau asosiasi yang erat, baik karena sifat alami informasi itu ataupun hubungan yang telah dibentuk dimemori jangka panjang.
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
smemori kerja yang bersifat sementara. sistem ini dapat berfungsi sebagai ''desktop otak'' yang dapat membantu melacak dan dapat memproses informasi dalam waktu yang singkat untuk tugas yang sedang dikerjakan, contoh tugas yang dapat melibatkan memori kerja sangat beragam, aktivitasya berupa menghitung jumblah buah, dapat mengingat langkah-langkah petunjuk. bisa juga menyelelesaikan oprasi matematika secara mental dapat mengggabarkan bagaimana memori kerja otak dogunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Irene avrilia nirmala
BalasHapusKelas : 5A
NPM : 2286206036
pemahaman tentang memori kerja sudah dijelaskan secara konseptual oleh para ahli, ya itu model memori kerja dijelaskan oleh Baddeley (1986) dan logie (1999), yang menggambarkannya sebagai sistem yang esesial sebagai fungsi kongnitif yang kompleks.