Dalam dunia pendidikan matematika, pemahaman konseptual sering kali menjadi fokus utama. Pembelajaran yang hanya menekankan pada prosedur mekanis dapat menghasilkan pemahaman yang dangkal, di mana peserta didik mungkin mampu menyelesaikan soal-soal matematika tanpa benar-benar memahami konsep di baliknya. Dua tokoh penting dalam bidang ini, William A. Brownell dan John Van Egen, mengembangkan teori-teori belajar yang menekankan pentingnya pemahaman konseptual. Artikel ini akan membahas secara rinci teori belajar Brownell dan Van Egen, serta aplikasinya dalam pembelajaran matematika.
Teori Belajar Brownell: Memahami Matematika melalui Pemahaman Konseptual
William A. Brownell adalah seorang ahli pendidikan matematika yang sangat mendukung pentingnya pemahaman konseptual dalam belajar matematika. Menurut Brownell, belajar matematika harus lebih dari sekadar menghafal rumus atau prosedur; peserta didik harus memahami makna di balik konsep matematika yang mereka pelajari.
1. Pemahaman Konseptual vs. Pemahaman Prosedural
Brownell membedakan antara pemahaman konseptual dan pemahaman prosedural. Pemahaman prosedural merujuk pada kemampuan untuk mengikuti langkah-langkah atau prosedur tertentu untuk menyelesaikan masalah, tanpa memahami sepenuhnya alasan di balik langkah-langkah tersebut. Sebaliknya, pemahaman konseptual melibatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang mengapa prosedur tersebut bekerja dan bagaimana konsep-konsep matematika saling terkait.
Misalnya, dalam konteks pembelajaran penjumlahan pecahan, pemahaman prosedural mungkin melibatkan mengikuti aturan untuk menemukan penyebut yang sama dan menjumlahkan pecahan, sedangkan pemahaman konseptual melibatkan pemahaman tentang mengapa kita perlu menemukan penyebut yang sama dan bagaimana penjumlahan pecahan berhubungan dengan penjumlahan bilangan bulat.
2. Aplikasi dalam Pembelajaran Matematika
Brownell menganjurkan penggunaan metode pengajaran yang mendorong peserta didik untuk memahami konsep-konsep di balik prosedur matematika. Beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh guru meliputi:
Penggunaan Alat Peraga: Alat peraga seperti blok pecahan atau gambar visual dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep abstrak dalam matematika.
Pembelajaran Berbasis Masalah: Memberikan masalah nyata yang membutuhkan penerapan konsep matematika dapat membantu peserta didik mengembangkan pemahaman konseptual.
Diskusi Kelas: Diskusi yang melibatkan pemikiran peserta didik tentang bagaimana dan mengapa prosedur matematika bekerja dapat mendorong pemahaman yang lebih mendalam.
Brownell percaya bahwa peserta didik yang memiliki pemahaman konseptual yang kuat akan lebih mampu memecahkan masalah matematika yang kompleks dan akan lebih berhasil dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi baru.
Teori Belajar Van Egen: Membangun Pemahaman Melalui Eksplorasi dan Refleksi
John Van Egen, seorang ahli pendidikan lainnya, juga menekankan pentingnya pemahaman konseptual dalam pembelajaran matematika, tetapi dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Van Egen percaya bahwa pemahaman matematika harus dibangun melalui eksplorasi aktif dan refleksi.
1. Eksplorasi Aktif
Van Egen menekankan bahwa peserta didik harus terlibat secara aktif dalam proses belajar. Ini berarti bahwa peserta didik harus diberi kesempatan untuk menjelajahi konsep matematika secara mandiri atau dalam kelompok kecil, dengan bimbingan minimal dari guru. Pendekatan ini memungkinkan peserta didik untuk menemukan pola, membuat generalisasi, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang konsep-konsep matematika.
Dalam konteks pembelajaran matematika, eksplorasi aktif dapat melibatkan kegiatan seperti:
Eksperimen Matematis: Peserta didik dapat diajak untuk melakukan eksperimen dengan konsep-konsep matematika, seperti mencoba berbagai metode untuk menemukan pola dalam deret bilangan atau memahami hubungan antara sudut dalam geometri.
Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Peserta didik diajak untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban mereka sendiri melalui eksplorasi dan investigasi.
2. Refleksi dan Diskusi
Selain eksplorasi aktif, Van Egen juga menekankan pentingnya refleksi dan diskusi dalam proses belajar. Setelah peserta didik terlibat dalam eksplorasi, mereka perlu diberikan waktu untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan mendiskusikan temuan mereka dengan teman sekelas atau guru.
Van Egen percaya bahwa melalui refleksi dan diskusi, peserta didik dapat memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep matematika dan melihat bagaimana konsep-konsep tersebut saling berkaitan. Proses ini juga membantu peserta didik mengembangkan metakognisi, yaitu kemampuan untuk memikirkan tentang proses berpikir mereka sendiri.
3. Aplikasi dalam Pembelajaran Matematika
Dalam penerapan teori Van Egen, guru dapat menggunakan beberapa strategi berikut:
Kegiatan Kolaboratif: Memfasilitasi kegiatan kelompok di mana peserta didik dapat bekerja sama untuk menjelajahi konsep matematika dan mendiskusikan temuan mereka.
Pertanyaan Terbuka: Mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan mendalami konsep yang dipelajari.
Jurnal Refleksi: Mendorong peserta didik untuk menulis jurnal refleksi tentang pengalaman belajar mereka, termasuk kesulitan yang mereka hadapi dan bagaimana mereka mengatasinya.
Kombinasi Teori Brownell dan Van Egen dalam Pembelajaran Matematika
Meskipun Brownell dan Van Egen memiliki pendekatan yang sedikit berbeda, keduanya menekankan pentingnya pemahaman konseptual dalam belajar matematika. Menggabungkan kedua teori ini dalam praktik pembelajaran dapat memberikan pendekatan yang holistik untuk mengajar matematika.
1. Penggunaan Alat Peraga dan Eksplorasi Aktif
Guru dapat memulai pembelajaran dengan menggunakan alat peraga untuk membantu peserta didik memahami konsep dasar, seperti yang dianjurkan oleh Brownell. Setelah peserta didik memiliki pemahaman awal, guru dapat mendorong eksplorasi aktif di mana peserta didik menjelajahi konsep tersebut lebih lanjut secara mandiri atau dalam kelompok, sesuai dengan pendekatan Van Egen.
2. Diskusi Kelas dan Refleksi
Setelah eksplorasi, diskusi kelas yang dipandu dapat membantu peserta didik merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan mendiskusikan temuan mereka. Proses ini dapat membantu peserta didik mengkonsolidasikan pemahaman mereka dan melihat bagaimana konsep-konsep matematika saling berkaitan.
3. Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri
Menggabungkan pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran berbasis inkuiri dapat memberikan konteks yang kaya bagi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman konseptual yang mendalam. Misalnya, peserta didik dapat diberikan masalah matematika yang kompleks dan didorong untuk mengeksplorasi berbagai metode untuk menyelesaikannya, sambil merefleksikan dan mendiskusikan proses mereka sepanjang jalan.
Teori belajar Brownell dan Van Egen memberikan panduan yang berharga bagi pendidik matematika yang ingin mengembangkan pemahaman konseptual yang kuat pada peserta didik mereka. Dengan menggabungkan pendekatan Brownell yang menekankan penggunaan alat peraga dan pemahaman konsep, serta pendekatan Van Egen yang menekankan eksplorasi aktif dan refleksi, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan pemahaman matematika yang mendalam.
Dalam konteks pendidikan matematika saat ini, di mana pemahaman konseptual menjadi semakin penting, penerapan teori-teori ini dapat membantu peserta didik tidak hanya berhasil dalam tes dan ujian, tetapi juga dalam menghadapi tantangan matematika di dunia nyata.
Nama: Nur Annisha Puspita Sari
BalasHapusNPM: 2286206095
Kelas: 5D
Menurut saya pembelajaran matematika akan terasa efektif apabila menggabungkan kedua dasar teori tersebut. Penggunaan alat peraga siswa dapat memahami dasar dari materi yang dipelajari yang dikombinasikan dengan eksplorasi yang dilakukan oleh siswa itu sendiri menurut saya dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang dapat diingat dengan baik oleh siswa, selanjutnya ditambah dengan kegiatan refleksi dan diskusi dapat membantu memperkuat pemahaman siswa juga membantu mengembangkan kemampuan mereka dalam berpikir kritis. Selain itu, saya rasa penekanan terhadap pemahaman konsep sangatlah penting daripada bergantung pada pemahaman prosedural saja, karena saya pun terkadang merasakan sulitnya mempelajari matematika yang berfokus pada menghafal rumus dan mengerjakannya sesuai dengan langkah-langkahnya saja.
Nama: Riska Wanti
BalasHapusKelas: 5 A PGSD
Npm: 2286206004
Kesimpulan dari materi diatas bertujuan agar siswa memahami makna dan konsep di balik prosedur matematika, bukan sekadar menghafal rumus atau langkah-langkah. Brownell menekankan pentingnya makna dalam belajar, di mana pemahaman konsep akan membantu siswa dalam menerapkan pengetahuan mereka dalam berbagai situasi. Van Egen menekankan pentingnya pengalaman konkret dan pemodelan sebelum beralih ke pemahaman abstrak. Keduanya sepakat bahwa pendekatan ini membuat pembelajaran lebih bermakna dan membantu penguasaan konsep jangka panjang.
Nama: Riska Wanti
BalasHapusKelas: 5 A PGSD
Npm: 2286206004
Contoh Pembelajaran di Sekolah Dasar: Pada pembelajaran penjumlahan, guru dapat menggunakan benda konkret seperti kelereng atau balok untuk mengilustrasikan operasi penjumlahan (misalnya, 3 + 2). Siswa akan melihat bagaimana dua kelompok benda digabungkan menjadi satu kelompok yang lebih besar. Setelah siswa memahami proses penjumlahan dengan benda konkret, guru bisa beralih ke penggunaan gambar atau diagram sebagai peralihan ke bentuk yang lebih abstrak. Akhirnya, siswa akan diajarkan cara melakukan penjumlahan secara simbolis dengan angka saja, namun tetap memahami bahwa angka-angka tersebut mewakili jumlah yang ada di dunia nyata.
Nama : Maria Novita Isa
BalasHapusKelas : 5A PGSD
Pembelajaran konseptualisas dalam pembelajaran matematika.Menurut Wiliam A Brownell adalah seorang ahli matematika yang sangat mendukung pemahaman konseptual dalam belajar matematika , menurutnya belajar matematika harus lebih sekedar menghafal rumus atau prosedur , peserta didik harus memahami makna di balik konseptual matematika
Nama : Maria Novita Isa
BalasHapusKelas : 5A PGSD
Menurut Pembalajaran pendekatan konseptual ini sangat bermanfaat bagi perkembangan kemampuan peserta didik ,yang dimana peserta mampu berfikir atau meningkatkan pemahaman mereka jadi ini sangatlah penting.
Nama : Maria Novita Isa
BalasHapusKelas : 5A PGSD
Pemahaman konseptual vs pemahaman prosedural ini membedakan pemahaman prosedural merujuk pada kemampuan untuk mengikuti langkah-langkah atau prosedur tertentu untuk menyelesaikan masalah.tanpa memahami sepenuhnya alasan ini di balik langkah-langkah tersebut.
Nama : Maria Novita Isa
BalasHapusKelas : 5A PGSD
Aplikasi dalam Pembalajaran matematika ini mengunakan metode pengajaran yang mendorong peserta didik untuk memahami konsep-konsep di balik prosedur matematika.dan memiliki strategi.
Nama : Maria Novita Isa
BalasHapusKelas : 5A PGSD
Menurut saya dari teori-teori di atas sangat membantu peserta didik untuk meningkatkan pemahaman peserta didik sehingga banyak hal yang mereka kira g ketahui denga adanya pendekatan ini peserta didik mampu eksplorasi Aktif, Refleksi dan diskusi , aplikasi dalam Pembalajaran matematika.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Teori Brownell dan Van Engen sangat menekankan pada pentingnya pemahaman konseptual dengan pembelajaran matematika. Dengan mengatakan bahwa matematika tidak hanya sekadar kumpulan rumus yang mesti dihafal, tetapi juga suatu sistem yang dibangun dengan pemahaman konsep-konsep dasar. Pendekatan ini sangat relevan seperti perkembangan kognitif siswa, maka dari itu pemahaman konseptual bisa membantu siswa membangun fondasi yang kuat agar bisa mempelajari materi matematika yang lebih kompleks di masa yang akan datang.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Teori Brownell dan Van Engen ini mengkritik pendekatan mekanis saat pembelajaran matematika yang hanya berfokus dengan seringnya latihan soal. Teori ini menganggap bahwa pendekatan yang dilakukan tidak efektif dalam mengembangkan pemahaman siswa terhadap konsep matematika. Sedangkan, pendekatan konseptual yang mereka usulkan mendorong siswa agar dapat berpikir kritis, menganalisis masalah, serta mendapatkan solusi dengan mandiri.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Sebagai pendidik guru mempunyai peran yang begitu penting dalam menerapkan teori Brownell dan Van Engen saat pembelajaran matematika. Pendidik harus bisa membuat suasana belajar yang kondusif, untuk siswa dapat aktif terlibat dalam berlangsungnya pembelajaran, memberikan pertanyaan, serta berdiskusi. Guru juga mesti bisa memilih serta menggunakan berbagai macam sumber belajar yang bisa memudahkan siswa membangun pemahaman konseptual yang kuat.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Walaupun pendekatan konseptual mempunyai banyak kelebihan, tetapi penggunaannya didalam pembelajaran matematika juga memiliki beberapa tantangan. Seperti tantangan yang sering terjadi adalah kurangnya waktu yang tersedia agar dapat mendalami setiap konsep dengan mendalam. Ada juga tantangan seperti, tidak semua guru mempunyai pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep matematika serta seperti apa cara mengajarkannya dengan pendekatan konseptual.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Dari pemahaman yang saya dapat, Teori Brownell dan Van Engen masih sangat relevan dengan kurikulum matematika modern yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta komunikasi matematis. Dengan melakukan pendekatan konseptual yang diusulkan searah seperti tuntutan kurikulum yang menciptakan atau menghasilkan lulusan yang bukan sekedar menguasai keterampilan komputasi, namun juga mempunyai kelebihan berpikir tingkat tinggi.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Agar dapat mendukung penerapan pendekatan konseptual didalam pembelajaran matematika, dibutuhkan pengembangan bahan ajar yang berkualitas. Bahan ajar ini mesti disusun dengan teratur dan sistematis, menggunakan bahasa yang sederhana serta dapat dengan mudah dipahami. Dapat juga dilengkapi berbagai macam contoh soal dan aktivitas yang bisa merangsang pemikiran siswa.
Nama : Cicilia Gianina
BalasHapusKelas : 5C PGSD
NPM : 2286206063
Dapat saya simpulkan bahwa teori belajar Brownell dan Van Engen menyampaikan kontribusi yang sangat berharga didalam pengembangan pembelajaran matematika. Pendekatan konseptual yang sudah diusulkan mempunyai banyak kelebihan serta sungguh relevan dengan tuntutan kurikulum matematika modern. Tetapi, penerapan pendekatan ini juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Dengan adanya pengertian yang mendalam tentang teori ini serta dukungan dari beberapa pihak, disarankan pembelajaran matematika di Indonesia bisa semakin berkualitas dan menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan berpikir matematis yang kuat.